Imunomodulator Sisitem Imun Bratawidjaja. 2006

30 2.7.3. Kontrol Pembanding IM ® mengandung Echinaceapurpurea 250 mg, ekstrak Black eldelberry 400mg, dan Zinc picolinate 5 mg, dikemas dalam sediaan kaplet .IM ® Telah terbukti bahwa Echinacea merupakan imunostimulan non spesifik, dengan kata lain Echinacea tidak mempunyai hubungan antigenik dengan patogen-patogen spesifik.Hal ini merupakan hasil dari stimulasi respon imun seluler seperti fagositosis dan pelepasan sitokin serta faktor-faktor serum lainnya.Fagositosis proses ingesti atau menghancurkan mikroorganisme, sel dan partikel oleh sel-sel pada sistem retikuloendotelial, telah digunakan sebagai indikator aktifitas imunostimulan dari Echinacea Bradley, 2006. membantu memperbaiki daya tahan tubuh atau respon imun tubuh, juga digunakan sebagai terapi pendamping untuk infeksi yang akut dan kronis, terutama untuk infeksi saluran pernafasan genitalia seperti kandidiasis dan vaginitis.Echinacea adalah tumbuhan pertama yang dibuktikan secara ilmiah khasiat stimulasinya terhadap sistem imun.Tjay et al., 2002.

2.8. Kerangka Teori

Gambir merupakan komoditas ekspor yang memiliki sumbangan besar terhadap pendapatan daerah dan meningkatkan devisa. 31 BAB III Dilakukan penelitian lebih lanjut dari potensi gambir sebagai imunomodulator yang dapat Kegunaan gambir antara lain untuk zat pewarna dalam industri batik, industri penyamak kulit, ramuan makan sirih, sebagai obat untuk penyakit tertentu, bahan baku pembuatan permen dalam acara adat di India dan sebagai penjernih pada industri air Hadad et al 1991 dan Azmi 2006. Kandungan kimia utama gambir adalah katekin 7- 33 dan asam kateku tanat 20-50, pyrokatekol 20- 30, gambir fluoresensi 1- 3, kateku merah 3-5, quersetin 2-4, fixed oil 1- 2, lilin 1-2, dan mengandung sedikit alkaloid. Penelitian sebelumnya ekstrak etanol gambir pada dosis 2000 mghari dapat mempengaruhi jumlah mutlak CD4 dan persentase CD4 dalam darah Hana, 2010. Dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap katekin dalam gambir sebagai imunomodulator dengan dibuat dalam sediaan tablet hisap dan diuji pengaruhnya pada CD4 manusia. 32 METODOLOGIPENELITIAN

3.1. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium kimia makanan halal, Laboratorium kimia analisis, Laboratorium bahan alam, laboratorium Drug Research dan Laboratorium teknologi sediaan tabletProgram Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta Laboratorium Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penelitian dilakukan dari bulan Mei2011 sampai bulan Januari 2012.

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat Penelitian

Alat yang digunakan adalah gelas ukur, beaker glass, corong pisah, pipet volum, pipet tetes,penggiling blender, hot plat, kertas saring, lemari asam, lumpang dan alu, termometer, cawan penguap, kapas,alat pencetak tablet, pengayak, desikator, hardness tester, uji kerapuhan atau friabilator, moisture contentbalance,sievinganalyzer,neraca analitik, jangka sorong, rotary evaporator, erlenmeyer, cawan porselen,corong,statif,krusplatina,batang pengaduk, spatula,oven,mikro pipet, labu ukur, spektro UV-Vis, vortex, lemari pendingin, Sysmex Pouch 100i, FACSCalibur, serta peralatan yang lazim digunakan di laboratorium.

3.2.2. Bahan Penelitian

33 Bahan-bahan yang digunakan adalah ekstrak kering air gambir yang berasal dari Payakumbuh-Padang, aquades, etil asetat, ammonia 10,25,kloroform, HCl 1, 1:10, pereaksi Dragendorff, pereaksi Mayer, aquadest, lempeng magnesium, HCl pekat, butanol, larutan besi III klorida FeCl3 1, pereaksi Stiasny, NaOH 1 N, eter, asam asetat anhidrat, H 2 SO 4 pekat, pereaksi Libermann-Burchard, petroleum eter, amilum,gom akasia,talkum, Mg stearat, manitol, mentol, sukrosa,sukralosa, aerosil, FDC yellow, reagen BD Tritest CD4, lysing solution.

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Pembuatan Serbuk Gambir

Bongkahan ekstrak kering air gambir yang telah ditimbang kemudian diserbukan dengan cara digerushingga menjadi serbuk.

3.3.2. Identifikasi Gambir Depkes, 1989

1. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes asam sulfat P terbentuk warna coklat merah 2. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan asam sulfat 10 N terbentuk warna coklat muda 3. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes Na hidroksida 5 dalam etanol terbentuk warna coklat merah 4. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes ammonia 25 terbentuk warna coklat merah 5. Sebanyak 2 mg serbuk gambir ditambahkan 5 tetes larutan FeCl 3 5 terbentukwarna coklat kehitaman.