32
Tabel 5. Interval Pengukuran Kinerja Unit Pelayanan, dan Kepentingan Unit Pelayanan Sub Indikator Program CSR CGS
Nilai Persepsi
Interval Jumlah Bobot Indikator
NRR Indikator Kinerja Unit
Pelayanan Kepentingan
Unit Pelayanan
1 30,00
– 52,50 1,00
– 1,75 Tidak baik
Tidak penting 2
52,50 – 75,00
1,75 – 2,50
Kurang baik Kurang penting
3 75,00
– 97,50 2,50
– 3,25 Baik
Penting 4
97,50 – 120,00
3,25 – 4,00
Sangat baik Sangat penting
Sumber : Keputusan Menteri PAN Nomor: 63KEPM.PAN72003
4.4.3. Importance Performance Analysis IPA
Metode IPA dapat juga digunakan untuk menganalisis kepuasan masyarakat penerima manfaat program CSR CGS. Metode ini dapat menjelaskan
hubungan antara tingkat kepentingan program CSR dengan tingkat kinerja perusahaan yang menghasilkan nilai kesesuaian harapan masyarakat penerima
manfaat program tersebut. Penentuan tingkat kepentingan program bantuan CSR CGS dengan melakukan pembobotan yaitu dengan memberikan penilaian dengan
rentang bobot 1 s.d. 4 pada setiap pertanyaan. Adapun penilaian menurut tingkat kepentingan program bantuan CSR CGS dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Penilaian Tingkat Kepentingan Masyarakat Terhadap Program CSR CGS
Persepsi Masyarakat Nilai
Tidak Penting 1
Kurang Penting 2
Penting 3
Sangat Penting 4
Sumber : Keputusan Menteri PAN Nomor: 63KEPM.PAN72003
Sama halnya dengan tingkat kepentingan, tingkat kinerja perusahaan juga diberikan bobot, yang dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Penilaian Tingkat Kinerja Perusahaan Terhadap Program CSR CGS
Persepsi Masyarakat Nilai
Tidak Penting 1
Kurang Penting 2
Penting 3
Sangat Penting 4
Sumber : Keputusan Menteri PAN Nomor: 63KEPM.PAN72003
33 Perbandingan antara tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja
menghasilkan tingkat kesesuaian. Tingkat kesesuaian ini yaitu pada tingkat kepentingan diwakili dengan huruf Y, sedangkan tingkat kinerja diwakili dengan
huruf X. Adapun rumus dari tingkat kesesuian responden adalah sebagai berikut :
Keterangan : Tki = Tingkat kesesuaian responden Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan
Yi = Skor penilaian kepentingan masyarakat Bobot penilaian kinerja atribut adalah nilai dari tanggapan 30 responden
terhadap indikator-indikator kinerja program bantuan CSR CGS. Apabila nilai Tki 100 maka kinerja indikator belum memenuhi kepuasan masyarakat,
sebaliknya apabila nilai Tki ≥ 100 maka indikator kinerja telah memenuhi kepuasan masyarakat. Bobot penilaian kinerja atribut pelayanan program dan
bobot penilaian tingkat kepentingan manfaat dibuatkan rata-ratanya kemudian diformulasikan kedalam Diagram Cartesius. Masing-masing indikator diposisikan
dalam sebuah bagan yang menunjukan nilai rata-rata penilaian terhadap tingkat kinerja X , yang menunjukan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan
indikator pada sumbu Y ditunjukan oleh nilai rata-rata tingkat kepentingan terhadap indikator Y .
Keterangan : X = Skor rataan tingkat kinerja
34 Y = Skor rataan tingkat kepentingan
n = Jumlah responden
Keterangan : = Skor rataan dari rataan skor tingkat kinerja seluruh indikator = Skor rataan dari rataan skor tingkat kepentingan seluruh
indikator k = Banyaknya indikator yang dapat mempengaruhi kepuasan
Tingkat kepentingan Indikator-indikator penilaian tersebut diletakan pada sebuah bangunan
yang dibagi atas empat kuadran K yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik X , Y . Secara jelas bangunan diagram
cartesius tersebut dapat di lihat pada Gambar 3. Tingkat Kepentingan
Kuadran I K.I Kuadran II K.II
Prioritas Utama Pertahankan Prestasi
Y Kuadran III K.III
Kuadran IV K.IV Prioritas Rendah
Berlebihan X
Tingkat Kinerja
Gambar 3. Diagram Cartesius Tingkat Kepentingan dan Kinerja
1
Y
n i
Y k
X Y
1
X =
n i
X k
35 Keterangan :
Kuadran I high importance low performance
Prioritas Utama, kuadran ini K.I memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh Masyarakat, tetapi kinerja dari perusahaan belum sesuai seperti yang
diharapkan. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan perbaikan secara terus- menerus.
Kuadran II high importance high performance
Pertahankan prestasi, kuadran ini K.II menunjukan kinerja dari mutu pelayanan yang telah sesuai dengan harapan masyarakat sehingga perlu untuk
dipertahankan.
Kuadran III low importance low performance
Prioritas rendah, kuadran ini K.III menunjukan beberapa sub indikator yang memiliki pengaruh kurang penting bagi masyarakat. Peningkatan kinerja
pada kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena dampak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat sangat kecil.
Kuadran IV low importance high performance
Berlebihan, kuadran ini K.IV menunjukan indikator yang mempengaruhi masyarakat kurang penting dan dirasakan terlalu berlebihan.
Peningkatan kinerja pada unsur-unsur yang berada pada kuadran ini hanya akan menyebabkan terjadinya pemborosan sumberdaya.
36
V. GAMBARAN UMUM 5.1.
Profil Empat Desa Binaan Chevron Geothemal Salak, Ltd.
Desa binaan Chevron Geothermal Salak Ltd. yang berada di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor termasuk ke dalam ring satu yang berarti keempat
desa terletak pada posisi paling dekat dengan wilayah operasi CGS. Oleh karena itu, CGS melaksanakan tanggungjawab sosialnya. Keempat desa tersebut adalah
Desa Cibunian, Desa Ciasmara, Desa Ciasihan, dan Desa Purwabakti. 5.1.1. Profil Desa Cibunian
Desa Cibunian merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, dengan luas sebesar 1.258 Ha. Desa tersebut terbagi
dalam lima dusun, 17 rukun warga RW, dan 40 rukun tetangga RT.
Batas wilayah Desa Cibunian adalah sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Purwabakti Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Purwabakti
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang Jarak Kantor Desa dengan Ibu Kota Kecamatan Pamijahan, Kabupaten
Bogor, Propinsi Jawa Barat dan ke Ibu Kota Negara adalah sebagai berikut : Kondisi Demografi
Jumlah Penduduk Desa Purwabakti sampai dengan Bulan Nopember 2010 adalah sebanyak 15.027 Jiwa terdiri dari :
Laki-laki : 5.035 Jiwa
Perempuan : 9.992 Jiwa
Jumlah penduduk miskin : 983 KK