Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

7 dipatahkan coklat muda sampai coklat kekuningan, kadang-kadang terlihat garis-garis yang lebih gelap.

2.1.5. Mikroskopik Depkes RI, 1989

Dilihat dalam kloralhidrat terlihat adanya pollen, sel batu besar, dinding agak tipis, lumen besar, atau kadang-kadang kecil memanjang, lumen sempit.Sel parenkim besar, dinding tipis.Hablur kalsium oksalat bentuk jarum dan bentuk prisma.Rambut penutup terdiri dari satu sel ujung runcing.

2.1.6. Persebaran Ditjenbun

Asal : India Sentra Produksi : Nangro Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan

2.1.7. Kandungan Kimia

Berdasarkan hasil penelitian Thorpe dan Whiteley 1921 Kandungan kimia utama gambir adalah katekin 7-33 dan asam kateku tanat 20-50. Selanjutnya Burkill 1935 dengan penelitiannya menambahkan dan menguraikan kandungan lainnya selain katekin dan asam kateku tanat dengan komposisi katekin 7-33, asam kateku tanat 20-55, pyrokatekol 20-30, gambir fluoresensi 1-3, kateku merah 3-5, quersetin 2-4, fixed oil 1-2, lilin 1-2, dan mengandung sedikit alkaloid. Amos, 2010 Berdasarkan stándar mutu SNI 01-3391-1994 kadar katekin minimal dalam gambir berhubungan dengan mutu gambir yaitu mutu I mengandung 8 katekin minimal 40 persen, mutu II mengandung katekin minimal 30 persen dan mutu III mengandung katekin minimal 20 persen. Ekstrak gambir mengandung beberapa komponen flavonoid yaitu katekin 7-33, pirokatekol 20-30 quersetin 2-4. Selain itu ada flavonoid lain dari dimer flavan-kalkan yaitu gambiriin A1, A2, A3 streokimia belum diketahui bersamaan dengan dimer proantosianidinyaitu gambiriin C. Getah gambir murni mengandung d dan dl-catechin 3-35 dan produk kondensasi asam katechutannat sekitar 24, quersetin, asam gallat, katekol, pigmen dan lain-lainnya. d-katekin merupakan komponen yang terbanyak.Ridawati dkk

2.1.8. Efek Farmakologi Gambir

Secara turun temurun gambir digunakan oleh nenek moyang kita sebagai teman makan sirih bersama kapur sirih.Namun sekarang telah banyak dilakukan penelitian secara ilmiah efek farmakologi dari gambir. Senyawa fungsional gambir yaitu fenol dan katekin dapat berperan menjadi antioksidan, antibakteri dan antikarsinogenik alami Susanti, 2008 Gambir telah dikembangkan di Jepang sebagai permen pelega tenggorokan khusus untuk para perokok karena kemampuannya menetralisir nikotin.Di Singapura gambir dikembangkan untuk obat sakit perut dan sakit gigi Bakhtiar 1991. Tingginya kandungan senyawa flavonoid di dalam gambir telah dimanfaatkan menjadi bahan baku dalam pembuatan obat-obatan antihepatitis B, antidiare, penghambat pembentuk plak gigi, antimikroba, dan antinematoda Ridawati dkk, 2008.