Kerangka Pemikiran Operasional Manajemen rantai pasokan brokoli organik (Studi Kasus PT Agro Lestari di Cibogo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

25 Not Viable Synchronized Collaboration Coordinated Collaboration Cooperative Collaboration Transactional Collaboration Low Return Sumber: Said et al 2006 Gambar 3. Tingkatan dan Spektrum Kolaborasi

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional

Perubahan gaya hidup sehat dengan slogan Back to Nature telah menjadi trend baru masyarakat meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan permintaan untuk produk khususnya sayuran organik. Salah satu produk sayuran organik yang memiliki permintaan yang terus meningkat yaitu komoditas brokoli organik. Di sisi lain, semakin kritisnya tuntutan konsumen yang diiringi dengan semakin kuatnya peranan konsumen dalam hal pemilihan kualitas produk. Mulai dari kesegaran brokoli organik saat sampai ke tangan konsumen, kebersihan, hingga kemasan produk. Hal tersebut, mengindikasikan bahwa adanya perubahan paradigma industri dan persaingan yang berorientasi pada pemenuhan kepuasan dan permintaan pasar consumen driven. Anggota rantai pasokan brokoli organik yang terdiri dari petani organik, PT Agro Lestari, dan PT X berupaya untuk dapat memanfaatkan potensi tersebut dengan memproduksi, mendistribusi, dan menjual brokoli organik sebagai salah satu kegiatan bisnisnya. Namun dalam kegiatan usahanya, rantai pasokan brokoli organik memiliki permasalahan-permasalahan yang timbul dalam kegiatan pengelolaan rantai pasokan yang belum terorganisir dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, upaya yang diusulkan untuk dilakukan adalah melalui penetapan strategi-strategi guna menyelesaikan permasalahan- permasalahan tersebut. Extensive Collaboration Limited Collaboration Many Relationship Few Relationship 26 Konsep Manajemen Rantai Pasokan MRP yang telah digunakan bertujuan untuk menciptakan kolaborasi serta kerjasama di antara pelaku rantai pasokan brokoli organik. Penerapan MRP brokoli organik tersebut bertujuan untuk menciptakan kepuasan anggota rantai pasokan melalui pembangunan komitmen yang transparan dan berkeadilan dalam jangka panjang. Namun, upaya penerapan MRP yang telah berjalan masih menghadapi berbagai kendala permasalahan terkait efisiensi rantai pasokan, komitmen anggota rantai pasokan, maupun perolehan nilai tambah produk yang berbeda pada beberapa pelaku rantai pasokan. Oleh karena itu, diperlukan suatu manajemen rantai pasokan yang komprehensif untuk mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan MRP brokoli organik di PT Agro Lestari. Setelah itu, diperlukan juga suatu analisis untuk merumuskan kebijakan bagi pengembangan maupun perbaikan dari manajemen rantai pasokan brokoli organik. Pengkajian rantai pasokan pada produk brokoli organik membutuhkan penelusuran informasi dan investigasi yang menyeluruh. Metode analisis deskriptif penerapan MRP secara komprehensif yang akan digunakan dalam penelitian ini mengacu pada kerangka pengembangan rantai pasokan FSCN yang dimodifikasi oleh Van Der Vorst 2005. Metode pengembangan rantai pasokan tersebut mengkaji enam aspek yang terstruktur yakni sasaran rantai pasokan, struktur rantai pasokan, sumberdaya pasokan, manajemen rantai, proses bisnis rantai, dan kinerja rantai pasokan. Pembahasan atas enam aspek tersebut diharapkan dapat menghasilkan gambaran utuh mengenai penerapan manajemen rantai pasokan brokoli organik pada PT Agro Lestari. Pembahasan secara spesifik mengenai performa rantai pasokan yang akan dibahas meliputi performa efisiensi dan performa kemitraan. Performa efisiensi dari rantai pasokan dianalisis berdasarkan konsep efisiensi tataniaga dengan menghitung margin tataniaga serta farmer’s share yang terbentuk. Performa kemitraan akan dievaluasi secara deskriptif dengan beberapa atribut mengenai kinerja kemitraan. Informasi mengenai kondisi efisiensi rantai pasokan, kinerja kemitraan dan integrasi rantai pasokan diharapkan dapat diketahui dari analisis yang dilakukan. Hal tersebut kemudian dapat dijadikan suatu input bagi perumusan alternatif kebijakan untuk mengembangkan rantai pasokan brokoli organik. Hasil 27 dari analisis tersebut diharapkan dapat menjadi rekomendasi alternatif pengembangkan manajemen rantai pasokan brokoli organik. Secara singkat kerangka pemikiran operasional penelitian dapat disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Bagan Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Permintaan terhadap sayuran brokoli meningkat Gaya hidup masyarakat yang mengakibatkan perubahan paradigma persaingan yang berorientasi kepada consumer driven Penerapan Manajemen Rantai Pasokan Brokoli Organik pada PT Agro Lestari Kondisi dan Permasalahan Rantai Pasokan MRP brokoli organik pada PT Agro Lestari Analisis Pengelolaan Rantai Pasokan Brokoli Organik secara komprehensif dengan metode FSCN dan penilaian kinerja Analisis Deskriptif MRP : 1. Sasaran Rantai 2. Struktur Rantai 3. Sumberdaya Rantai 4. Manajemen Rantai 5. Proses Bisnis Rantai Analisis Kinerja Rantai : 1. Kinerja Kemitraan Kesesuaian Atribut 2. Kinerja Efisiensi Kondisi Kinerja Penerapan MRP pada PT Agro Lestari Rekomendasi Alternatif Kebijakan Pengembangan MRP pada PT Agro Lestari 28 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian