13
2.2.2. Implementasi Program CSR
Dalam implementasi program CSR, diperlukan beberapa kondisi yang akan menjamin terlaksananya prorgam dengan baik. Kondisi pertama,
implementasi CSR memperoleh persetujuan dan dukungan dari para pihak yang terlibat. Kondisi kedua, ditetapkannya pola hubungan relationship diantara
pihak-pihak yang terlibat secara jelas. Hal ini akan meningkatkan kualitas koordinasi pelaksanaan program CSR. Tanpa adanya pola hubungan yang jelas di
antara berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR, maka kemungkinan besar pelaksanaan program CSR tersebut tidak akan berjalan secara optimal dan
sulit untuk berlanjut sustainable. Kondisi ketiga adalah adanya pengelolaan yang baik. Pengelolaan program yang baik hanya dapat terwujud bila terdapat
kejelasan tujuan program dan terdapat kesepakatan mengenai strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan program dari para pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan progaram CSR.
2.2.3. Pengawasan dan Evaluasi Program CSR
Pelaksanaan program CSR perlu dipantau untuk memastikan bahwa pelaksanaan program CSR tidak menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan.
Pemantauan dan evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui sudah sejauh mana pencapaian tujuan program serta apakah terdapat penyimpangan yang
membutuhkan tindakan koreksi. Evaluasi juga diperlukan guna perbaikan dan pembelajaran program dimasa yang akan datang.
2.2.4. Pelaporan Program CSR
Aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan akan memiliki berbagai dampak terhadap lingkungan internal maupun lingkungan eksternal perusahaan. Saat ini
14 perusahaan dituntut untuk mengelola dan membuat pelaporan dampak kegiatan
perusahaan agar memungkinkan terciptanya pembangunan berkelanjutan sustainability development. Berbagai perusahaan multinasional baik yang
bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, maupun jasa, mengumumkan corporate governance beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap ekonomi,
sosial, dan lingkungan dalam sebuah sustainability report Solihin, 2009.
2.3. Stakeholder dalam CSR