94 yang ada. Namun, diversifikasi tidak selalu dapat menekan risiko seperti
diversifikasi dua komoditas quisqualis dengan mandevilla; mandevilla dengan rambutan; dan gabungan quisqualis dengan rambutan. Ketiga diversifikasi dua
komoditas tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan mengusahakan satu komoditas. Dengan demikian, diversifikasi dua komoditas
tersebut tidak dapat meminimalkan risiko. Namun, secara umum kegiatan diversifikasi dapat meminimalkan risiko pada kegiatan spesialisasi. Tetapi dengan
melakukan diversifikasi tidak dapat menghilangkan risiko atau membuat risiko menjadi nol. Meskipun perusahaan telah melakukan diversifikasi empat
komoditas, perusahaan tetap menghadapi risiko. Hal ini dapat dilihat pada hasil variance
, standard deviation dan coefficient variation yang tidak sama dengan nol. Dengan adanya diversifikasi, maka kegagalan pada salah satu usaha
diharapkan bisa ditutupi dari usaha yang lainnya. Namun, diperlukan adanya strategi-strategi lain yang tepat untuk lebih dapat meminimalkan risiko produksi
yang ada.
6.3 Strategi Pengelolaan Risiko Produksi di PT Istana Alam Dewi Tara
Strategi pengelolaan risiko adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk meminimalkan dampak yang terjadi karena adanya risiko. Dampak yang
ditimbulkan dari risiko dapat diminimalkan dengan strategi pengelolaan risiko yang baik sehingga perusahaan memperoleh pendapatan yang ditargetkan. Strategi
pengelolaan risiko yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan dapat menjadi strategi yang tepat dalam menekan atau meminimalkan risiko.
Kegiatan usaha di PT Istana Alam Dewi Tara menghadapi risiko dalam produksinya. Ini di indikasikan dengan adanya fluktuasi produksinya dan tingkat
keberhasilan di setiap produksi. Adanya risiko dipengaruhi oleh kondisi cuaca, hama dan penyakit, teknik perbanyakan, tenaga kerja, kondisi peralatan dan
bangunan serta penanganan yang kurang optimal. Untuk itu, diperlukan strategi pengelolaan risiko produksi yang tepat agar risiko tersebut dapat diminalkan. PT
Istana Alam Dewi Tara telah melakukan strategi untuk meminimalkan risiko dengan cara diversifikasi empat komoditas yang diproduksi, namun masih belum
efektif dikarenakan masih terdapat risiko yang perlu diminimalkan.
95 Upaya yang dilakukan dalam mengatasi risiko yang dihadapi adalah
terlebih dahulu mengidentifikasi risiko-risiko yang ada, kemudian dievaluasi selanjutnya diambil tindakan untuk meminimalkan risiko. Upaya yang dilakukan
perusahaan untuk meminimalkan risiko adalah dengan cara diversifikasi, pemberian pestisidaobat-obatan yang tepat untuk mencegah hama dan penyakit,
memberikan pengawasan yang ketat terhadap tenaga kerja dalam melakukan kegiatan produksi, serta melakukan kemitraan dengan pemasok ataupun petani
tanaman hias dan bibit tanaman buah disekitar perusahaan. 1.
Diversifikasi PT Istana Alam Dewi Tara melakukan kegiatan diversifikasi tanaman hias
dan bibit tanaman buah dengan tujuan untuk meminimalkan risiko. Diversifikasi yang dilakukan oleh PT Istana Alam Dewi Tara adalah dengan mengusahakan
empat komoditas quisqualis, mandevilla, bibit lengkeng dan bibit rambutan. Berdasarkan hasil analisis risiko yang diperoleh, dapat dilihat bahwa kegiatan
diversifikasi empat komoditas di PT Istana Alam Dewi Tara dapat mengurangi risiko yang ada dalam kegiatan produksi. Diversifikasi juga dapat mengefisienkan
penggunaan biaya untuk lahan, peralatan, dan tenaga kerja yang dapat digunakan sekaligus untuk kegiatan diversifikasi. Oleh karena itu, diversifikasi merupakan
strategi yang tepat untuk meminimalkan risiko dengan tujuan memaksimalkan keuntungan.
