Metode Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

64 ρy 2 Є2 Є 2 : Besarnya pengaruh variabel lain X : Variabel eksogen City Branding Y1 : Variabel intervening Citra Kota Y2 : Variabel Endogen Keputusan Berkunjung Youth Traveler Berdaasarkan gambar model jalur diajakukan hubungan bahwa City Branding mempunyai pengaruh langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Namun demikian City Branding juga mempunyai hubungan tidak langsung terhadap Keputusan Berkunjung Youth Traveler yaitu dari City Branding terhadap Citra Kota kemudian ke Keputusan Berkunjung Youth Traveler ke Jakarta. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel tadi.Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini.yang tak dapat dijelaskan oleh variabel itu Ghozali, 2013:211. Berdasarakan diagram jalur diatas dibuat dua persamaan struktural : 1. Struktur I Y 1 = ρy 1 xX + ρy 1 Є1 Є 1 65 2. Struktur II Y 2 = ρy 2 xX + ρy 1 y 2 Y 1 + ρy 2 Є 2 Є 2 Model persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut : a. Hipotesis untuk persamaan Sub Struktural I Gambar 3.1 Model Sub Struktural I Gambar 3.2 Model Sub Struktur II Citra Kota Y 1 City Branding X Keputusan Berkunjung Y 2 ρy 2 xX ρy 1 y 2 Y 1 ρy 2 ϵ 2 Є 2 Є 1 Citra Kota Y 1 City Branding X ρy 1 xX ρy 1 Є 1 Є 1 ρy 1 xX 66 Persamaan struktural di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Ghazali 2013:251 dalam pembahasan Analisis Jalur. Pengujian dalam analisis jalur yang dapat dilakukan antara lain : a. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen terhadap variabel dependen serta seberapa besar pengaruh dari faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian. Nilai Koefisien Determinasi R 2 adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2013 : 97. Dalam penentuan pengaruh variabel penelitian secara keseluruhan didapat nilai koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku. Koefisien jalur yang distandarkan ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh variabel bebas eksogen terhadap variabel lain yang diberlakuakan sebagai variabel terikat endogen. Riduwan dan Kuncoro, 2012 : 116. Hasil output SPSS pada model summary khususnya, angka yang terdapat pada kolom R Square digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan cara menghitung koefisien KD dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sarwono, 2007:30 : KD = r 2 x 100 67 Menurut Ghazali 2013: 97, kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah jumlah variabel independen yang di masukkan ke dalam model. Setiap penambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen. Oleh karena itu, banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti nilai R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. b . Uji Statistik t Uji Parsial Uji statsistik t pada dasarnya menunjukan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam meneragkan variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik dengan kriteria pengambilan keputusan menurut Riduwan dan Kuncoro 2011: 64 adalah sebagai berikut : 1 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≤ sig. maka Ho diterima dan ha ditolak, artinya tidak signifikan. 2 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau 0,05 ≥ Sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 68 c. Perhitungan Pengaruh Langsung Model Path Analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel terikat endogen Riduwan Kuncoro, 2011: 2

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional mengacu pada makna serta pengukuran dari variabel karakteristik yang melekat dari sebuah variabel, bisa formatif atau reflesif. Definisi operasional adalah penentuan konstruk sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk mengoperasionalkan konstruk sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih baik. Definisi operasional berkaitan dengan penyusunan alat ukur atau skala penelitian Wijaya, 2013:14. Berdasarkan Pokok permasalahan dan hipotesis penelitian mengenai City Branding Terhadap Citra Kota dan Keputusan Berkunjung Youth Traveler. Variabel tersebut diantaranya : 1. Variabel Bebas Eksogen X adalah City Branding 2. Variabel Terikat Endogen 69 Y1 adalah Citra Kota Y2 adalah Keputusan Berkunjung Youth Traveler Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian No. Variabel Dimensi Indikator Skala 1 City Branding Anholt, 2007 1. Presence 1-3 Tingkat keakraban kota 4-5 Kontribusi atau kedudukan kota di Dunia Internasional Ordinal 2. Place 6. Kota merupakan lokasi yang strategis 7-8. Aspek fisik kota 9-10. Kota tersebut nyaman dan memiliki cuaca yang baik Ordinal 3. Potential 11-13. Peluang Kota yang ditawarkan Ordinal 70 Tabel 3.2 lanjutan Operasional Variabel Penelitian No. Variabel Dimensi Indikator Skala 1 City Branding Anholt, 2007 4. Pulse 14. Kota memiliki gaya hidup modern 15-17. Daya tarik non fisik Ordinal 5. People 18. Keramahan penduduk 19. Penduduk dapat bertukar budaya dan bahasa 20. Tingkat Keamanan Ordinal 6. Prereq uiste 21. Kesukaan tinggal di dalam kota 22. Memiliki akses pemenuhan kebutuhan pokok yang mudah 22-26. Memiliki Kelengkapan fasilitas kesehatan, Pendidikan, Olahraga, Akomodasi dan pemenuhan kebutuhan dasar lainnya Ordinal 71 Tabel 3.2 Lanjutan Operasional Variabel Penelitian No Variabel Dimensi Indikator Skala 2. Citra Kota Pike, 2008 a. Kognitif 27. Pengetahuan terhadap Branding Kota 28-29 Kepercayaan branding kota Ordinal b.Afektif 30-33. Tingkat kesukaan terhadap branding kota Ordinal c. Konatif 32-37 Sikap dan kesesuaian Branding terhadap kota Ordinal 3. Keputusan Berkunjung Wisatawan Kotler dan Keller, 2012 Keputusan Berkunjung 38-44 maksud pengambilan keputusan Ordinal 72

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat DKI Jakarta

Kota pelabuhan ini mulanya bernama Sunda Kelapa, namun pada 22 Juni 1527 Pangeran Fatahillah menghancurkan Sunda Kelapa dan sebagai gantinya mendirikan kota Jayakarta di area tersebut. Tanggal ini ditetapkan sebagai hari berdirinya kota Jakarta. Kota Jayakarta berkembang sebagai kota pelabuhan yang sibuk, para pedagang dari Cina, India, Arab dan Eropa serta dari negara-negara lainnya saling bertukar barang-barang komoditi. Tahun 1619, Pemerintahan Belanda VOC di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen menghancurkan Jayakarta dan dengan serta merta membangun kota baru yang terletak di bagian barat sungai Ciliwung yang dia namakan Batavia, nama yang diambil dari Batavieren. Batavia direncanakan dan dibangun hamper mirip dengan kota-kota di Belanda, yaitu dibangun dalam bentu blok, masing-masing dipisahkan oleh kanal dan dilindungi oleh dinding sebagai benteng dan parit. Di masa-masa kejayaan Batavia yang terkenal sebagai “Permata dari Timur” diduduki oleh VOC dan kemudian akhirnya diduduki pemerintah Belanda. Pada masa penjajahan Jepangdi tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta.