52
5.4.1. Pengadaan Bahan BakuInput dan Peralatan
Pengadaan bahan baku dan peralatan pada PT Istana Alam Dewi Tara di lakukan dengan cara membeli langsung, ataupun memesan lewat telepon order
by phone dari beberapa toko yang menjual sarana dan prasarana tani baik dalam
negeri maupun luar negeri. Salah satu input yang paling penting dalam budidaya tanaman buah dan bibit tanaman hias adalah indukan tanaman yang diperoleh dari
pemasok yang berada di kota Depok dan Cikaret. Pemasok tersebut adalah Chianti Nursery dan Mitra Tani. Adapun data mengenai pemasok di PT Istana Alam Dewi
Tara dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Data Pemasok PT Istana Alam Dewi Tara dari Tahun 2006-2010
Pemasok Wilayah Produk
Chianti Nursery Depok
Quisqualis indica, Dipladenia Crimson, dan Mandevilla
Mitra Tani Cikaret
Tanaman buah Virgo dan Prima Praja
Jakarta Pupuk dan obat – obattan.
Eko Bogor Cocopet
, sekam bakar, sekam mentah, dan kotoran ayam
Johan Bogor Cocopeat
dan pasir malang Benara Nursery
Karawang Tanaman merambat Mandevilla
- China
Pot keramik dan polypot. -
Taiwan pot plastic
- Dalam negeri dan luar
negeri. Gunting dan sarana pertanian lainnya.
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
PT Istana Alam Dewi Tara lebih mengandalkan hasil dari produksi sendiri dibandingkan dengan membeli dari pemnasok dalam menyediakan tanaman hias
quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng, rambutan. Hal ini ditujukan agar hasil yang didapat lebih banyak untuk dijual dan untuk lebih
menghemat biaya jika dibandingkan membeli dari pemasok, sehingga perusahaan dapat memaksimumkan keuntungan sesuai dengan tujuan perusahaan.
5.4.2. Teknis dan Teknologi Produksi
Teknis dan teknologi produksi pada budidaya tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng, rambutan hampir semua produsen
sama dalam membudidayakannya. Perbedaan yang terdapat di setiap perusahaan umumnya adalah penggunaan kombinasi media tanam serta carateknologi yang
digunakan dalam perbanyakan tanaman. PT Istana Alam Dewi Tara menggunakan teknologi budidaya perbanyakan secara vegetatif dengan menggunakan green
53 house, mistroom
dan sistem penyiraman menggunakan springkel. Penggunaan. Mistroom
digunakan sebagai ruangan perbanyakan tanaman secara vegetatif dan sebagai pengatur kelembaban pada awal-awal penanaman. Ruang mistroom terdiri
dari ruangan propagasi yang dilengkapi dengan sistem penyiraman yang disebut springkle. Springke
yaitu pipa air yang diatasnya terdapat alat untuk menyiramkan air dengan putaran 360
putaran. Kelembutan siraman dan jarak siraman springkle juga dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, springkle dapat menyiram tanaman
sampai jarak tujuh meter. Adapun greenhouse dan mistroom yang digunakan di PT Istana Alam Dewi Tara dapat dilihat Gambar 5.
Gambar 5. Ruang Mistroom dan Greenhouse yang Digunakan di PT Istana Alam Dewi Tara
Sumber: PT Istana Alam Dewi Tara 2011
a. Pola Penanaman
Pola penanamanproduksi tanaman quisqualis, mandevilla, bibit lengkeng serta rambutan di PT Istana Alam Dewi Tara dilakukan dalam kurun waktu setiap
tiga bulan sekali. Berdasarkan wawancara dengan pihak perusahaan, pola penanamanproduksi keempat komoditas ini dilakukan secara bersamaan
mengikuti waktu produksi tanaman hias quisqualis dan mandevilla, yaitu selama tiga bulan. Hal ini dikarenakan agar hasil perbanyakan yang diperoleh pada
keempat komoditas dapat dilakukan secara bersamaan. Hal ini ditujukan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dengan tepat waktu.
Ketika tidak memproduksi keempat tanaman tersebut, PT Istana Alam Dewi Tara dapat memproduksi tanaman hias atau bibit tanaman buah lain.
Dengan demikian, setiap bulan PT Istana Alam Dewi Tara dapat melakukan kegiatan produksi tanaman hias dan bibit tanaman buah. Hal ini ditujukan agar
lahan yang tersedia dapat digunakan dengan maksimal untuk memproduksi
54 berbagai jenis tanaman hias dan bibit tanaman buah yang diusahakan oleh
perusahaan. b.
Kegiatan Produksi Quisqualis, Mandevilla, Lengkeng dan Rambutan Kegiatan teknis pada budidaya quisqualis, mandevilla, lengkeng, dan
rambutan pada umunya meliputi kegiatan proses persiapan media, perlakuan perbanyakan tanaman secara vegetatif, penanaman, perawatan, dan pemeliharaan.
Perlakuan perbanyakan tanaman secara vegetatif pada setiap tanaman dilakukan berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masing-masing tanaman. Jenis tanaman
hias quisqualis dan mandevilla, cara perbanyakan vegetatif dilakukan dengan cara stek pucuk. Jenis bibit tanaman buah lengkeng dan mandevilla, cara perbanyakan
vegetatif dilakukan dengan cara cangkok. Adapun proses produksi tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng, rambutan adalah sebagai
berikut : 1.
Kegiatan Perbanyakan Produksiperbanyakan quisqualis dan mandevilla dilakukan secara
vegetatif dengan stek pucuk yang dilakukan di mistroom. Produksi bibit lengkeng dan rambutan dilakukan secara vegetatif dengan cangkok. Stek untuk quisqualis
dan mandevilla dilakukan pada bagian pucuk tanaman, sedangkan cangkok untuk lengkeng dan rambutan dilakukan pada ranting tanaman indukan. Tahap dalam
proses perbanyakan tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit lengkeng, rambutan di PT Istana Alam Dewi Tara sebagai berikut :
a. Persiapan media tanam
Media tanam yang digunakan untuk produksi quisqualis dan mandevilla terdiri dari pasir malang, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 1:2:1.
Media tanam tersebut kemudian dimasukkan kedalam tube berdiameter 4 cm. Media tanam yang telah dimasukkan ke dalam tube, kemudian di basahi dengan
air. Tube yang telah berisi media tanam dapat dilihat pada Gambar 6.
55 Gambar 6. Tube untuk Perbanyakan Quisqualis dan Mandevilla di PT Istana Alam
Dewi Tara
Sumber: PT Istana Alam Dewi Tara 2011
Media tanam yang digunakan untuk produksi bibit lengkeng dan rambutan, yaitu terdiri dari terdiri dari sekam kosong, sekam dari pupuk kandang
ayam, tanah, dan pasir dengan perbandingan masing-masing 3:3:3:1. Media tanam tersebut dicampur rata dengan pupuk kimia urea 6 kg, TSP 4 kg, KCL 4 kg,
delimit 10 kg, furadan 2 kg dan diaduk dengan menggunakan molen pengaduk. Media tanam tersebut kemudian difermentasikandidiamkan selama 2 minggu
agar media tanam steril pada saat digunakan.
b. Persiapan bibit
Tahap selanjutnya setelah persiapan media tanam adalah persiapan bibit. Persiapan bibit pada tanaman quisqualis dan mandevilla dilakukan dengan
memotong pucuk indukan pada tiap cabang. Satu pohon indukan dapat menghasilkan 10 stekkan pucuk. Pemotonganpenyetekan dilakukan pada pagi
hari karena tanaman masih dalam keadaan segar, jika dilakukan pemotongan pada siang hari akan menimbulkan proses transportasi yaitu hilangnya air dari
permukaan tanaman. Potongan pucuk tanaman tersebut kemudian disiram dengan air karena tanaman harus segar pada saat proses penyetekan.
Persiapan bibit untuk produksi lengkeng dan rambutan, yaitu dengan pemilihan batangranting indukan tanaman yang akan dicangkok. Ranting yang
dicangkok dipilih yang berukuran sebesar pensil yang tidak terlalu tua ataupun muda. Syarat pemilihan ranting tersebut didasarkan pada kekuatan ranting dan
kesehatan ranting tidak ada tanda-tanda serangan hama dan penyakit. Ranting yang telah dipilih, kemudian dilakukan penyayatan. Sayatan dilakukan
memanjang dengan panjang sayatan sekitar 5-7 cm dan lebar sayatan 2 cm. Sayatan atas berada tepat pada ruas ranting, yaitu bagian bawah bekas
menempelnya tangkai daun. Menyayat kulit kayu dilakukan dengan hati-hati tidak sampai melukai 3-5 cm dibawah sayatan, setelah itu kulit kayu dikupas untuk
memutuskan aliran zat makanan dari daun. Hal ini berguna agar zat makanan dapat menumpuk di dekat sayatan atas untuk merangsang pertumbuhan akar.
Sayatan yang telah dibuat tersebut, kemudian akan terlihat jaringan kayu dengan kambium dibagian luarnya. Jika dibiarkan, kambium tersebut akan
56 tumbuh menjadi jaringan kulit baru dan hasil cangkokan akan gagal. Oleh karena
itu, kambium dikerok dengan menggunakan pisau yang steril dan tidak melukai jaringan kayu. Ranting yang telah dikerok kambiumnya tersebut, kemudian
dibiarkan selama 2-3 hari sebelum dibungkus dengan media. Cangkokkan tanaman lengkeng dan rambutan dapat dilihat pada Gambar
c. Penanaman Bibit pada Media Tanam
Penanaman bibit pada produksi quisqualis dan mandevilla dilakukan pada tube
yang berdiameter 4 cm. Bibitpucuk yang telah siap untuk ditanam, sebelumnya pada bagian bawahnya dicelupkan ke dalam bubuk perangsang akar
yang memiliki kandungan Indole Butyric IBA. IBA adalah zat pengatur tubuh tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar. Pucuk yang telah diberi bubuk
perangsang akar, kemudian dimasukkan ke dalam tube yang telah berisi media tanam. Tube tersebut kemudian dimasukkan ke dalam ruang mistroom. Sprinkle
pada ruang mistroom menyiramkan air setiap 10 menit sekali selama 15 detik selama sembilan jam. Bibit tanaman quisqualis dan mandevilla dalam tube dapat
dilihat pada Gambar 7.
a b
Keterangan: a
: bibit tanaman mandevilla b
: bibit tanaman quisqualis
Gambar 7. Bibit Tanaman Hias Quisqualis dan Mandevilla di PT Istana Alam Dewi Tara
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
Tidak berbeda dengan quisqualis dan mandevilla, pemberian zat pengatur tumbuh pada ranting tanaman indukan lengkeng dan rambutan juga perlu
dilakukan. Ranting yang telah didiamkan selama 2-3 hari, kemudian diberi zat pengatur tumbuh ZPT seperti Rootone F. Ranting yang telah diberi ZPT,
kemudian dibungkus dengan plastik yang sudah berisi media tanam untuk dicangkok. Cangkokkan tanaman buah dapat dilihat pada Gambar 8.
57 Gambar 8. Perbanyakan Tanaman Buah dengan Cara Cangkok di PT Istana
Alam Dewi Tara
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
d. Pemindahan Tanaman pada Pot 10 cm
Bibitpucuk tanaman quisqualis dan mandevilla yang ditanam pada tube, dibiarkan selama satu bulan, selanjutnya tanaman tersebut dipindahkan ke dalam
polypot atau pot berukuran 10 x 10 cm. Tanaman dalam pot 10 cm tersebut di
masukkan ke dalam greenhouse selama satu bulan. Pot 10 cm tersebut berisi media tanam berupa pasir malang, sekam bakar dan sekam mentah dengan
perbandingan masing-masing media adalah 1:2:1. Sama halnya dengan quisqualis dan mandevilla, pada bibit lengkeng dan
rambutan juga dilakukan pemindahan tanaman pada pot 10 cm. Ranting yang telah dibungkus media tanam selama 1-2 bulan, akan mengeluarkan akar. Akar
yang telah tumbuh banyak, cukup kuat, panjang dan berwarna hijau kecoklatan dapat dipindahkan ke dalam pot berukuran 10 x 10 cm selama satu bulan. Pot 10
cm tersebut diisi dengan media tanam berupa tanah. e.