Namun, Diversifikasi tidak selalu dapat meminimalkan risiko. Hal ini dilihat dari hasil penilaian risiko diversifikasi dua komoditas, dimana gabungan
quisqualis dan mandevilla; mandevilla dan rambutan; serta quisqualis dan rambutan menghasilkan risiko lebih besar dibandingkan risiko pada komoditas
tunggal. Ini berarti ketiga diversifikasi dua komoditas ini tidak dapat meminimalkan risiko yang ada pada kegiatan spesialisasi. Oleh karena itu,
diversifikasi dua komoditas ini tidak tepat untuk dilakukan karena tidak dapat meminimalkan risiko produksi yang ada pada komoditas tunggal.
Diversifikasi empat komoditas yang dilakukan PT Istana Alam Dewi Tara dapat meminimalkan risiko produksi yang ada pada komoditas tunggal. Namun,
diversifikasi ini belum sepenuhnya dapat meminimalkan risiko. Oleh karena itu,
96 diperlukan upaya lain yang tepat yang diharapkan dapat lebih meminimalkan
risiko produksi yang ada. 2.
Pencegahan dan Pengendalian Hama dan Penyakit Pemberian pestisida atau obat-obatan dilakukan oleh PT Istana Alam Dewi
Tara untuk mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman. Pencegahan hama dan penyakit yang dilakukan PT Istana
Alam Dewi Tara adalah dengan pemberian pestisida secara rutin yaitu seminggu sekali. Namun jika hama dan penyakit telah menyerang tanaman, maka
pengendalian hama dan penyakit dilakukan oleh PT Istana Alam Dewi Tara dengan penyemprotan pestisida lebih rutin. Penyemprotan pestisida dilakukan tiga
hari sekali atau sesuai dengan tingkat serangan hama dan penyakit. Penyemprotan pestisida di PT Istana Alam Dewi Tara dilakukan dengan menggunakan alat
semprot power sprying. Selain penyemprotan pestisida, pencegahan dan pengendalian hama dapat
juga dilakukan dengan cara prunning atau pemangkasan. Prunning dilakukan pada bagian tanaman yang terserang penyakit. Prunning juga dilakukan secara
serempak jika terdapat tanda-tanda datangnya serangan hama. Prunning ini dilakukan secara serempak pada daun muda, karena sebagian besar hama yang
menyerang lebih menyukai daun muda. Perusahaan melakukan prunning secara serempak, dengan harapan hama tidak dapat menyerang tanaman, karena secara
keseluruhan sudah tidak terdapat daun muda pada tanaman. Cara lain yang dilakukan PT Istana Alam Dewi Tara untuk mencegah
tersebarnya penyakit pada tanaman, yaitu dengan memisahkan atau memusnahkan tanaman yang sudah terkena penyakit dari tanaman sejenis lainnya yang belum
terkena penyakit. Cara ini dilakukan agar penyakit yang terkena pada salah satu tanaman tidak menyebar pada tanaman lain yang belum terkena penyakit.
3. Pengawasan terhadap tenaga kerja
Tenaga kerja lapang di PT Istana Alam Dewi Tara pernah melakukan kecerobohan yang dapat mempengaruhi hasil produksi tanaman. Kecerobohan
tenaga kerja ini dapat merugikan bagi perusahaan. Setelah adanya tindak kecerobohan tenaga kerja dalam kegiatan produksi, maka kepala pengawas bagian
produksi mandor melakukan pengawasan yang lebih rutin terhadap kegiatan
97 produksi yang dilakukan oleh tenaga kerja. Pengawasan dilakukan mulai dari
kegiatan proses perbanyakan tanaman, hingga perawatan tanaman serta pengendalian hama dan penyakit. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lagi
kecerobohan yang dilakukan tenaga kerja yang berdampak pada penurunan hasil produksi tanaman hias dan bibit tanaman buah dan dapat merugikan perusahaan.
