Pengujian Parameter Spesifik Depkes RI, 2000 Pengujian parameter Non Spesifik Depkes RI, 2000

40 500 gram serbuk gambir diinfus dengan pelarut air pada temperatur 90-96 o C selama 15-20 menit sambil diaduk. Selanjutnya, infusa disaring dalam keadaan panas menggunakan corong yang dilapisi dengan kertas saring DepKes RI, 1986. Residu dibilas kembali dengan air panas 90 o C dan disaring hingga jernih. Filtrat yang diperoleh dipartisi dengan etil asetat dengan perbandingan filtrat:etil asetat yaitu 1:½ kemudian ditambahkan dengan NaCl jenuh. Fase air dipartisi kembali dengan etil asetat yang dilakukan hingga lima kali, kemudian fase air dibuang dan fase etil asetat yang diperoleh dikumpulkan dalam labu evaporator kemudian dievaporasi hingga kental yang selanjutnya dikeringkan dengan menggunakan oven hingga didapatkan ekstrak kering. Ekstrak kering tersebut dicuci dengan air dingin, bagian yang tidak larut dan berwarna putih kekuningan disaring dan dikumpulkan. Residu yang tidak larut air dan terdapat dikertas saring tersebut merupakan katekin kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 50 o C hingga terbentuk serbuk, lalu dilakukan penetapan spektrum UV dan kadar katekin yang dibandingkan dengan katekin standar, penetapan kadar air, kadar abu, uji jarak lebur dan penghitungan rendemen katekin.

3.4. Formula Tablet Hisap

41 Tabel 2 .Komposisi Tablet Hisap Katekin Gambir Bahan Formula 1 2 3 4 Katekin 500 mg 500 mg 500 mg 500 mg Amylum 10 40 mg 80 mg 120 mg 160 mg Gom 160 mg 120 mg 80 mg 40 mg Sukrosa 1043 mg 1043 mg 1043 mg 1043 mg Manitol 100 mg 100 mg 100 mg 100 mg Mentol 6 mg 6 mg 6 mg 6 mg Sukralosa 20 mg 20 mg 20 mg 20 mg Aerosil 30 mg 30 mg 30 mg 30 mg FDC yellow 1 mg 1 mg 1 mg 1 mg Mg stearat 40 mg 40 mg 40 mg 40 mg Talk 60 mg 60 mg 60 mg 60 mg

3.5. Pembuatan Tablet Hisap

1. Semua bahan-bahan yang digunakan ditimbang. 2. katekin, sukrosa, manitol, sukralosa dan aerosil dicampurkan.m 1 3. Membuat larutan pengikat kombinasi amilum dan gom akasia kemudian ditambahkan FDC yellow ke dalam larutan pengikat. 4. Pengikat yang telah dibuat dimasukkan ke dalam m 1 sampai terbentuk massa yang dapat dikepal yang kemudian diayak dengan ayakan no mesh 16 sehingga didapat granul yang selanjutnya dikeringkan dalam oven suhu 40-50 o 5. Granul yang telah kering diayak kembali dengan ayakan no mesh 18 kemudian dilakukan evaluasi granul. C. 42 6. Mentol dilarutkan dengan etanol 96 kemudian dikeringkan dan diserbuk selanjutnya ditambahkan ke dalam granul. 7. Granul tersebut di tambahkan dengan talkum dan Mg stearat dan kemudian dikempa sehingga terbentuk tablet dan dilakukan evaluasi tablet.

3.6. Evaluasi Granul

a. Kadar lembab Voight, 1994 Sebanyak 1 gram granul dimasukkan ke dalam alat moisture balance. Granul diratakan dan kemudian alat dijalankan, selanjutnya diperoleh data kadar lembab yang terkandung dalam granul. b. Syarat : 2 – 5 Kompresibilitas Aulton, 1988; Voight, 1994 Granul ditimbang sebanyak 20 gram m kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 mL dan dicatat volumenya v . Granul tersebut kemudian diketuk- ketukkan sebanyak 500 kali dan dicatat kembali volume setelah pengetukan v t . Data yang diperoleh dihitung BJ bulknya yaitu sebelum diketuk dengan cara mv dan BJ setelah diketuk dengan cara mv t , kemudian dimasukkan ke dalam rumus: kompresibilitas = BJ mampat – BJ Bulk BJ mampat � 100 c. Syarat :5-15 sangat baik, 12-16 baik, 18-21 cukup baik, 23-35 buruk, 35-38 sangat buruk, 40 sangat buruk sekali Distribusi Ukuran Partikel Voight, 1994 Masing-masing ayakan pada sieving analyzer disusun berturut-turut mulai dari yang teratas adalah mesh 12, 14, 16, 18 dan 20.Kemudian 20 gram granul dimasukkan ke dalam alat sieving analyzer.Alat dihidupkan, kemudian granul yang