Pemindahan Tanaman pada Pot 20 cm Pemindahan tanaman quisqualis dan mandevilla pada pot 20 cm,
dilakukan apabila tanaman telah ditaruh pada pot 10 cm selama satu bulan. Pemindahan tanaman pada pot 20 cm dilakukan agar akar pada tanaman tersebut
dapat berkembang pada tempat yang lebih luas untuk pertumbuhan tanaman yang lebih baik. Tanaman yang telah dipindahkan ke dalam pot 20 cm, kemudian
ditaruh pada rowbedengan selama satu bulan untuk kemudian siap untuk dijual. Secara keseluruhan, proses produksiperbanyakan tanaman quisqualis dan
mandevilla dari awal penyetekan hingga siap jual adalah tiga bulan. Tanaman hias quisqualis dan mandevilla dapat dilihat pada Gambar 9.
58 a
b c d
Keterangan : a
: tanaman quisqualis b
: bunga quisqualis c
: tanaman mandevilla d
: bunga mandevilla
Gambar 9. Tanaman Hias Quisqualis dan Mandevilla di PT Istana Alam Dewi Tara
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
Pemindahan tanaman lengkeng dan rambutan pada pot 20 cm juga dilakukan setelah tanaman berada pada pot 10 cm selama satu bulan. Tanaman
yang telah dipindahkan ke dalam pot 20 cm, kemudian ditaruh pada rowbedengan selama satu bulan untuk kemudian siap untuk dijual. Secara keseluruhan proses
produksiperbanyakan bibit lengkeng dan rambutan dari awal hingga siap jual adalah selama 5 bulan. Bibit tanaman buah lengkeng dan rambutan dapat dilihat
pada Gambar 10.
a b
Keterangan : a
: bibit tanaman buah lengkeng b
: bibit tanaman buah rambutan
Gambar 10. Bibit Tanaman Buah Lengkeng dan Rambutan di PT Istana Alam Dewi Tara
Sumber: PT Istana Alam Dewi Tara 2011
2. Perawatan
59 Perawatan yang dilakukan selama proses produksiperbanyakan tanaman
quisqualis, mandevilla, lengkeng, dan rambutan di PT Istana Alam Dewi Tara meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan, pengendalian hama dan
penyakit, dan sticking. a.
Penyiraman watering Penyiraman tanaman hias dan bibit tanaman buah di PT Istana Alam Dewi
Tara dilakukan dengan menggunakan sprinkle, yaitu pipa air yang diatasnya terdapat alat untuk menyiramkan air dengan putaran 360 derajat. Sprinkle terdapat
pada indoor dan outdoor. Sprinkle pada indoor, yaitu terdapat di ruang mistroom dan showroom, sedangkan sprinkle untuk outdoor terdapat di ruang terbukarow.
Jadwal penyiraman tanaman dengan sprinkle yaitu dilakukan dua kali sehari pada jam 08.30-09.30 dan pada jam 13.00-14.00. Alat penyiraman sprinkle dapat
dilihat pada Gambar 11.
a b
Keterangan : a
: sprinkle pada ruang indoor b
: sprinkle pada ruang outdoor
Gambar 11. Alat Penyiraman Sprinkle di PT Istana Alam Dewi Tara
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
b. Pemupukan
Kegiatan pemupukan pada keempat komoditas tanaman ini, telah dilakukan pada saat di polypot yaitu dengan pemberian pupuk osmocote sebanyak
0,5 gram per polypot agar tanaman tidak stres. Pupuk yang digunakan selanjutnya yaitu NPK mutiara sebanyak 0,5 gram pada pot 20 cm. Pemupukan pada tanaman
hias, dilakukan dengan menambahkan growmore hijau dan merah 1 gram per 1 liter air untuk mempercepat pertumbuhan dan mempercepat proses pembungaan
dan agar siap dijual pada saat usia tiga bulan. Pupuk yang digunakan untuk produksi tanaman hias dan bibit tanaman buah dapat dilihat pada Gambar 12.
60 Gambar 12. Pupuk yang Digunakan PT Istana Alam Dewi Tara
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
c. Pemangkasan prunning
Pemangkasan pada tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng, rambutan dilakukan setiap satu bulan sekali untuk membentuk
tanaman sesuai yang diinginkan. Pemangkasan pada tanaman hias dapat mempercepat tumbuhnya batang sehingga mempercepat tumbuhnya bunga baru
agar dapat menjadi lebat dengan bunga. Pemangkasan pada bibit tanaman buah dilakukan untuk memotong tanaman yang terlalu tinggi agar seragam dengan
tanaman lainnya. Pemangkasan sebaiknya dilakukan pada siang hari pada kondisi cuaca panas, sehingga bekas luka pada tanaman yang dipangkas akan cepat
mengering dan tidak menimbulkan infeksi. d.
Pengendalian hama dan penyakit Hama dan penyakit tanaman merupakan salah satu permasalahan dalam
kegiatan budidaya yang harus ditangani agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Langkah awal yang dilakukan untuk mengurangi hama dan
penyakit tanaman adalah dengan memberikan lingkungan bebas hama dan penyakit yang baik serta perawatan terhadap lingkungan tumbuh. Pengendalian
hama dan penyakit tanaman dilakukan dengan penyemprotan pestisida satu minggu sekali atau lebih tergantung dari serangan hama penyakit tersebut yang
dibantu dengan alat semprot berupa power sprying. Alat penyemprotan power sprying
dapat dilihat pada Gambar 13.
61 Gambar 13. Alat Penyemprotan Pestisida Power Sprying di PT Istana Alam Dewi
Tara
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
Penyemprotan pestisida dengan power sprying dilakukan pada pagi hari untuk menghindari teriknya sinar matahari yang menyebabkan penguapan
pestisida yang telah disemprotkan. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman quisqualis dan mandevilla adalah ulat, tungau, kutu daun, belalang, busuk akar,
busuk daun, dan busuk batang. Adapun jenis hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman hias quisqualis dan mandevilla serta penangannya dapat
dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Jenis Hama dan Penyakit yang Ditemui pada Quisqualis dan Mandevilla
serta Penanganannya
Jenis hama dan penyakit Penanganannya
Dosis
Ulat, Tungau, Kutu Daun, dan Belalang
Demiter Decis
0,5-1mlliter air 0,5-1mlliter air
Busuk Akar, Busuk Daun, dan Busuk Batang
Kelthane Previcure
0,5-1 ml liter air 0,5-1 mlliter air
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
Hama dan penyakit juga dapat menyerang bibit tanaman buah lengkeng dan rambutan. Jenis hama dan penyakit yang sering menyerang bibit tanaman
buah lengkeng dan rambutan di PT Istana Alam Dewi Tara adalah tungau, kutu putih, ulat dan jamur. Pengendalian hama dan penyakit pada bibit lengkeng dan
rambutan dilakukan PT Istana Alam Dewi Tara dengan berbagai tindakan. Adapun tindakan penanganan beserta jenis hama dan penyakit pada bibit lengkeng
dan rambutan dapat dilihat pada Tabel 9.
62 Tabel 9. Jenis Hama dan Penyakit yang Ditemui pada Bibit Tanaman Lengkeng
dan Rambutan serta Penanganannya
Jenis Hama dan Penyakit Penanganan
Dosis
Tungau dan Kutu Putih Pengusapan daun
Pemangkasan prunning Pemberian Curacron
- -
1 mlliter air Ulat Decis
Demiter 0,5-1 mlliter air
0,5-1 mlliter air Jamur
Previcur 1 mlliter air
Sumber : PT Istana Alam Dewi Tara 2011
e. Sticking
Proses sticking hanya dilakukan pada tanaman hias merambat seperti quisqualis dan mandevilla. Sticking merupakan pemberian kayu penyanggastik
pada batang tanaman agar arah pertumbuhan tetap lurus sehingga tanaman mempunyai keseimbangan dalam memberikan kemampuan pada akar untuk
mengambil zat hara dan air. Sticking dilakukan sedini mungkin untuk membantu menghasilkan tanaman yang tegak dengan batang lurus. Kegiatan sticking pada
kedua tanaman hias ini menggunakan bambu yang dilakukan pada saat pemindahan tanaman ke pot 20 cm.
5.5 Pemasaran PT Istana Alam Dewi Tara