Selain pengawasan, mandor ataupun kepala bagian produksi harus pula memberikan kesadaran kepada tenaga kerja untuk lebih memperhatikan masing-
masing job description mereka. Agar seluruh karyawan dapat lebih bekerja disiplin sesuai dengan masing-masing job description yang telah diberikan
perusahaan kepada mereka. Dengan demikian, karyawan tidak dapat melakukan kecerobohankelalaian lagi dalam melakukan kegiatan produksi tanaman hias dan
bibit tanaman buah di PT Istana Alam Dewi Tara. 4.
Melakukan kemitraan PT Istana Alam Dewi Tara belum sepenuhnya mampu memenuhi jumlah
permintaan tanaman hias dan bibit tanaman buah dalam usahanya. Hal ini dikarenakan terdapat risiko dalam kegiatan produksinya, sehingga hasil produksi
yang diperoleh belum dapat memenuhi permintaan pasar. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan PT Istana Alam Dewi Tara dalam memenuhi jumlah
produksi adalah melakukan kemitraan dengan pemasok ataupun petani tanaman hias dan bibit tanaman buah.
PT Istana Alam Dewi Tara bermitra dengan pemasok atau petani dengan tujuan untuk memenuhi jumlah permintaan tanaman hias dan bibit tanaman buah
yang ada. Dalam melakukan kemitraan, perusahaan memperhatikan kualitas dan kuantitas komoditas yang dihasilkan oleh pemasok. Salah satu pemasok tanaman
hias yang melakukan mitra dengan PT Istana Alam Dewi Tara adalah Chiantie Nursery
didaerah Depok. Sedangkan pemasok bibit tanaman buah yang bermitra dengan PT Istana Alam Dewi Tara adalah Mitra Tani. Dengan bermitra kepada
pemasok tanaman hias dan bibit tanaman buah, perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar tanaman hias dan tanaman buah. Selain itu, bermitra juga dapat
memberikan keuntungan bagi kedua pihak. Selain
strategi-strategi pengelolaan risiko yang telah diterapkan
perusahaan tersebut, dibutuhkan strategi lain yang diharapkan dapat lebih
98 meminimalkan risiko produksi yang ada. Strategi lainnya yang diharapkan dapat
lebih meminimalkan risiko adalah dengan memperhatikan cara perbanyakan tanaman yang tepat, penggunaan media tanam yang baik, perbaikan dan
perawatan peralatan serta bangunan, pembersihan area pertanaman dan pengoptimalan manajemen perusahaan. Adapun penjelasan dari strategi-strategi
tersebut adalah sebagai berikut: a.
Memperhatikan Cara Perbanyakan Tanaman yang Tepat Teknologi Kegiatan produksiperbanyakan tanaman hias dan bibit tanaman buah,
harus dilakukan dengan tepat. Cara perbanyakan tanaman pada kegiatan produksi sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat berpengaruh terhadap hasil
produksi tanaman. Cara perbanyakan tanaman yang kurang tepat, dapat menghasilkan produksi yang rendah dengan tingkat keberhasilan yang rendah. PT
Istana Alam Dewi Tara melakukan cara perbanyakan bibit tanaman buah lengkeng dan rambutan dengan cara cangkok. Berdasarkan hasil produksi yang
didapat, ternyata bibit lengkeng dan rambutan ini memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan PT Istana Alam Dewi
Tara, rendahnya tingkat keberhasilan ini dikarenakan cara perbanyakan tanaman yang kurang tepat.
Cara perbanyakan cangkok pada bibit lengkeng dan rambutan merupakan cara perbanyakan tanaman yang kurang tepat, terutama untuk tanaman rambutan
yang berbatang keras. Tingkat keberhasilan rambutan dengan cara cangkok ini paling tinggi hanya mencapai 70 persen. PT Istana Alam Dewi Tara melakukan
percobaan perbanyakan beberapa contoh tanaman dengan cara okulasi, ternyata tingkat keberhasilan yang didapat cukup tinggi yaitu mencapai 90 persen.
Namun, saat ini perusahaan masih menggunakan cara perbanyakan cangkok untuk lengkeng dan rambutan dikarenakan belum adanya batang bawah untuk okulasi.
