Definisi Merek Tinjauan Teori 1. Merek

17 daerah. Positioning adalah upaya untuk membangun suatu posisi tertentu di benak pelanggan. Diferensiasi adalah upaya untuk membedakan diri melalui pemberian value proposition yang unik dan berbeda dari apa yang diberikan oleh daerah pesaing. Dan membangun merek tidak lain adalah membangun awareness, asosiasi merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Positioning yang tepat yang ditopang oleh diferensiasi yang kokoh dapat meghasilkan merek daerah yang kokoh dan kredibel di mata pelanggan. Daerah juga harus melakukan segmentasi pasar dan secara fokus memilih pelangganya. Selain itu menjalankan Marketing Mix Product, Price, Place dan Promotion, strategi penjualan dan harus memperlancar proses di dalam organisasi dan memperkuat layanan kepada pelanggan daerah Kartajaya dan Yuswohady, 2005: 13 Menurut Aaker 2010:79 dalam Gambar 2.1 proses positioning dimulai dengan menganalisis terlebih dahulu strategi pada brand tersebut. Analisis ini dilihat dari beberapa aspek seperti dari pihak konsumen, kompetitor, dan dari brand itu sendiri. Aspek konsumen termasuk pada bagaimana kebiasaan, kebutuhan, hingga segmentasi mereka terhadap brand. Dari aspek kompetitor dilihat dari kelemahan, kelebihan, ancaman dan peluang yang dihasilkan brand terhadap brand saingannya. Sedangkan aspek brand itu sendiri dilihat dari potensi yang dimilikinya. Hal –hal tersebut yang nantinya menguatkan penempatan brand sebelum dieksekusi. 18 Gambar 2.1 Perancangan Identitas Sebuah Brand Sumber: Aaker, 2010 Kotler dan Lee memperkenalkan konsep pemasaran dalam praktik bisnis perusahaan dapat dibawa masuk ke manajemen sektor publik.D alam perjalannanya, pemasaran telah mengalami perkembangan tidak hanya dilihat dalam organisasi bisnis tapi juga non bisnis. Perkembangan di organisasi non bisnis ini ditandai dengan munculnya konsep pemasaran sosial. Pemasaran sosial merupakan perkembangan paling mutakhir dalam konsep marketing.P emasaran sosial menjadi jembatan bagi pemasaran untuk masuk dalam manajemen sektor publik. Pemasaran sosial tidak berhenti pada produk yang dihasilkan, volume penjualan dan kepuasan pelanggan. Pemasaran sosial adalah tentang nilai yang diperoleh oleh pengguna jasa. Seruan untuk memasukan pertimbangan etis dan sosial ke 19 dalam aktivitas pemasaran, menyebabkan aktivitas bisnis tidak hanya beroirentasi jangka pendek tapi terkait dengan kesejahteraan bersama dimasa yang akan datang. Pemikiran ini meyebabkan pemasaran bisa diterapkan disektor publik Kotler dan Lee, 2007 Pemerintah adalah penyedia jasa pelayanan pendidikan, kesehatan dan infrastruktur, instansi pemerintah tidak hanya berhadapan dengan apa yang diproduksi, tapi juga mendistribusi kepada masyarakat, menentukan biaya produksi dan menginformasikan kepada publik. Isu yang mengemuka dari kerja pemerintah ini terkait dengan nilai yang diperoleh warga dari pelayanan publik. Menurut Kotler dan Lee pemasaran dapat memecahkan masalah yang dihadapi sektor publik dengan menetapkan Lima Prinsip, yaitu : Menganut filosofi yang terpusat pada pelanggan, melakukan segmentasi dan membidik pasar, identifikasi pesaing, menggunakan 4P yang ada dalam setiap pemasaran dan memantau upaya pemasaran dan membuat penyesuaian Kotler dan Lee, 2007.

3. City Branding

Menurut Dinnie 2011 City Branding adalah mengidentifikasi suatu set brand attributes sebagai yang dimiliki sebagai sebuah kota sesuai urutan untuk membentuk sebuah dasar yang digunakan untuk menghasilkan persepsi positif dari banyak audiences. Menurut Simon Anholt dalam Moilanen dan Rainisto 2009:7 mendefinisikan sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural dan peraturan pemerintah mendefinisikan City