Stakeholder dalam CSR Indeks Kepuasan Masyarakat IKM

14 perusahaan dituntut untuk mengelola dan membuat pelaporan dampak kegiatan perusahaan agar memungkinkan terciptanya pembangunan berkelanjutan sustainability development. Berbagai perusahaan multinasional baik yang bergerak dalam bidang manufaktur, perdagangan, maupun jasa, mengumumkan corporate governance beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam sebuah sustainability report Solihin, 2009.

2.3. Stakeholder dalam CSR

Stakeholders dalam sebuah perusahaan dapat didefinisikan sebagai pihak- pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan. Rhenald Kasali dalam Wibisono 2007 menyatakan bahwa yang dimaksud dengan para pihak adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholder merupakan para individu, kelompok, komunitas atau masyarakat, organisasi, asosiasi atau pengusaha yang mana kepentingan mereka dipengaruhi, baik secara negatif atau positif, oleh sebuah atau beberapa usulan danatau kegiatan beserta konsekuensinya. Dalam pembuatan rencana hingga pelaksanaan program CSR, perusahaan umumnya melakukan kerjasama dengan pihak lain. Pihak yang dilibatkan tersebut dapat dikategorikan sebagai stakeholder yang terkait dengan program CSR. Mereka antara lain adalah pemerintah, LSM, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, serta calon penerima manfaat CSR misalnya masyarakat lokal. Oleh sebab itu, perencanaan CSR merupakan perencanaan yang terintegrasi. Perusahaan harus dapat mengakomodasi harapan-harapan dari pihak lain yang akan terlibat, agar program CSR menjadi efektif. 15

2.4. Manfaat dan Dampak Program CSR

Indikator keberhasilan diperlukan guna mengetahui dampak program CSR terhadap masyarakat. CSR yang ideal ialah yang dapat memberikan dampak positif terhadap tiga tataran, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini diperlukan guna mendukung program pembangunan berkelanjutan yang saat ini tengah menjadi tujuan bersama masyarakat dunia. Min-Dong Paul Lee 2008 melakukan studi khusus terkait jejak dan perkembangan mengenai teori tanggungjawab sosial perusahaan untuk melihat refleksi implikasinya terhadap pembangunan. Upaya strategis yang dilakukan oleh berbagai pihak di dunia, termasuk perusahaan didalamnya, untuk menstimulasi pelibatan aktif masyarakat dalam mengatur hubungan perusahaan dengan lingkungan terus mengalami peningkatan. Walaupun pada kenyataanya upaya tersebut dikaitkan dengan kerangka internasional seperti halnya Millenium Development Goals MDGs Dragicevic, 2008. Pertumbuhan atau peningkatan yang terjadi memperkuat pemahaman mengenai dampak dari kegiatan bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan. Ada pula peningkatan kepentingan dari stakeholders, termasuk masyarakat, kepada perusahaan untuk mendemonstrasikan dampak CSR. Saat ini makin maraknya tren terhadap kepentingan dari sebuah perusahaan dan stakeholder nya untuk mengukur hasil dan memahami bagaimana CSR dapat memberikan nilai baik bagi perusahaan maupun komunitas.

2.4.1. Manfaat Program CSR

CSR yang diterapkan oleh perusahaan akan mendatangkan berbagai manfaat bagi perusahaan dan masyarakat yang terlibat dalam menjalankannya. Menurut Wibisono 2007 manfaat bagi perusahaan yang berupaya menerapkan 16 CSR, yaitu dapat mempertahankan atau mendongkrak reputasi dan brand image perusahaan, layak mendapatkan social licence to operate, mereduksi risiko bisnis perusahaan, melebarkan akses sumberdaya, membentangkan akses menuju market, mereduksi biaya, memperbaiki hubungan dengan stakeholders, memperbaiki hubungan dengan regulator, meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan, serta berpeluang mendapatkan penghargaan. Sedangkan manfaat CSR bagi masyarakat menurut Ambadar 2008 yaitu dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, kelembagaan, tabungan, konsumsi, dan investasi dari rumah tangga warga masyarakat.

2.4.2. Dampak Ekonomi Program CSR

Dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh program CSR perusahaan akan mempengaruhi para pemangku kepentingan dan sistem ekonomi baik lokal, nasional, maupun pada tingkat global. Dalam kaitan ini Global Reporting Initiative GRI dalam Solihin 2009 mengelompokan adanya dua jenis dampak ekonomi, yaitu dampak ekonomi langsung dan tidak langsung. GRI mendefinisikan dampak ekonomi langsung sebagai perubahan potensi produktif dari kegiatan ekonomi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan komunitas atau para pemangku kepentingan dan prospek pembangunan dalam jangka panjang. Dampak ekonomi tidak langsung adalah konsekuensi tambahan yang muncul sebagai akibat pengaruh langsung transaksi keuangan dan aliran uang antara organisasi dan para pemangku kepentingan.

2.5. Indeks Kepuasan Masyarakat IKM

Dalam Keputusan Menteri PAN Nomor: 63KEPM.PAN72003, unsur- unsur indeks kepuasan masyarakat IKM terhadap suatu pelayanan publik 17 pemerintah yaitu terdapat 14 unsur yang merupakan hasil pengembangan unsur IKM berdasarkan nilai relevan, valid, dan reliabel, sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran IKM adalah sebagai berikut: 1. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan. 2. Persyaratan Pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya. 3. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas yang memberikan pelayanan nama, jabatan serta kewenangan dan tanggungjawabnya. 4. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai ketentuan yang berlaku. 5. Tanggungjawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan tanggungjawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian pelayanan. 6. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan ketrampilan yang dimiliki petugas dalam memberikanmenyelesaikan pelayanan kepada masyarakat. 7. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit penyelenggara pelayanan. 8. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan dengan tidak membedakan golonganstatus masyarakat yang dilayani. 18 9. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai dan menghormati. 10. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat terhadap besamya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan. 11. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. 12. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan, sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. 13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan. 14. Keamanan Pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan pelayanan.

2.6 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Pengaruh Persepsi Konsumen Dalam Penerapan Program Corporate Social Responsibility (Csr) Terhadap Brand Loyalty Sabun Mandi Lifebuoy (Studi Pada Mahasiswa Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara)

1 46 67

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Arun NGL Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe

3 65 100

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi Plta Sigura-Gura Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir

0 37 9

Analisis Manfaat Program CSR (Corporate Social Responsibility) Chevron Geothermal Salak, Ltd Bidang Ekonomi Terhadap Pengembangan Usahatani Padi di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogo

0 10 101

DAMPAK PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) CHEVRON GEOTHERMAL INDONESIA, Ltd. PADA PROGRAM LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT (LED) TERHADAP PERKEMBANGAN AGROINDUSTRI AKAR WANGI.

0 0 9

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN STRATEGINYA UNTUK PENINGKATAN KEPUASAN MASYARAKAT SERTA DAMPAK SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

0 0 21