9
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Corporate Social Responsibility CSR
Kotler dan Lee 2005 dalam Solihin 2009 merumuskan CSR sebagai kegiatan yang merupakan komitmen perusahaan secara sukarela untuk turut
meningkatkan kesejahteraan komunitas dan bukan merupakan aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum dan perundang-undangan semata, seperti kewajiban
untuk membayar pajak atau kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang ketenagakerjaan. Konsep CSR ini ada sebagai upaya mewujudkan pembangunan
yang berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yang diharapkan ialah pembangunan pemenuhan kebutuhan manusia saat ini tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Ketentuan hukum positif untuk mengatur regulasi pelaksanaan CSR di
Indonesia terdapat dalam Pasal 74 UU Nomor 40. Pasal tersebut berisi tentang kewajiban perseroan terbatas yang menjalankan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumberdaya alam untuk melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungan
1
. Selain itu, kewajiban melaksanakan CSR juga diatur dalam Pasal 15, Pasal 17, dan Pasal 34 UU No. 25 Tahun 2007. Pasal-pasal tersebut
berisi tentang penanaman modal, dimana terdapat tanggungjawab yang melekat pada setiap perusahaan modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi,
seimbang, dan sesuai lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat Kegiatan CSR yang baik merupakan satu kesatuan yang dapat menyentuh
dan mengembangkan subjek-subjek fundamental dari tanggungjawab sosial. Pola
1
Widya, Sofie. 2012. Corporate Social Responsibility oleh Perseroan Terbatas. http:www. hukumperseroanterbatas.com20120413corporate-social-responsibility-oleh-perseroan-
terbatasmore-116 diakses pada 16 April 2012.
10 kesatuan subjek dari tanggungjawab sosial tersebut secara lengkap dapat dilihat
pada Gambar 1.
Sumber : http:www.iso.orgsr
Gambar 1. Subjek-subjek Fundamental dari Tanggungjawab Sosial Menurut ISO 26000
2.2. Tahapan Implementasi Program CSR