Latar Belakang Formulasi Sediaan Tablet Hisap Katekin Gambir (Uncaria gambir Roxb) Sebagai Imunomodulator Dengan Metode Granulasi Basah

4 1.3. Hipotesa 1. Katekin gambir dapat dibuat dalam sediaan tablet hisap dengan metode granulasi basah menggunakan pengikat kombinasi gom akasia dan amilum dengan konsentrasi yang berfariasi. 2. Tablet hisap katekin gambir yang telah dibuat dapat meningkatkan kadar CD4 dalam tubuh.

1.4. Tujuan Penelitian

1. Memperoleh tablet hisap katekin gambir yang baik dan memenuhi persyaratan dengan menggunakan metode granulasi basah menggunakan pengikat kombinasi gom akasia dan amilum dengan konsentrasi yang berfariasi. 2. Mengetahui pengaruh tablet hisap katekin gambirterhadap CD4 dalam tubuh.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang suatu formulasi tablet hisap katekin gambir dengan menggunakan metode granulasi basah menggunakan pengikat kombinasi gom akasia dan amilum dengan konsentrasi yang berfariasi, serta memberikan informasi tentang pengaruh tablet hisap katekin gambirdalam meningkatkan CD4 dalam tubuh. 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Gambir

2.1.1. Klasifikasi Ilmiah United States Department of Agriculture

Tanaman gambir diklasifikasikan ke dalam : Kingdom : Plantae Sub Kingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Asteridae Ordo : Rubiales Familia : Rubiaceae Genus : Uncaria Spesies : Uncaria gambir Hunter Roxb.

2.1.2. Nama LainDitjenbun, Depkes RI, 1989

Sumatera : Gambee, gani, kacu, sontang, gambie, gambu,gimber, pengilom, sepelet. Jawa : Santun, ghambhir. Kalimantan : Kelare,gamer, kambin, sori. Nusa Tenggara : Tagambe, gambele, gamelo, gambi, gambiri, gata, gaber. Maluku : Ngamir, gaamer, gabi Flores, Tedore, 6 tagabere, gagabere, gabere. Aceh : Gambe, gambie Minangkabau : Gambie Ternate : Gamber Jepang : Gambiitsu Malaysia : Gatta Inggris : White cutch

2.1.3. Deskripsi ditjenbun

Merupakan jenis tanaman berkayu dan bersemak, akar serabut, mempunyai batang yang merambat atau memanjat dengan ketinggian 1-2 m mempunyai dahan dan ranting, daun berbentuk oval sampai dengan bulat dengan ukuran panjang 10-17 cm, lebar 6-8 cm, tebal 0,25-0,5 mm, bunga berbentuk bonggol bulat dengan warna waktu muda hijau sedangkan waktu mekar berwarna kuning kemerahan, buah termasuk buah polong dengan jumlah polong pertangkai antara 20-60 buah, warna buah muda hijau sampai hijau kemerahan sedangkan yang matang berwarna kuning kecoklatan, biji sangat kecil dengan panjang 1-2 mm dengan bagian luar bersayap.

2.1.4. Makroskopik Depkes RI, 1989

Umumnya berbentuk kubus tidak beraturan atau agak silindrik pendek, kadang-kadang bercampur dengan bagian-bagian yang remuk. Tebal 2 cm sampai 3 cm, ringan, mudah patah, warna permukaan luar coklat muda sampai coklat tua kemerahan atau kehitaman, warna permukaan yang baru