Pola Pengembalian Kredit Pada GKV Bogor Berdasarkan Karakteristik Debitur Pola pengembalian kredit berdasarkan usia Tabel 3. Pola pengembalian kredit berdasarkan usia

i. Penetapan denda keterlambatan didasarkan pada ketentuan GKV, nilai denda dihitung dari keterlambatan sisa kewajiban angsuran per bulan, perhitungan hari denda dihitung sejak H+1 jatuh tempo angsuran perbulan. j. Uang hasil penagihan konsumen disetorkan ke rekening bank GKV. k. Surat peringatan terhadap nasabah yang jatuh tempo berupa surat peringatan pertama SP1 diberikan pada H+4, surat peringatan terakhir SPT diberikan pada H+10, tembusan SP disimpan oleh admin.

4.5. Pola Pengembalian Kredit Pada GKV Bogor Berdasarkan Karakteristik Debitur

Analisis pengembalian kredit bermasalah oleh debitur penunggak dilakukan dengan melihat bagaimana pengembalian kredit oleh penunggak berdasarkan kaitannya dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit tersebut. Karakteristik debitur dapat dilihat dari segi usia, jenis kelamin, status, pendidikan, lama menempati tempat tinggal, kepemilikan tempat tinggal, jarak GKV dengan lokasi rumah, jumlah tanggungan keluarga, pinjaman lain, pengalaman usaha, omset usaha, agunan, suku bunga dan jangka waktu pengembalian kredit.

a. Pola pengembalian kredit berdasarkan usia Tabel 3. Pola pengembalian kredit berdasarkan usia

NO Usia Tahun Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah Proporsi Dapat Mengangsur Tidak Dapat Mengangsur Jumlah orang Proporsi Jumlah orang Proporsi 1 20 – 30 10 13.70 6 7.41 16 10.39 2 31 – 40 32 43.84 48 59.26 80 51.95 3 41 – 50 18 24.66 10 12.35 28 18.18 4 50 13 17.81 17 20.99 30 19.48 Jumlah 73 100.00 81 100.00 154 100.00 Pada Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa debitur dengan usia antara 31 – 40 tahun mengalami masalah dalam pengembalian kreditnya sebanyak 80 orang 51,95. Proporsi debitur dengan usia antara 31 – 40 tahun dan menunggak dalam kategori masih dapat mengangsur sebesar 43,84 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebesar 59,26. Berdasarkan temuan dan wawancara dengan debitur, beberapa alasan yang menimbulkan ketidaklancaran pengembalian kredit pada golongan usia tersebut karena sakit dan kondisi usaha yang hampir bangkrut. b. Pola pengembalian kredit berdasarkan jenis kelamin Tabel 4. Pola pengembalian kredit berdasarkan jenis kelamin NO Jenis Kelamin Satuan Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah Proporsi Dapat Mengangsur Tidak Dapat Mengangsur Jumlah orang Proporsi Jumlah orang Proporsi 1 Perempuan 43 58.90 41 50.62 84 54.55 2 Laki-laki 30 41.10 40 49.38 70 45.45 Jumlah 73 100.00 81 100.00 154 100.00 Pada Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa secara umum debitur berjenis kelamin perempuan mengalami ketidaklancaran pengembalian kredit sebanyak 84 orang 54,55. Proporsi debitur perempuan menunggak dalam kategori masih dapat mengangsur sebesar 58,90 dan proporsi debitur perempuan menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebesar 50,62. Hal ini berarti bahwa kemampuan laki-laki dalam pengembalian kredit lancar lebih baik dari perempuan.

c. Pola pengembalian kredit berdasarkan status Tabel 5. Pola pengembalian kredit berdasarkan status