untuk melihat perbedaan ukuran antara lengkung gigi dengan rahang.
2,7
Lengkung gigi harus dievaluasi terpisah secara klinis dengan menggunakan cetakan gigi untuk
menentukan simetri bilateral posisi molar dan kaninus secara akurat gambar 10.
2
Pemeriksaan keseluruhan lengkung maksila dan mandibula dari pandangan oklusal tidak hanya melihat asimetri sisi ke sisi namun juga perbedaan angulasi
buko-lingual gigi.
2,7
Dalam melakukan diagnosis ortodonti, model studi harus dipersiapkan dengan baik dan hasil cetakan harus akurat.
21
Gambar 10. Evaluasi kesimetrisan
lengkung gigi.
2
2.4.4 Fotografi Intraoral dan Ekstraoral
Fotografi intraoral dan ekstraoral merupakan catatan yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Sebaiknya dilakukan pengambilan foto sebelum dan sesudah
perawatan.
25
Evaluasi dari penampilan intraoral dan ekstraoral berperan dalam menentukan diagnosis dan rencana perawatan.
23
Salah satu kegunaan foto ekstraoral adalah dalam mendiagnosis asimetri wajah gambar 11.
1
Gambar 11. A Fotografi ekstraoral. B Fotografi
intraoral.
19
2.5 Pengukuran Kesimetrisan Lengkung Gigi
Ada beberapa metode pengukuran kesimetrisan lengkung gigi, yaitu:
2.5.1 Analisis Scanavini
Scanavini dkk., mengukur asimetri lengkung pada model gigi menggunakan alat pengukuran khusus gambar 12.
4
Alat pengukuran tersebut berupa sebuah penggaris dan busur terbuat dari logam yang disesuaikan pada lengkung gigi. Model
studi diposisikan pada basis delineator. Midline pada maksila ditandai dengan membuat titik sepanjang sutura mid palatal yang diukur dari papila insisivum sampai
posterior dari model gigi. Dengan menghubungkan semua titik diperoleh aksis simetri pada maksila. Kemudian titik tersebut diproyeksikan ke mandibula untuk
A
B
mendapatkan garis midline pada mandibula. Busur logam digunakan untuk melihat
posisi gigi kaninus dan deviasi midline pada lengkung gigi.
Gambar 12. Pengukuran kesimetrisan lengkung gigi.
4
2.5.2 Symmetograph
Lengkung gigi tidak simetris, biasanya dapat terlihat saat pemeriksaan estetika wajah, namun bentuk lengkung yang tidak simetris dapat juga dijumpai pada
wajah yang simetris. Pada beberapa kasus, dapat dijumpai keadaan asimetri hanya pada lengkung giginya saja, sementara lengkung rahangnya normal.
24
Cara lain mengukur kesimetrisan lengkung gigi adalah dengan menggunakan symmetograph yang diletakkan di atas permukaan oklusal gigi dengan bidang
orientasi mid palatal raphae gambar 13.
24
Kemudian kedudukan gigi di kuadran kiri dan kanan dibandingkan dalam arah sagital dan transversal. Berdasarkan hasil analisis
ini dapat diketahui gigi geligi di kuadran mana yang perlu dilakukan pencabutan untuk mengembalikan kesimetrisan lengkung gigi.
2