Asimetri Fungsional Klasifikasi Asimetri

usia dapat mengarah pada terjadinya asimetri skeletal. Selain itu juga dapat mempengaruhi fungsi sendi temporomandibula dan perubahan pada jaringan lunak. 20,22 Penelitian Kadharmestan dkk., menyatakan bahwa pada asimetri fungsional dengan arah anteroposterior, umumnya mengalami gigi berjejal dan gigitan silang anterior. Sebaliknya, pada asimetri fungsional arah transversal, tidak ditemukan gigitan silang anterior. Sedangkan pada asimetri fungsional arah anteroposterior dan transversal, juga mengalami gigi berjejal dan gigitan silang. Hal tersebut menyatakan bahwa tiap-tiap arah asimetri fungsional mempunyai ciri khas masing-masing. 22 A B C Gambar 7. A Fotografi intraoral saat oklusi sentrik, pada pasien masa gigi bercampur dengan crossbite posterior lateral kanan. Perhatikan midline dental yang berhimpitan. B Gambaran intraoral pada pasien yang sama saat relasi sentrik. Perhatikan perubahan pada midline rahang bawah. Oklusi posterior tonjol ke tonjol dalam arah bukolingual. C Fotografi intraoral setelah ekspansi lengkung maksila dan penjajaran insisivus mandibula dengan lingual arch. 2

2.4 Diagnosis Asimetri

Ada beberapa cara mendiagnosis asimetri dental dan wajah untuk menentukan perluasan jaringan lunak, skeletal dan dental yang terlibat.

2.4.1 Pemeriksaan klinis

Pemeriksaan klinis dapat menentukan asimetri dalam dimensi vertikal, sagital atau transversal. a. Pemeriksaan kesimetrisan wajah dilakukan pada pasien dengan posisi natural head, mandibula dalam keadaan relasi sentrik, dan jaringan lunak dalam keadaan istirahat. 3 b. Evaluasi midline dental dilakukan dalam posisi mulut terbuka, pada relasi sentrik, pada kontak insisal, dan pada oklusi sentrik. 3 Asimetri dental dan skeletal dapat menyebabkan diskrepansi midline yang sama pada saat relasi sentrik, dan pada saat oklusi sentrik. 2 c. Evaluasi pergeseran anteroposterior unilateral untuk mengetahui kelainan yang terjadi karena perbedaan dalam ukuran, bentuk, posisi dari kedua sisi wajah dalam jurusan anteroposterior horizontal. 3 d. Evaluasi pergeseran vertikal untuk mengetahui asimetri yang diakibatkan perbedaan tinggi dalam ukuran, bentuk, posisi bagian-bagian dentokraniofasial pada kedua sisi wajah. 3 e. Evaluasi pergeseran lateral untuk melihat asimetri yang diakibatkan karena adanya perbedaan pada jurusan lateral horizontal dalam ukuran, bentuk, posisi bagian-bagian dentokraniofasial pada sisi kiri dan kanan. 3 f. Evaluasi pergeseran rotasi untuk melihat asimetri yang disebabkan pergeseran seluruh bagian maksila atau mandibula. 3 Asimetri mandibula dapat diobservasi secara klinis dari pandangan frontal, dengan mengobservasi titik dagu yang berhubungan dengan struktur fasial. 2,7 Evaluasi klinis berperan penting dalam prosedur diagnosis asimetri gambar 8. 7