Rumusan Masalah Manfaat Penelitian

2. Memberikan informasi bagi mahasiswa FKG USU mengenai pentingnya perawatan ortodonti interseptif. 3. Sebagai sumber untuk penelitian lanjutan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesimetrisan

Diagnosis dalam ilmu ortodonti, sama seperti disiplin ilmu kedokteran gigi dan kesehatan lainnya memerlukan pengumpulan informasi dan data yang adekuat mengenai pasien. Diagnosis merupakan suatu langkah dalam bidang ortodonti sebelum merencanakan perawatan ortodonti. Keberhasilan suatu perawatan ortodonti tergantung pada diagnosis dan rencana perawatan yang tepat. 16 Susunan gigi yang normal tidak hanya berpengaruh pada kesehatan rongga mulut, tetapi juga dapat memperbaiki penampilan dan kepribadian seseorang. Posisi gigi yang baik merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi estetika, fungsi, dan pemeliharaan kesehatan gigi. 16 Dengan demikian tujuan utama perawatan ortodonti adalah efisiensi fungsi, stabilitas, dan estetik. Hal yang berkaitan dengan estetika meliputi bentuk, proporsi dan kesimetrisan. 17 Simetri merupakan kesesuaian dalam bentuk, ukuran, dan susunan bagian-bagian pada sisi yang berlawanan pada suatu bidang, garis atau titik. 5,9 Kamus Kedokteran Dorlan mengartikan simetri sebagai suatu susunan yang serupa dalam bentuk dan hubungan bagian-bagian disekitar sumbu atau sisi lain suatu bidang tubuh. l Sedangkan menurut kamus kedokteran Stedman mengartikan simetri sebagai persamaan atau kesesuaian dalam bentuk bagian yang disalurkan di sekitar pusat suatu aksis, pada kutub atau dua sisi yang berlawanan dari tubuh. 2,7 Asimetri dental dan wajah dapat disebabkan karena kelainan pada struktur dental, skeletal, jaringan lunak, dan fungsional, serta dapat terjadi secara bersamaan pada individu yang sama. Oleh karena itu dalam mendiagnosis asimetri diperlukan pemeriksaan yang teliti dan hati-hati. 3 Evaluasi kesimetrisan lengkung gigi juga penting dilakukan untuk diagnosis yang defenitif dan perawatan dentokraniofasial yang optimal. 17

2.2 Asimetri Dentokraniofasial

Asimetri dentokraniofasial tidak hanya disebabkan faktor gigi dan prosesus alveolaris saja, tetapi juga seluruh komponen wajah dan seluruh struktur di sekitar gigi. Asimetri dentokraniofasial dapat terjadi unilateral atau bilateral, dan dapat terjadi dalam arah vertikal, sagital, dan transversal. Dalam mendiagnosis harus diperhatikan tiga bidang tersebut dengan memperhatikan dan berorientasi pada garis frankfort horizontal, periaurikular, dan median plane. 3,5,18 Jika dilakukan pengamatan yang teliti pada wajah, dapat ditemukan beberapa tingkatan asimetri pada seluruh wajah terutama terlihat pada jaringan lunak dan jaringan keras. 9 Asimetri dentokraniofasial paling banyak terjadi pada mandibula daripada maksila karena mandibula lebih banyak didukung oleh jaringan lunak sedangkan maksila lebih banyak didukung oleh jaringan keras. Perkembangan asimetri maksila dipengaruhi perkembangan mandibula yang asimetri. 3 Asimetri daerah kraniofasial dapat diketahui sebagai perbedaan dalam ukuran atau relasi dari dua sisi wajah. Posisi asimetri pada seluruh rahang dapat ditentukan dari pemeriksaan secara klinis maupun melalui fotometri dan radiografis. 19 Asimetri wajah adalah ketidakseimbangan yang terjadi antara dua bagian wajah yang disebabkan oleh proporsi yang tidak sama dalam hal ukuran, bentuk, dan posisi pada sisi kiri dan kanan wajah gambar 1. 3,5 Gambar 1. Asimetri wajah 26