kategori masih dapat mengangsur sebanyak 86,30 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 93,83.
Berdasarkan temuan dan wawancara dengan debitur, menunjukan bahwa debitur jarak rumah dengan GKV mencakup
1 – 10
km bermasalah dalam pengembalian kredit karena masyarakat perkotaan lebih tidak takut dengan hutang.
h. Pola pengembalian kredit berdasarkan jumlah tanggungan keluarga Tabel 10. Pola pengembalian kredit berdasarkan jumlah tanggungan
keluarga
NO Jumlah
Tanggungan Keluarga Orang
Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah
Proporsi Dapat Mengangsur
Tidak Dapat Mengangsur
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
1 0 – 1
33 45.21
27 33.33
60 38.96
2 2 – 3
30 41.10
37 45.68
67 43.51
3 4 – 5
9 12.33
15 18.52
24 15.58
4 6
1 1.37
2 2.47
3 1.95
Jumlah 73
100.00 81
100.00 154
100.00
Pada Tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa debitur yang memiliki tanggungan antara
2 – 3
orang mengalami ketidaklancaran pengembalian kredit sebanyak 67 orang 43,51. Proporsi debitur yang memiliki tanggungan antara
– 1
orang dan menunggak tergolong dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak 45,21 dan proporsi debitur yang memiliki tanggungan antara
2 – 3
orang dan menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 33,33. Berdasarkan temuan dan wawancara, keluarga debitur yang memiliki
jumlah anak lebih banyak tidak dapat menyisihkan uang sehingga pembayaran angsuran bermasalah yang berakibat pada kurang lancarnya pengembalian kredit.
i. Pola pengembalian kredit berdasarkan pinjaman lain
Tabel 11. Pola pengembalian kredit berdasarkan pinjaman lain
NO Pinjaman Lain
Satuan Karakteristik Pengembalian Tunggakan
Jumlah Proporsi
Dapat Mengangsur Tidak Dapat
Mengangsur
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
1 Ada
50 68.49
52 64.20
102 66.23
2 Tidak Ada
23 31.51
29 35.80
52 33.77
Jumlah 73
100.00 81
100.00 154
100.00
Pada Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa debitur yang memiliki pinjaman lain sebanyak 102 orang 66,23 mengalami masalah dalam pengembalian
kreditnya. Proporsi debitur yang memiliki pinjaman lain dan menunggak tergolong dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak 68,49 dan
proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 64,20. Berdasarkan temuan dan wawancara, debitur yang memiliki pinjaman
lain mengalami masalah dalam pengembalian kredit karena debitur dengan banyak pinjaman memiliki kewajiban pembayaran lebih banyak sehingga terjadi
tutup menutup hutang gali lubang tutup lubang.
j. Pola pengembalian kredit berdasarkan pengalaman usaha
Tabel 12. Pola pengembalian kredit berdasarkan pengalaman usaha
NO Pengalaman Usaha
Tahun Karakteristik Pengembalian Tunggakan
Jumlah Proporsi
Dapat Mengangsur Tidak Dapat
Mengangsur
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
1 1 – 10
51 69.86
47 58.02
98 63.64
2 11 – 20
14 19.18
10 12.35
24 15.58
3 21 – 30
7 9.59
22 27.16
29 18.83
4 31
1 1.37
2 2.47
3 1.95
Jumlah 73
100.00 81
100.00 154
100.00
Pada Tabel 12 di atas dapat diketahui bahwa debitur dengan pengalaman usaha antara 1 – 10 tahun sebanyak 98 orang 63,64 memiliki kesadaran yang
kurang baik untuk mengembalikan kredit. Proporsi debitur dengan pengalaman usaha antara 1 – 10 tahun dan menunggak tergolong dalam kategori masih dapat
mengangsur sebanyak 69,86 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 58,02. Berdasarkan temuan dan wawancara,
debitur dalam kategori ini mengalami masalah karena minimnya pengalaman usaha yang didapatkan sehingga berpengaruh terhadap pengelolaan usaha yang
berakibat pada kurang lancarnya pengembalian kredit.
k. Pola pengembalian kredit berdasarkan omset usaha Tabel 13. Pola pengembalian kredit berdasarkan omset usaha
NO Omset Usaha Rupiah
Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah
Proporsi Dapat Mengangsur
Tidak Dapat Mengangsur
Jumlah orang
Proporsi Jumlah
orang Proporsi
1
Rp1.000.000 – Rp20.000.000
55 75.34
43 53.09
98 63.64
2
Rp20.000.001 – Rp40.000.000
9 12.33
16 19.75
25 16.23
3
Rp40.000.001 – Rp60.000.000
4 5.48
9 11.11
13 8.44
4
Rp60.000.001 – Rp80.000.000
2 2.74
7 8.64
9 5.84
5
Rp80.000.000
3 4.11
6 7.41
9 5.84
Jumlah 73
100.00 81
100.00 154
100.00
Pada Tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa debitur dengan omset usaha sebesar Rp1.000.000 – Rp20.000.000 per bulan mengalami ketidaklancaran dalam
pengembalian kredit sebanyak 98 orang 63,64. Proporsi debitur dengan omset usaha sebesar Rp1.000.000 – Rp20.000.000 per bulan dan menunggak tergolong
dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak 75,34 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 53,09.
Berdasarkan temuan, debitur dalam kategori ini mengalami masalah karena kondisi usaha bangkrut sehingga tidak memiliki kemampuan membayar angsuran,
baik disengaja maupun tidak disengaja.
l. Pola pengembalian kredit berdasarkan agunan Tabel 14. Pola pengembalian kredit berdasarkan agunan