Maka dari itu, strategi yang perlu diperhatikan adalah perusahaan hendaknya segera mengganti cara perbanyakan tanaman rambutan dengan cara okulasi yang
memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi. Sebaiknya untuk saat ini, perusahaan membeli terlebih dahulu batang bawah kepada pemasok hingga batang bawah
yang sedang diproduksi siap untuk di okulasi.
99 b.
Penggunaan Media Tanam yang Baik Penggunaan media tanam yang baik dalam kegiatan produksi, juga perlu
diperhatikan oleh perusahaan, dimana penggunaan media tanam sebelum dilakukan proses perbanyakan hendaknya didiamkan terlebih dahulu selama 2-3
hari. Hal ini dilakukan agar media tanam menjadi sterildapat terhindar dari unsur- unsur yang berbahaya bagi tanaman, seperti jamur dan cacing yang umumnya
sering ditemui pada media tanam. Ketika musim hujan, penggunaan media tanam yang tidak didiamkan
terlebih dahulu akan menjadi semakin basahlembab. Hal ini akan menyebabkan jumlah jamur dan cacing yang terkandung di dalam media tanam akan semakin
bertambah. Ini akan mengakibatkan tanaman menjadi tidak sehat dan cepat busuk yang kemudian menimbulkan kematian bagi tanaman. Maka dari itu, pensterilan
media tanam selama 2-3 hari sangat penting untuk dilakukan karena berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman yang diperoleh.
c. Pembersihan Area Pertanaman
Strategi lain yang mungkin dapat lebih meminimalkan risiko produksi adalah dengan pembersihan area pertanaman. Membersihkan area pertanaman dari
gulma atau rumput liar yang dijadikan sebagai tempat perbanyakan tanaman sangat penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah datangnya
hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman, dimana dengan tempat penanaman yang bersih maka hama dan penyakit tidak akan menyerang tanaman.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapang, dilihat bahwa area tempat perbanyakan tanaman, tumbuh tanaman-tanaman liar seperti rumput liar atau
gulma, hal ini kurang mendapat perhatian dari pihak perusahaan. Kondisi ini dapat menyebabkan hama dan penyakit banyak menyerang tanaman yang berada di
sekitar gulma. Untuk itu, perusahaan hendaknya melakukan pembersihan gulma atau rumput liar secara rutin dengan cara pemangkasan.
d.
Pengoptimalan Pelaksanaan Manajemen Perusahaan Pelaksanaan manajemen yang baik dalam perusahaan, dapat membantu
memperlancar jalannya kegiatan produksi perusahaan. Perusahaan hendaknya selalu memperhatikanberlandaskan dengan job descripton masing-masing
pekerja. Manager perusahaan hendaknya lebih melakukan pendekatan dengan cara
100 penyuluhan terhadap para karyawan mengenai job description masing-masing
karyawan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesadaran akan pentingnya job description
dari masing-masing bidang karyawan. Sehingga, karyawan lapang tidak melakukan kesalahan-kesalahan dalam kegiatan produksi yang dapat
merugikan perusahaan. Dengan adanya kesadaran akan masing-masing job description
yang diberikan, setiap tenaga kerja dapat lebih bekerja dengan baik dan berhati-hati dalam melakukan kegiatan produksi dalam perusahaan. Dengan
demikian, tidak ada lagi kesalahan-kesalahan yang dilakukan tenaga kerja dalam kegiatan produksi yang dapat berpengaruh terhadap hasil produksi tanaman.
Peraturan yang tegas dan disiplin juga perlu diterapkan oleh perusahaan. perusahaan hendaknya lebih memberikan sanksi yang tegas kepada tenaga kerja
yang melakukan kelalaian. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada tenaga kerja agar melakukan pekerjaan dengan lebih berhati-hati dan disiplin,
terutama dalam melakukan kegiatan produksi. Namun, pemberian penghargaan kepada tenaga kerja juga perlu dilakukan perusahaan. Perusahaan hendaknya
perlu memberikan penghargaan kepada tenaga kerja yang berprestasi dalam pekerjaannya. Penghargaan yang diberikan perusahaan, dapat memberikan
semangat dan motivasi kepada tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan lebih baik lagi.
101
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan