Tujuan Penelitian Rekayasa proses hidrolisis ampas tapioka menggunakan pemanasan gelombang mikro untuk produksi etanol

menggunakan Difraktometer sinar X tipe Ultima IV Rigaku Company, Tokyo, Jepang. Pengukuran dilakukan pada selang 2  4-32° pada 40 kV, 20 mA dan kecepatan 2° per menit.

2.2.3. Hidrolisis pati menggunakan iradiasi gelombang mikro

Oven gelombang mikro yang digunakan pada penelitian ini adalah oven gelombang mikro MycroSYNTH Lab Station 2.450 MHz Milestone Inc., Shelton, CT, AS. Oven gelombang mikro ini merupakan oven multi mode yang dilengkapi dengan termometer termokopel untuk memonitor suhu dan waktu pemanasan ril di dalam reaktor. Suhu dan waktu pemanasn dikontrol dengan cara melakukan input kondisi proses melalui PID algorithm pada unit PC easyWAVE 3 software, Milestone, Inc., Shelton, CT, AS. Suspensi bahan dalam air 1g20 mL dimasukkan ke dalam tabung Teflon ® berkapasitas 100 mL dan diaduk menggunakan pengaduk magnetik agar diperoleh suspensi yang homogen. Campuran kemudian dihidrolisis pada suhu 140-240 °C dengan lama pemanasan pendahuluan waktu yang digunakan untuk menaikkan suhu dari suhu ruang ke suhu yang diinginkan 4 menit dan lama pemanasan pada suhu yang diinginkan 5 menit. Setelah iradiasi gelombang mikro, campuran dalam tabung segera didinginkan dengan merendamnya dalam bak berisi es. Selanjutnya, iradiasi gelombang mikro dilakukan pada suhu 230 °C untuk ampas tapioka dan 240 °C untuk tepung tapioka, masing-masing dengan lama pemanasan pendahuluan 2-6 menit dan lama pemanasan 5 menit.

2.2.4. Penentuan persentase dan analisis fraksi terlarut

Hidrolisat ampas tapioka disentrifugasi pada suhu 10 °C, 5.000 g selama 15 menit. Residu dipisahkan dari supernatan, dicuci tiga kali dengan air suling 30 mL dan disentrifugasi pada suhu 10 °C, 5.000 g selama 15 menit setelah setiap pencucian. Residu kemudian dikeringkan menggunakan pengering beku. Persentase bahan terlarut dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut. Fraksi terlarut = Berat bahan awal – berat residu x 100 Berat bahan awal. Kadar gula total ditentukan menggunakan metode fenol asam sulfat Wrolstad et al. 2005, seperti tersaji pada Lampiran 3. Selanjutnya, dilakukan analisis