33 Berdasarkan sumber perolehan data, data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dan sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek penelitian. Data primer digunakan dalam
penelitian untuk mengetahui kondisi fisik usaha, proses produksi tanaman hias dan bibit tanaman buah, permasalahan dan kendala yang dihadapi perusahaan dan
penyebab terjadinya. Data sekunder adalah jenis data yang sudah adasudah diterbitkan, berupa laporan mengenai risiko dan pengelolaannya serta literatur
tentang tanaman hias dan tanaman buah yang diperoleh dari buku, artikel, skripsi, disertasi, jurnal, dan publikasi lainnya. Data sekunder yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini berupa data perkembangan volume dan nilai ekspor sektor pertanian Indonesia, PDB hortikultura, produksi dan luas panen komoditas
hortikultura di Indonesia, derah sentra tanaman hias di Indonesia, daerah sentra tanaman buah di Indonesia produksi tanaman hias dan tanaman buah di Indonesia,
volume ekspor tanaman hias di Indonesia, volume ekspor tanaman buah di Indonesia, dan konsumsi perkapita buah di Indonesia. Data-data sekunder tersebut
diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Departemen Pertanian melalui situs resminya.
4.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara :
1.
Melakukan observasi atau pengamatan. Observasi ini dilakukan untuk melihat dan mengamati objek secara langsung terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan penelitian. Observasi dilakukan langsung pada lokasi produksiperbanyakan tanaman hias dan bibit tanaman buah pada PT Istana
Alam Dewi Tara.
2.
Melakukan wawancara untuk memperoleh keterangan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian, untuk memperoleh data dari kondisi yang sebenarnya.
Wawancara dilakukan pada pihak yang bertanggung jawab atas usaha dan merupakan pengambil keputusan pada usaha budidayaproduksi tanaman hias
dan bibit tanaman buah di Perusahaan Istana Alam Dewi Tara. Wawancara dilakukan berdasarkan kuisioner yang telah dibuat oleh penulis yang berkaitan
dengan penelitian risiko.
34
4.4 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Exel 2007 dan dengan kalkulator. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai keadaan umum perusahaan dan manajemen risiko yang diterapkan perusahaan.
Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui risiko yang terjadi di perusahaan. Analisis kuantitatif meliputi analisis risiko pada kegiatan spesialisasi
dan kegiatan diversifikasiportofolio.
1. Analisis Risiko pada Kegiatan Usaha Spesialisasi
Hal pertama yang dilakukan dalam analisis risiko adalah dengan menentukan peluang. Penentuan peluang diperoleh dari suatu kejadian yang dapat
diukur berdasarkan pengalaman yang telah dialami pelaku bisnis dalam menjalankan kegiatan usaha. Peluang pada penelitian ini yang dihasilkan dari
setiap kejadian adalah sama yaitu 0,2 pada setiap kejadian. Hal ini dikarenakan frekuensi setiap kejadian yang didapat pada penelitian ini hanya berjumlah satu,
sehingga nilai peluang yang dihasilkan adalah sama. Jumlah kejadian yang didapat pada penelitian ini adalah berjumlah 5 kejadian pada masing-masing
komoditas. Pengukuran peluang pada setiap kondisi diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan periode waktu selama kegiatan
berlangsung. Total peluang dari beberapa kejadian pada masing-masing komoditas tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng,
rambutan berjumlah satu. Secara matematis pengukuran peluang dapat dituliskan sebagai berikut Darmawi, 2010:
… … … … … … … … … … … … … … … … … … .
Dimana : n
= Frekuensi kejadian atau banyaknya observasi 5 periode w
i
= Frekuensi terjadinya peristiwa yang dihitung peluangnya dari masing- masing tanaman hias dan bibit tanaman buah quisqualis, mandevilla,
lengkeng dan rambutan
Total peluang dari beberapa kejadian pada masing-masing komoditas tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng, rambutan
berjumlah satu dan secara sistematis dapat dituliskan sebagai berikut :
35
∑ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …
Penyelesaian pengambilan keputusan dalam risiko dapat dilakukan dengan menghitung expected return, yaitu jumlah dari nilai-nilai yang diharapkan terjadi
peluang dari masing-masing kejadian. Rumus Expected return adalah sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
=
∑ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …
Dimana : =
Expected return P
ij
= Peluang dari suatu kejadian i = asset quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan j = kejadian, yaitu 5 kejadian pada masing-masing komoditas
R
ij
= Return yang diperoleh dari penerimaan perusahaan Penilaian risiko didasarkan pada pengukuran penyimpangan deviation
terhadap return dari suatu aset. Beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur penyimpangan diantaranya adalah varian variance, standar deviasi
standard deviation, dan koefisien variasi coefficient variation. 1.
