Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Kajian Brokoli Organik

7

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain : 1. Mengidentifikasi dan mengkaji pengelolaan rantai pasokan brokoli organik pada PT Agro Lestari. 2. Menganalisis kinerja rantai pasokan brokoli organik dalam hal efisiensi dan pelaksanaan kemitraan dalam rantai pasokan. 3. Menganalisis alternatif kebijakan pengembangan Manajemen Rantai Pasokan berdasarkan hasil evaluasi rantai pasokan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak yakni : 1. Sebagai informasi bagi segenap pelaku dalam rantai pasokan brokoli organik yang meliputi petani, PT Agro Lestari, PT X dan supermarket. 2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu contoh penerapan Manajemen Rantai Pasokan dalam pengembangan sektor hortikultura. 3. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk peningkatan kompetensi diri dalam hal menganalisis potensi dan permasalahan riil dalam sektor agribisnis secara sistematis. 4. Sebagai suatu referensi bagi berbagai pihak yang berminat terhadap penerapan Manajemen Rantai Pasokan dalam bidang agribisnis.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Pembahasan mengenai manajemen rantai pasokan brokoli organik ini terbatas menganalisis empat pelaku rantai pasokan brokoli organik yakni petani mitra PT Agro Lestari, PT Agro Lestari, PT X, supermarket. Konsumen akhir tidak dianalisis karena keterbatasan waktu dan biaya. Keberhasilan Manajemen Rantai Pasokan dilihat dari pelaksanaan elemen dari kerangka kerja FSCN yang meliputi sasaran rantai, struktur rantai, manajemen rantai, sumberdaya rantai, proses bisnis rantai serta kinerja performa rantai. Pengukuran performa rantai pasokan juga terbatas pada performa efisiensi dan kemitraan. 8 II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Brokoli Organik

Brokoli Brassica oleracea L. kelompok Italica merupakan tanaman sayuran sub tropis yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli sebagai grup Italica dan memiliki nama umum lainnya yaitu calibrese, memiliki morfologi mirip dengan kubis bunga putih cauliflower. Brokoli membentuk sejenis kepala bunga yang terdiri dari kuntum-kuntum berwarna hijau dengan tangkai bunga yang berdaging dan lonjong berdaun lebar. Cabang banyak dan tangkai bunga muncul dari dasar daun. Brokoli adalah salah satu tanaman dataran tinggi yang hidup pada ketinggian 650-2000 dpl dengan suhu 18-23ÂșC. Brokoli merupakan tanaman yang sangat peka terhadap temperatur, terutama pada periode pembentukan bunga 6 . Brokoli cocok ditanam dengan jenis tanah lempung berpasir tetapi mampu beradaptasi terhadap tanah ringan seperti endosol. Namun syarat yang paling penting adalah keadaan tanahnya subur, gembur, kaya bahan organik, tidak mudah becek menggenang, kisaran pH tanah adalah 5,5-6,5 dan pengairannya cukup memadai, sedangkan untuk umur panen brokoli sangat bervariasi, tergantung varietas atau kultivar yang ditanam Rukamana, 1994 7 . Brokoli dapat dibudidayakan dengan sistem pertanian konvensional maupun sistem pertanian organik. Menurut Pracaya 2009 8 , dalam pertanian konvensional sering digunakan bahan kimia buatan pabrik berupa pupuk, pestisida sintesis, perangsang tumbuh, antibiotik, dan lain-lain untuk meningkatkan produksi pangan. Produksi meningkat tetapi di sisi lain terjadi pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan akibat pemakaian produk tersebut. Selain itu, petani menjadi ketergantungan pada bahan kimia yang berharga mahal dan kadang langka. Keadaan ini menyebabkan produksi merosot dan biaya produksi tinggi. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mengembangkan pertanian organik. Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang tidak mempergunakan bahan kimia, tetapi menggunakan bahan organik. Adapun pestisida yang digunakan 6 http:www.minggupagi.com [20 April 2011] 7 http:repository.usu.ac.idbitstream123456789207474Chapter20II.pdf [20 April 2011] 8 Pracaya. 2009. Bertanam Sayuran Organik. Penebar Swadaya. Salatiga [20 April 2011] 9 untuk memberantas hama dan penyakit dapat diganti dengan pestisida organik yang mudah dalam pembuatannya, tidak mencemari udara, tidak berbahaya, tidak meracuni konsumen karena cepat terurai, dan tanamannya mudah diperoleh Pracaya, 2009. Terdapat beberapa penelitian yang menganalisis mengenai brokoli, diantaranya yaitu Suryani, Emilda. 2010 yang melakukan penelitian tentang sayuran brokoli pada PT XYZ dan Asril, Zikra. 2009 yang melakukan penelitian tentang sayuran brokoli di sentra hortikultura Cipanas-Cianjur, Jawa Barat. Suryani, Emilda. 2010 menganalisis pemilihan pemasok brokoli, sedangkan Asril, Zikra. 2009 menganalisis kondisi dan desain indikator kinerja rantai pasokan Brokoli. Kedua penelitian sebelumnya, membahas mengenai rantai pasok brokoli organik sehingga informasi dari skripsi sebelumnya akan sangat berguna bagi penelitian yang akan dilakukan penulis terkait penerapan manajemen rantai pasokan brokoli organik pada studi kasus PT Agro Lestari Cibogo, Bogor. Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada komoditas yang menjadi objek penelitian, dimana penelitian ini hanya meneliti brokoli organik, sedangkan kedua penelitian sebelumnya meneliti komoditi brokoli dengan sistem penanaman konvensional. Selain itu perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya juga terkait pada metode penelitian yang digunakan.

2.2 Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management