Kriteria Inklusi Populasi dan Sampel

3.3.2 Kriteria Eksklusi

Kriteri eksklusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pasien yang memiliki tambalan interproksimal, atrisi, fraktur atau karies besar sehingga tonjol pada gigi posterior atau insisal gigi anterior hilang khususnya pada gigi insisivus sentralis, kaninus, premolar dua dan molar satu permanen. 2. Mahasiswa yang memiliki kelainan bentuk gigi seperti peg shaped. 3. Mahasiswa dengan kelainan agenesis dan supernumerary 4. Mahasiswa yang memiliki riwayat trauma dental. 5. Pasien yang menderita kongenital kraniofasial yang parah 6. Pasien yang memiliki kelainan TMJ 7. Sampel menolak berpartisipasi dalam penelitian

3.3.3 Besar Sampel

Pada penelitian ini, digunakan rumus besar sampel untuk data deskriptif kategorik. � = Z α 2 x P x Q � 2 Keterangan : Z α = Derifat baku alfa, kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 1,96 P = Proporsi kategori variabel yang diteliti sebesar 20 Q = 1- P  1 - 0,2 = 0,8 80 d = Presisi ditetapkan sebesar 10 n = Besar sampel adalah 61,46 Maka pada penelitian ini, minimal besar sampel yang digunakan 62 orang

3.4 Variabel dan Defenisi Operasional

3.4.1 Variabel

Adapun variabel-variabel penelitian yang terdapat di dalam penelitian ini, antara lain: a. Mahasiswa FKG USU b. Jenis kelamin c. Asimetri lengkung gigi : - Asimetri dalam batas normal - Asimetri klinis

3.4.1.1 Variabel Tidak Terkendali

a. Prosedur pencetakan b. Prosedur trimming

3.4.2 Definisi Operasional

Pengukuran kesimetrisan lengkung gigi pada penelitian ini menggunakan metode Maurice. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Mahasiswa FKG USU adalah mahasiswa yang sedang aktif mengikuti perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 2. Jenis Kelamin adalah perbedaan ciri-ciri fisik antara pria dan wanita. 3. Asimetri lengkung gigi adalah selisih antara jarak titik referensi kanan ke titik median palatal plane MPP dan titik referensi kiri ke titik median palatal plane MPP pada gigi yang sama ≥ 2mm. Asimetri lengkung gigi dikelompokkan menjadi 2 kategori : a. Asimetri dalam batas normal untuk keseluruhan adalah jika ditemukan selisih antar titik dengan nilai ≥ 2 mm belum mencapai 4 titik dari 8 titik panduan pengukuran, sedangkan asimetri dalam batas normal untuk maksila atau mandibula adalah selisih antar titik dengan nilai ≥ 2 mm belum mencapai 2 titik dari 4 titik panduan pengukuran.