Variance Pengukuran
variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari
return dengan expected return dikalikan dengan peluang dari setiap kejadian. Nilai variance
dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
∑ … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …
Dimana :
σ
t 2
= Variance dari return P
ij
= Peluang dari suatu kejadian i = asset quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan j = kejadian, yaitu 5 kejadian pada masing-masing komoditas
R
ij
= Return yang diperoleh dari penerimaan perusahaan
Nilai variance
menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya, semakin kecil risiko yang dihadapi dalam
melakukan kegiatan usaha tersebut. 2.
Standard Deviation
36 Standard
deviation dapat diukur dari akar kuadrat dari nilai variance. Secara
sistematis standard deviation dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . Dimana :
σ
i 2
= Variance σ
i
= Standard deviation Makna
dari ukuran
standard deviation seperti halnya variance, yaitu semakin
kecil nilai standard deviation, maka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha.
3. Coefficient Variation
Coefficient variation
diukur dari rasio standard deviation dengan return yang diharapkan atau expected return. Secara matematis, coefficient variation dapat
dituliskan dengan rumus sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995: CV = …………………………………….......6
Dimana : CV= Coefficient variation
σ
i
= Standard deviation Coefficient
variation dapat diartikan bahwa semakin kecil nilai coefficient
variation , maka semakin rendah risiko yang dihadapi.
2. Analisis Risiko pada Kegiatan Diversifikasi
Pelaku bisnis memiliki banyak alternatif dalam melakukan investasi. Salah satu alternatif yang dilakukan pelaku bisnis dalam menginvestasikan dananya
adalah dengan melakukan kombinasi dari beberapa kegiatan usaha atau aset. Kombinasi dari beberapa kegiatan usaha atau aset dinamakan dengan
diversifikasi. Seperti halnya kegiatan spesialisasi, pada kegiatan diversifikasi juga tidak
terlepas dari adanya risiko usaha. Risiko yang terdapat pada kegiatan diversifikasi dinamakan risiko portofolio portofolio risk. Pada kegiatan diversifikasi, risiko
37 yang dihadapi pelaku bisnis tidak tunggal tetapi gabungan atau portofolio. Untuk
mengukur risiko portofolio, dapat dilakukan dengan menghitung variance gabungan dari beberapa kegiatan usaha atau aset. Jika investasi digunakan untuk
dua aset, maka variance gabungan dapat dituliskan sebagai berikut Elton dan Gruber, 1995:
k … … … … … … … … … … … … … .
Dimana : σp
2
= Variance portofolio untuk investasi dua aset yang digabungkan σ
ij
= Covariance antara investasi dua aset yang digabungkan k
= Fraction
portofolio pada investasi aset i aset pertama 1-k =
Fraction portofolio pada investasi aset j aset kedua
i = 1,2,3,4,5,6 1 = quisqualis dengan mandevilla; 2 = lengkeng
dengan rambutan; 3= quisqualis dengan lengkeng; 4 = mandevilla dengan rambutan; 5 = quisqualis dengan rambutan; 6 =
mandevilla dengan lengkeng Covariance
antara kedua investasi i dan j dihitung dengan menggunakan persamaan berikut Elton dan Gruber, 1995:
… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … .
Dimana : ρ
ij
= Nilai koefisien korelasi diantara aset i dan j Jika terdapat tiga aset, yaitu aset A, B dan C maka bobot untuk ketiga aset
adalah wa, wb dan wc dengan jumlah ketiga bobot adalah satu ka+kb+kc = 1. Besarnya expected return gabungan kombinasi tiga komoditas dapat dituliskan
sebagai berikut mengacu Diether 2009 :
i p
= k
a ia
+ k
b ib
+ k
c ic
..............................................................9
Dimana :
i p
= Expected return
investasi tiga aset yang digabungkan k
a
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi asset A quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
k
b
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi asset B quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
38 k
c
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi asset C quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
ia
= Expected return
dari investasi asset A quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
ib
= Expected return
dari investasi asset B quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
ic
= Expected return
dari investasi asset C quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
Nilai variance
gabungan ketiga aset dapat dituliskan sebagai berikut mengacu Diether 2009 :
σ
i 2
p
= k
a 2
σ
i 2
a
+ k
b 2
σ
i 2
b
+ k
c 2
σ
i 2
c
+ 2k
a
k
b ija,b
+ 2k
a
k
c
σ
ija,c
2k
b
k
c
σ
ijb,c
.........................................................................................10 Dimana :
σ
i 2
p
= Variance
portofolio untuk investasi tiga asset yang digabungkan σ
i 2
a
=Variance investasi asset A quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
σ
i 2
b
= Variance
investasi asset B quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
σ
i 2
c
= Variance
investasi asset C quisqualis, mandevilla, lengkeng dan rambutan
k
a
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi asset A quisqualis, mandevilla, lengkeng, rambutan
k
b
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi asset B quisqualis, mandevilla, lengkeng, rambutan
k
c
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi asset C quisqualis, mandevilla
, lengkeng, rambutan
ija,b
= Covariance
antara investasi aset pertama dan kedua, diperoleh dengan rumus :
ρ
ab
σ
a
σ
b
dimana ρ
ab
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi ketiga aset bergerak bersama-sama
σ
ija,c
= Covariance antara investasi aset pertama dan ketiga, diperoleh dengan rumus :
ρ
ac
σ
a
σ
c
dimana ρ
ac
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi ketiga aset bergerak bersama-sama
σ
ijb,c
= Covariance antara investasi aset kedua dan ketiga, diperoleh dengan rumus :
ρ
bc
σ
b
σ
c
dimana ρ
bc
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi ketiga aset bergerak bersama-sama
σ
ia
= Standar Deviation asset
A quisqualis, mandevilla, lengkeng, rambutan
σ
ib
= Standar Deviation asset
B quisqualis, mandevilla, lengkeng, rambutan
σ
ic
= Standar Deviation asset
C quisqualis, mandevilla, lengkeng, rambutan
p = 1,2,3,4 1 = quisqualis, mandevilla dengan lengkeng; 2 =
quisqualis, mandevilla dengan rambutan; 3 = quisqualis,
39 lengkeng dengan rambutan; 4 = mandevilla, lengkeng dengan
rambutan. Jika investasi untuk empat aset, maka asumsi jumlah bobot untuk keempat
investasi =1 ka+kb+kc+kd = 1. Untuk menghitung expected return gabungan keempat investasi dapat dituliskan sebagai berikut mengacu Diether 2009 :
i p
= k
a ia
+ k
b ib
+ k
c ic
+ k
d id
……………………..............11 Dimana :
i p
= Expected return
untuk investasi empat asset yang digabungkan k
a
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset A quisqualis k
b
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset B mandevilla k
c
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset C lengkeng k
d
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset D rambutan
ia
= Expected return
dari investasi aset A quisqualis
ib
= Expected return
dari investasi aset B mandevilla
ic
= Expected return
dari investasi aset C lengkeng
id
= Expected return
dari investasi aset D rambutan Besarnya
variance untuk empat aset dapat dituliskan sebagai berikut
mengacu Diether 2009: σ
i 2
p
= k
a 2
σ
i 2
a
+ k
b 2
σ
i 2
b
+ k
c 2
σ
i 2
c
+ k
d 2
σ
i 2
d
+ 2k
a
k
b ija,b
+ 2k
a
k
c ija,c
+ 2k
b
k
c ijb,c
+2k
b
k
d ijb,d
+2k
c
k
d ijc,d
+2k
d
k
a ijd,a
……………………..12 Dimana :
σ
i 2
p
=Variance portofolio
untuk investasi
empat aset
yang digabungkan
σ
i 2
a
= Variance investasi aset A quisqualis σ
i 2
b
= Variance investasi aset B mandevilla σ
i 2
c
= Variance investasi aset C lengkeng σ
i 2
d
= Variance investasi aset D rambutan k
a
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset A quisqualis k
b
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset B mandevilla k
c
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset C lengkeng k
d
= Bobot atau fraction portofolio pada investasi aset D rambutan
ija,b
= Covariance
antara investasi qusiqualis dan mandevilla, diperoleh dengan rumus :
ρ
ab
σ
a
σ
b
dimana ρ
ab
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi empat aset bergerak bersama-sama
ija,c
= Covariance
antara investasi quisqualis dan lengkeng, diperoleh dengan rumus :
ρ
ac
σ
a
σ
c
dimana ρ
ac
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi empat aset bergerak bersama-sama
40
ijb,c
= Covariance antara investasi mandevilla dan lengkeng, diperoleh dengan rumus :
ρ
bc
σ
b
σ
c
dimana ρ
bc
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi empat aset bergerak bersama-sama
ijb,d
= Covariance
antara investasi mandevilla dan rambutan, diperoleh dengan rumus :
ρ
bd
σ
b
σ
d
dimana ρ
bd
diasumsikan nilainya +1, artinya kombinasi empat aset bergerak bersama-sama
ijc,d
= Covariance
antara investasi lengkeng dan rambutan, diperoleh dengan rumus :
ρ
cd
σ
c
σ
d
dimana ρ
cd
diasumsikan nilainya +1
ijd,a
= Covariance
antara investasi rambutan dan quisqualis, diperoleh dengan rumus :
ρ
da
σ
d
σ
a
dimana ρ
da
diasumsikan nilainya +1
ia
= Standard deviation
asset A quisqualis
ib
= Standard deviation
asset B mandevilla
ic
= Standard deviation asset C lengkeng
id
= Standard deviation asset D rambutan Perhitungan besarnya fraksi portofolio pada penelitian ini adalah
berdasarkan alokasi investasi perusahaan yaitu penggunaan lahan pada keempat komoditas yang diusahakan. Total luas lahan untuk keempat komoditas adalah
477,8 meter
2
. Pembagian lahan komoditas tanaman hias Quisqualis dan mandevilla masing-masing adalah 110,3 meter
2
. Lahan untuk bibit tanaman buah lengkeng dan rambutan masing-masing adalah 128,6 meter
2
. Adapun nilai fraksi untuk beberapa gabungan komoditas dapat dilihat pada Tabel 5.
Berdasarkan Tabel 5, nilai fraksi pada masing-masing diversifikasi dua komoditas, tiga komoditas dan empat komoditas berbeda-beda. Hal ini dilihat
berdasarkan dari jumlah komoditasnya dalam diversifikasi. Namun, secara keseluruhan nilai fraksi pada masing-masing kegiatan diversifikasi berjumlah 1
atau 100 persen. Dimana nilai fraksi tersebut didapat dari proporsi luas lahan yang digunakan pada masing-masing komoditas.
Tabel 5. Nilai Fraksi Untuk Setiap Gabungan Komoditas
No. Kombinasi Fraksi
Quisqualis Mandevilla Lengkeng Rambutan
1 Q + M
50 50
2 L + R
50 50
3 Q +
L 46
54 4
M + R 46
54 5
Q + R 46
54 6
M + L 46
54 7
Q + M + L 32
32 37
41
8 Q + M + R
32 32
37 9
Q + L + R 30
35 35
10 M + L + R
30 35
35 11
Q + M + L + R 23
23 27
27 Keterangan :
Q = quisqualis M = mandevilla
L =
lengkeng R
= rambutan
V GAMBARAN UMUM PT ISTANA ALAM DEWI TARA
Bab ini menguraikan mengenai keadaan umum perusahaan sebagai tempat penelitian, yaitu PT Istana Alam Dewi Tara. Data mengenai keadaan umum PT
Istana Alam Dewi Tara diperoleh dari hasil wawancara dan dari data sekunder yang dimiliki oleh PT Istana Alam Dewi Tara. Data yang diperoleh, yaitu seperti
sejarah berdirinya perusahaan, aspek organisasi dan manajemen perusahaan,
41
8 Q + M + R
32 32
37 9
Q + L + R 30
35 35
10 M + L + R
30 35
35 11
Q + M + L + R 23
23 27
27 Keterangan :
Q = quisqualis M = mandevilla
L =
lengkeng R
= rambutan
V GAMBARAN UMUM PT ISTANA ALAM DEWI TARA
Bab ini menguraikan mengenai keadaan umum perusahaan sebagai tempat penelitian, yaitu PT Istana Alam Dewi Tara. Data mengenai keadaan umum PT
Istana Alam Dewi Tara diperoleh dari hasil wawancara dan dari data sekunder yang dimiliki oleh PT Istana Alam Dewi Tara. Data yang diperoleh, yaitu seperti
sejarah berdirinya perusahaan, aspek organisasi dan manajemen perusahaan,
42 aspek permodalan, dan aspek sumberdaya perusahaan. Data tersebut digunakan
untuk menjelaskan sejarah, perkembangan serta gambaran umum mengenai tempat penelitian.
5.1. Sejarah dan Perkembangan PT Istana Alam Dewi Tara