Teknik Branding Kota Tinjauan Teori 1. Merek
30
publik dapat dengan mudah menemukan hal-hal yang menarik sebagai pengunjung maupun sebagai penduduk kota tersebu untuk
jangka pendek maupu jangka panjang. 5. People
Menilai apakah penduduk kota bersahabat dan memberikan kemudahan dalam bertukar budaya, serta bahasa juga apakah
tersebut apakah menimbulkan rasa aman saat berada didalamnya. 6. Prerequiste
Memaparkan potensi publik terhadap dasar suatu kota, apakah suka jika tinggal disana, apakah kota tersebut memberikan dengan
akomodasi yang disediakan, serta kemudahan akses pemenuhan kebutuhan seperti sekolah, transportasi publik, fasilitas olahraga, dan
lain-lain 7. Porpescu cobos
Memaparkan City Branding Hexagon memberikan instrumen pengukuran inovatif sehingga dapat mempermudah pemerintah
untuk mengetahui persepsi mengenai citra kota Porpercu dan Cobos, 2010 dalam Ayu, 2014. Anholt mengatakan sangat penting
untuk memahami City Branding pada suatu kota. Namun yang terpenting adalah kesesuaian antara citra kota dengan keadaan yang
sebenarnya dengan kata lain pencitraan kota harus dapat merepresentasikan kota tersebut secara nyata Anholt, 2007.
31
4. Citra Kota 4.1. Pengertian Citra Kota
Citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang diluar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal: a. Memanfaatkan karakter produk
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak dikacaukan dengan karakter pesaing
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental
Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap sarana komunikasi yang tersedia dalam sarana kontak merek Kotler,
2012. Adapun pengertian Brand Image adalah pada mulanya konsumen mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang
dimana posisi setiap merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan dari keyakinan atau suatu merek tersebut akan membentuk citra merek
Kotler, 2012: 338.