e. Kredit macet loss Kredit  yang  mengalami  penunggakan  angsuran  pokok  dan  atau  bunga
melampaui 270 hari. Parameter debitur yang mengalami penunggakan di GKV Bogor :
1. Kategori  penunggak  yang  masih  mampu  mengangsur  adalah  debitur  yang masih mampu mengangsur setiap bulannya walaupun melewati jatuh tempo
dengan masa keterlambatan antara 1-30 hari. 2. Kategori  penunggak yang sudah tidak mampu mengangsur adalah debitur
yang  jaminannya  diambil  alih  oleh  kreditur  karena  tidak memiliki kemampuan  untuk  membayar  pinjamannya  dengan  masa  keterlambatan
antara 30-60 hari.
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu
Alamsyah 2007  melakukan  penelitian  yang  berjudul  analisis  faktor- faktor  yang  mempengaruhi  tingkat  pengembalian  kredit  usaha  pedesaan
Kupedes  sektor  agribisnis  BRI  unit  Ciomas.  Dari  hasil  penelitiannya disebutkan  bahwa  usia,  tingkat  pendidikan,  jumlah  tanggungan  keluarga,
pembinaan,  jarak  rumah  debitur  dengan  BRI  dan  beban  bunga  berpengaruh negatif  sehingga  pengembalian  kredit  semakin  tidak  lancar.  Sedangkan
pengalaman  usaha,  jangka  waktu  pengembalian  kredit  dan  omset  usaha berpengaruh  positif  sehingga  pengembalian  kredit  akan  semakin  lancar. Analisis
data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  dilakukan  secara  kualitatif  dan kuantitatif.  Data  kualitatif  disajikan  dalam  bentuk  analisis  deskriptif
menggunakan  tabulasi  guna  mendukung  data  kuantitatif.  Sedangkan  data kuantitatif  disajikan  dalam  bentuk  tabulasi  yang  diolah  menggunakan software
minitab  13.  Analisis  data  yang  dilakukan  dalam penelitian  tersebut  meliputi analisis deskriptif dan analisis regresi logistik.
Asih 2007  melakukan  penelitian  yang  berjudul  analisis  faktor-faktor yang  mempengaruhi  tingkat  pengembalian  kredit  pengusaha  kecil  pada  program
kemitraan Corporate  Social  Responsibility Studi  kasus  :  PT  Telkom  Drive  II Jakarta.  Hasil  penelitiannya  menyebutkan  bahwa  besarnya  pinjaman,  tingkat
pendidikan, usia, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha dan penghasilan bersih  berpengaruh  positif  sehingga  peluang  pengembalian  kredit  lancar  akan
semakin  besar.  Tingkat  suku  bunga, dummy lama  menempati tempat  tinggal  dan dummy pendapatan  lain  diluar  usaha  berpengaruh  negatif  sehingga  peluang
pengembalian  kredit  lancar  akan  semakin  kecil.  Metode  yang  dilakukan  dalam penelitian  tersebut  adalah  analisis  deskriptif  melalui
crosstabulations menggunakan  software  SPSS  13  dan  analisis  statistik  melalui  analisis  model
binary probit pada software E-views 4.1. Priarnani 2005 melakukan penelitian yang berjudul analisis faktor-faktor
yang  mempengaruhi  pola  pengembalian  kredit  pembinaan  peningkatan pendapatan  petani  nelayan  kecil  Studi  kasus  di  kabupaten  Tuban,  Jawa  Timur.
Dari  hasil  penelitiannya  disebutkan  bahwa  pengalaman  usaha,  frekuensi pembinaan,    tabungan  sukarela  dan lama menempati  tempat  tinggal  berpengaruh
positif  sehingga  peluang  pengembalian  kredit  lancar  akan  semakin  besar. Pengalaman  ketua,  umur,  frekuensi  angsuran,  pendapatan  kotor  usaha  bersama,
realisasi  kredit,  tanggungan  keluarga,  tingkat  pendidikan,  jenis  usaha  bersama, pengalaman kredit dan pendapatan lain diluar usaha bersama berpengaruh negatif
sehingga  peluang  pengembalian  kredit  lancar  akan  semakin  kecil.  Metode  yang dilakukan dalam penelitian tersebut adalah analisis deskriptif melalui perhitungan
rata-rata,  distribusi  frekuensi  dan  distribusi  persentase dalam Minitab 13.20  dan analisis pendugaan model melalui regresi log-linier berganda.
2.4 Hipotesis Penelitian