Prosedur Pengembalian Kredit dari Debitur

4.4. Prosedur Pengembalian Kredit dari Debitur

Prosedur penagihan kredit adalah langkah-langkah atau urutan-urutan yang melibatkan bagian penagihan untuk melakukan penagihan kredit kepada debitur dengan cara yang telah ditetapkan. Prosedur penagihan kredit ini merupakan kebijaksanaan bank dalam melakukan kegiatan kredit yang telah diberikan pada saat jatuh tempo angsuran. Hal ini dilakukan untuk menjaga harta perusahaan, yaitu dana yang telah disalurkan kepada debitur melalui kredit dapat dikembalikan pada saat jatuh tempo beserta keuntungan. Prosedur pengembalian kredit di GKV Bogor adalah sebagai berikut : a. Debitur datang ke GKV untuk menyetor angsuran kredit sesuai dengan besar angsuran dan jangka waktu yang ditentukan. b. Pihak GKV akan memeriksa dan mencatat jumlah setoran yang telah diberikan oleh debitur dalam daftar penerimaan kas harian. c. Bukti penyetoran kredit bonggol dan kartu angsuran diserahkan untuk diperiksa kebenarannya. Metode pembayaran angsuran dilakukan perbulan yang dicicil secara mingguan oleh konsumen. d. Debitur akan menerima kembali kartu angsuran yang telah dicatat dan bukti penyetoran kredit bonggol, hal ini dilakukan baik untuk debitur yang ditagih maupun yang datang sendiri ke GKV. e. Admin menerima bukti penyetoran kredit mengiinput ke dalam system VIPS. GKV melarang penggunaan tanda terima selain bonggol atau bukti lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan GKV. f. Collector, yaitu petugas GKV yang bertugas mendatangi debitur apabila kredit yang diberikan terlambat atau tidak dapat dibayarkan pada waktu jatuh tempo. Dalam hal ini, collector bertugas terjun langsung ke lapangan untuk menagih dan mengambil angsuran dari debitur baik debitur yang aktif maupun yang terlambat membayar. g. Proses penagihan yang dilakukan oleh collector disesuaikan dengan tanggal cicilan mingguan yang dicetak melalui system VIPS. h. Collector mempertanggungjawabkan hasil penagihan setiap hari dengan melampirkan bukti setoran bank, bukti bonggol yang terpakai, sisa bonggol yang tidak terpakai dan melakukan report pada atasan. i. Penetapan denda keterlambatan didasarkan pada ketentuan GKV, nilai denda dihitung dari keterlambatan sisa kewajiban angsuran per bulan, perhitungan hari denda dihitung sejak H+1 jatuh tempo angsuran perbulan. j. Uang hasil penagihan konsumen disetorkan ke rekening bank GKV. k. Surat peringatan terhadap nasabah yang jatuh tempo berupa surat peringatan pertama SP1 diberikan pada H+4, surat peringatan terakhir SPT diberikan pada H+10, tembusan SP disimpan oleh admin.

4.5. Pola Pengembalian Kredit Pada GKV Bogor Berdasarkan Karakteristik Debitur