6
tagabere, gagabere, gabere. Aceh
: Gambe, gambie Minangkabau
: Gambie Ternate
: Gamber Jepang
: Gambiitsu Malaysia
: Gatta Inggris
: White cutch
2.1.3. Deskripsi ditjenbun
Merupakan jenis tanaman berkayu dan bersemak, akar serabut, mempunyai batang yang merambat atau memanjat dengan ketinggian 1-2 m
mempunyai dahan dan ranting, daun berbentuk oval sampai dengan bulat dengan ukuran panjang 10-17 cm, lebar 6-8 cm, tebal 0,25-0,5 mm, bunga
berbentuk bonggol bulat dengan warna waktu muda hijau sedangkan waktu mekar berwarna kuning kemerahan, buah termasuk buah polong dengan
jumlah polong pertangkai antara 20-60 buah, warna buah muda hijau sampai hijau kemerahan sedangkan yang matang berwarna kuning kecoklatan, biji
sangat kecil dengan panjang 1-2 mm dengan bagian luar bersayap.
2.1.4. Makroskopik Depkes RI, 1989
Umumnya berbentuk kubus tidak beraturan atau agak silindrik pendek, kadang-kadang bercampur dengan bagian-bagian yang remuk. Tebal 2
cm sampai 3 cm, ringan, mudah patah, warna permukaan luar coklat muda sampai coklat tua kemerahan atau kehitaman, warna permukaan yang baru
7
dipatahkan coklat muda sampai coklat kekuningan, kadang-kadang terlihat garis-garis yang lebih gelap.
2.1.5. Mikroskopik Depkes RI, 1989
Dilihat dalam kloralhidrat terlihat adanya pollen, sel batu besar, dinding agak tipis, lumen besar, atau kadang-kadang kecil memanjang, lumen
sempit.Sel parenkim besar, dinding tipis.Hablur kalsium oksalat bentuk jarum dan bentuk prisma.Rambut penutup terdiri dari satu sel ujung runcing.
2.1.6. Persebaran Ditjenbun
Asal : India
Sentra Produksi : Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan
2.1.7. Kandungan Kimia
Berdasarkan hasil penelitian Thorpe dan Whiteley 1921 Kandungan kimia utama gambir adalah katekin 7-33 dan asam kateku tanat 20-50.
Selanjutnya Burkill 1935 dengan penelitiannya menambahkan dan menguraikan kandungan lainnya selain katekin dan asam kateku tanat dengan
komposisi katekin 7-33, asam kateku tanat 20-55, pyrokatekol 20-30, gambir fluoresensi 1-3, kateku merah 3-5, quersetin 2-4, fixed oil 1-2,
lilin 1-2, dan mengandung sedikit alkaloid. Amos, 2010 Berdasarkan stándar mutu SNI 01-3391-1994 kadar katekin minimal
dalam gambir berhubungan dengan mutu gambir yaitu mutu I mengandung