41 Jumlah Penduduk Desa Ciasihan sampai dengan Tahun 2012 adalah
sebanyak 10.155 Jiwa terdiri dari : Laki-laki
: 5.133 Jiwa Perempuan
: 5.022 Jiwa Jumlah KK
: 2.580 KK Mengenai keadaan penduduk berdasarkan agama, mayoritas beragama
Islam dari total jumlah penduduk yaitu sebesar 10.155 Orang. Sedangkan keadaan mata pencaharian penduduk Desa Ciasihan adalah sebagai berikut :
Tabel 12. Keadaan Mata Pencaharian Penduduk Desa Ciasihan, 2012
No Mata Pencaharian
Jumlah Orang
1 Tani Buruh Tani
743 2
Petani Pemilik 497
3 Pedagang
747 4
Pegawai Negeri Sipil 23
5 TNI POLRI
6 6
Pensiunan Purnawirawan 11
7 Swasta
348 8
Lain-lain 673
Sumber : Desa Ciasihan, 2012
Adapun tingkat pendidikan penduduk Desa Ciasihan dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Ciasihan, 2012
No Mata Pencaharian
Jumlah Orang
1 Tidak Tamat SD Sederajat
5.079 2
Tamat SD Sederajat 2.595
3 Tamat SLTP Sederajat
1.073 4
Tamat SLTA Sederajat 865
5 Tamat Akademi
45 6
Tamat Perguruan Tinggi S.1 63
Sumber : Desa Ciasihan, 2012
5.2. Chevron Geothermal and
Power Operations
Operasi panas bumi Chevron dimulai pada tahun 1960-an di Amerika Serikat bagian barat, yaitu dengan pengembangan The Geysers
– lapangan panas bumi terbesar di dunia. Beberapa proyek lain kemudian juga dikembangkan di
42 Amerika Serikat pada tahun 1970-an. Pada waktu yang hampir bersamaan,
ditemukan dua lokasi sumber panas bumi di Filipina yang selanjutnya berkembang menjadi proyek panas bumi Tiwi dan Makiling-Banahaw Mak-Ban.
Pada tahun 1980-an Chevron menemukan Salak dan Darajat di Indonesia, lalu memulai produksi komersial dilokasi tersebut pada tahun 1990-an.
Perusahaan Geothermal ini merupakan perusahaan penghasil energi panas bumi terbesar di dunia. Panas bumi adalah sumberdaya alam yang dapat
diperbaharui dan digunakan sebagai pembangkit listrik melalui pemanfaatan daya alami uap bumi. Saat ini, operasi perusahaan panas bumi memiliki kapasitas untuk
memproduksi 1.273 megawatt energi panas bumi. Jumlah energi ini cukup untuk memenuhi kebutuhan 16 juta jiwa di negara Indonesia dan negara Filipina. Pada
tahun 2006, Perusahaan Geothermal mengembangkan strategi perusahaan dengan mengarahkan investasi pada teknologi energi terbarukan dan menempati posisi-
posisi strategis atas berbagai sumber energi yang penting. Dengan menanamkan investasi pada teknologi-teknologi energi alternatif dan terbarukan, perusahaan
geothermal mendukung pengembangan dan diversifikasi persediaan energi dunia. Di Indonesia, Perusahaan Geothermal telah menginvestasikan dana lebih dari satu
miliar dolar Amerika untuk mengembangkan operasi energi terbarukan yang berasal dari panas bumi.
Berbekal pengalaman lebih dari 40 tahun, Perusahaan Geothermal menjadi pengelola sumber daya panas bumi terbesar di dunia. Perusahaan mengoperasikan
proyek-proyek panas bumi di Indonesia Salak dan Darajat dan Filipina Tiwi dan Mak-Ban dengan total kapasitas 1.273 megawatt energi bersih, andal dan
dapat dipertahankan kelangsungannya. Di samping lapangan-lapangan tersebut,
43 perusahaan geothermal mengoperasikan fasilitas kogenerasi berbahan bakar gas
sebesar 300 megawatt di Duri Utara. Fasilitas ini menyediakan uap dan listrik untuk lapangan raksasa Duri di Indonesia. Kogenerasi adalah suatu proses yang
hemat bahan bakar dan ramah lingkungan. Limbah panas dari proses pembangkitan listrik digunakan untuk menciptakan uap yang fungsinya
memperlancar aliran minyak saat disuntikkan ke dalam reservoir. Proyek panas bumi Perusahaan Geothermal di Indonesia, yaitu Salak dan
Darajat membangkitkan 636 megawatt energi panas bumi. Angka ini mewakili lebih dari setengah jumlah produksi panas bumi Indonesia. Operasi panas bumi di
Salak dan Darajat saat ini menghasilkan energi terbarukan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik delapan juta jiwa di Indonesia. Operasi panas bumi
Salak dan Darajat adalah bukti komitmen perusahaan terhadap energi terbarukan. Lokasi kedua proyek ini berada di antara jajaran gunung berapi yang memukau di
Jawa Barat, Indonesia. Perusahaan geothermal ini merupakan pembangkit listrik tenaga panas
bumi yang dibangun untuk menambah kemampuan PLN melayani beban masyarakat di wilayah Jawa Bagian Barat, dimana konsumsi pemakaian
listrikmya terus mengalami peningkatan. Menurut data, 60 persen dari total beban terpasang sistem Jawa-Bali berada di Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.
Sementara pemakaian bahan bakar untuk pembangkit listrik dengan energi panas bumigeothermal masih sangat sedikit. Perusahaan memiliki kebijakan kesehatan
kerja, lingkungan hidup dan keselamatan kerja, serta kebijakan sosial untuk menjadi pedoman dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Sebagai
salah satu operator pengelola penghasil listrik tenaga panas bumi di Indonesia,
44 perusahaan menyadari adanya tantangan-tantangan besar yang harus dihadapi
dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu komitmen Perusahaan Geothermal adalah untuk selalu
melakukan perbaikan terhadap kinerja pembangunan berkelanjutan. Artinya setiap tahun perlu mengevaluasi berbagai program pengembangan sosial yang telah
dijalankan agar selalu berupaya menemukan cara kerja yang lebih baik. Perusahaan geothermal dalam perencanaan program-programnya juga melibatkan
pemerintah pusat, PERTAMINA, PLN, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Kabupaten Bogor, serta masyarakat
setempat. Pihak-pihak tersebut memiliki andil dalam memastikan agar dapat mencapai masa depan berkelanjutan yang memberikan manfaat bagi semua
Company Profile, 2009.
5.3. Chevron Geothermal Salak, Ltd. CGS