Pola pengembalian kredit berdasarkan kepemilikan tempat tinggal 1

mengangsur sebanyak 39,73 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 46,91. Berdasarkan temuan dan wawancara, permasalahan terjadi karena penggunaan pinjaman bukan untuk usaha.

f. Pola pengembalian kredit berdasarkan kepemilikan tempat tinggal

Tabel 8. Pola pengembalian kredit berdasarkan kepemilikan tempat tinggal NO Kepemilikan Tempat Tinggal Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah Proporsi Dapat Mengangsur Tidak Dapat Mengangsur Jumlah orang Proporsi Jumlah orang Proporsi 1 Milik Sendiri 52 71.23 63 77.78 115 74.68 2 Milik Orang Tua 17 23.29 13 16.05 30 19.48 3 Sewa Kontrak 4 5.48 5 6.17 9 5.84 Jumlah 73 100.00 81 100.00 154 100.00 Pada Tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa debitur yang mengalami penunggakan memiliki tempat tinggal sendiri sebanyak 115 orang 74,68. Proporsi debitur yang memiliki tempat tinggal sendiri dan menunggak tergolong dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak 71,23 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 77,78. Berdasarkan temuan dan wawancara, menunjukan bahwa debitur memiliki tempat tinggal sendiri mengalami masalah karena beberapa debitur sedang mengalami permasalahan rumah tangga. g. Pola pengembalian kredit berdasarkan jarak rumah ke GKV Bogor Tabel 9. Pola pengembalian kredit berdasarkan jarak rumah ke GKV Bogor NO Jarak Rumah Kilometer Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah Proporsi Dapat Mengangsur Tidak Dapat Mengangsur Jumlah orang Proporsi Jumlah orang Proporsi 1 1 – 10 63 86.30 76 93.83 139 90.26 2 11 – 20 10 13.70 4 4.94 14 9.09 3 21

0.00 1

1.23 1

0.65 Jumlah

73 100.00 81 100.00 154 100.00 Pada Tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa debitur dengan jarak rumah dengan GKV yang mencakup 1 – 10 km mengalami masalah dalam pengembalian kreditnya sebanyak 139 orang 90,26. Proporsi debitur yang memiliki jarak rumah dengan GKV mencakup 1 – 10 km yang menunggak tergolong dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak 86,30 dan proporsi debitur menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 93,83. Berdasarkan temuan dan wawancara dengan debitur, menunjukan bahwa debitur jarak rumah dengan GKV mencakup 1 – 10 km bermasalah dalam pengembalian kredit karena masyarakat perkotaan lebih tidak takut dengan hutang. h. Pola pengembalian kredit berdasarkan jumlah tanggungan keluarga Tabel 10. Pola pengembalian kredit berdasarkan jumlah tanggungan keluarga NO Jumlah Tanggungan Keluarga Orang Karakteristik Pengembalian Tunggakan Jumlah Proporsi Dapat Mengangsur Tidak Dapat Mengangsur Jumlah orang Proporsi Jumlah orang Proporsi 1 0 – 1 33 45.21 27 33.33 60 38.96 2 2 – 3 30 41.10 37 45.68 67 43.51 3 4 – 5 9 12.33 15 18.52 24 15.58 4 6 1 1.37 2 2.47 3 1.95 Jumlah 73 100.00 81 100.00 154 100.00 Pada Tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa debitur yang memiliki tanggungan antara 2 – 3 orang mengalami ketidaklancaran pengembalian kredit sebanyak 67 orang 43,51. Proporsi debitur yang memiliki tanggungan antara – 1 orang dan menunggak tergolong dalam kategori masih dapat mengangsur sebanyak 45,21 dan proporsi debitur yang memiliki tanggungan antara 2 – 3 orang dan menunggak dalam kategori tidak dapat mengangsur sebanyak 33,33. Berdasarkan temuan dan wawancara, keluarga debitur yang memiliki jumlah anak lebih banyak tidak dapat menyisihkan uang sehingga pembayaran angsuran bermasalah yang berakibat pada kurang lancarnya pengembalian kredit.

i. Pola pengembalian kredit berdasarkan pinjaman lain