Strategi Pengelolaan Risiko Kerangka Pemikiran Teoritis

27

3.1.3 Strategi Pengelolaan Risiko

Strategi pengelolaan risiko merupakan langkah-langkah yang dapat ditempuh perusahaan untuk menangani terjadinya risiko. Kountur 2008 menyatakan bahwa dalam menangani risiko-risiko yang ada di dalam perusahaan, diperlukan suatu proses yang dikenal dengan istilah Proses Pengelolaan Risiko. Menurut Kountur 2008, proses manajemen atau pengelolaan risiko dimulai dengan mengidentifikasi risiko-risiko apa saja yang dihadapi perusahaan. Kemudian mengukur risiko-risiko yang telah diidentifikasi untuk mengetahui seberapa besar kemungkinan terjadinya risiko dan seberapa konsekuensi dari risiko tersebut.Pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan variance, standard deviation dan coefficient variation. Langkah selanjutnya adalah menangani risiko-risiko yang ada untuk memberikan tindakan usulan apa yang akan dilakukan untuk menangani risiko-risiko tersebut, sehingga segala kemungkinan kerugian dapat diminimalkan. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana manajemen risiko yang diterapkan dalam perusahaan dapat meminimalkan risiko yang ada. Gambaran proses pengelolaan risiko perusahaan dan output yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 3. PROSES OUTPUT ----- Daftar Risiko ---- Expected Return ---- UsulanPenanganan Risiko Sumber : Kountur 2008 Menurut Kountur 2008 Strategi pengelolaan risiko dapat dibedakan menjadi dua, yaitu strategi preventif dan strategi mitigasi. Evaluasi Identifikasi Risiko Pengukuran Risiko Penanganan Risiko Gambar 3. Proses Pengelolaan Risiko Perusahaan dan Output yang Dihasilkan 28 1. Preventif Strategi preventif dilakukan untuk menghindari terjadinya risiko. Strategi ini dilakukan apabila probabilitas risiko besar. Preventif dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya : a. Membuat memperbaiki sistem dan prosedur b. Mengembangkan sumberdaya manusia c. Memasang atau memperbaiki fasilitas fisik. 2. Mitigasi Strategi mitigasi adalah strategi pengelolaan risiko yang bertujuan untuk memperkecil dampak atau kerugian yang ditimbulkan dari risiko yang ada.STrategi mitigasi dilakukan untuk menangani risiko yang memiliki dampak yang besar. Beberapa cara yang termasuk ke dalam strategi mitigasi adalah : a. Diversifikasi Diversifikasi adalah cara menempatkan asset atau harta di beberapa usaha sehingga salah satu usaha terkena musibah, maka tidak akan menghabiskan seluruh asset yang dimiliki. Diversifikasi merupakan salah satu cara pengelolaan risiko yang paling efektif dalam mengurangi dampak risiko. Menurut Harwood et al. 1999, kelebihan dari diversifikasi adalah mengurangi risiko, meminimalkan tenaga kerja, mengurangi penggunaan peralatan dan meminimalkan biaya. Sementara itu, keterbatasan yang dimiliki diversifikasi adalah membutuhkan perlengkapan khusus, membutuhkan keahlian manajerial yang lebih luas dan teknologi menjadi lebih rumit. b. Penggabungan Penggabungan atau merger adalah usaha pengelolaan risiko yang menekankan pada kegiatan penggabungan dengan pihak perusahaan lain. Contoh strategi penggabungan adalah merger atau akuisisi dengan perusahaan lain. c. Pengalihan risiko Pengalihan risiko risk transfer adalah cara pengelolaan risiko dengan mengalihkan dampak dari risiko ke pihak lain. Hal ini bertujuan apabila terjadi kerugian pada pihak perusahaan, maka yang menanggung kerugian adalah pihak lain. Beberapa cara untuk mengalihkan dampak atau kerugian kepada pihak lain adalah dengan asuransi, leasing, outsourcing, dan hedging. 29 Jasa asuransi dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk mengalihkan dampak suatu risiko. hal ini bisa dilakukan dengan mengasuransikan asset perusahaandan membayar permi asuransi secara rutin. Jika dikemudian hari terjadi kerugian maka pihak asuransi akan menanggung kerugian yang muncul sesuai dengan kontrak perjanjian yang telah disepakati oleh kedua pihak. Leasing merupakan salah satu cara mengurangi risiko-risiko yang dampaknya besar. Leasing adalah cara dimana suatu asset digunakan tetapi pemilikannya adalah pihak lain. Jika terjadi sesuatu pada asset tersebutmaka pemiliknya yang adalah pihak lain yang menanggung kerugian atas aset tersebut. Outsourcing merupakan cara dimana pekerjaan diberikan kepada pihak lain untuk mengerjakannya sehingga jika terjadi kerugian maka perusahaan tidak menanggung kerugian tersebut, melainkan pihak yang melakukan pekerjaan tersebutlah yang menanggung kerugiannya. Hedging merupakan cara pengalihan risiko dengan mengurangi dampak risiko melalui transaksi penjualan atau pembelian. Beberapa cara untuk melakukan hedging adalah melalui forward contract , future contract dan option and swap. Debertin 1986, menyatakan strategi-strategi yang bisa diterapkan oleh petani adalah sebagai berikut : a. Asuransi Pertanian Sumber risiko dapat dikurangi dengan cara pembelian polis asuransi. Seseorang membeli asuransi kebakaran, bukan berarti bahwa mereka berharap terjadi kebakaran pada sesuatu yang telah diasuransikan. Hal tersebut dilakukan karena biaya asuransi lebih rendah dibandingkan dengan kemungkinan biaya yang harus ditanggung jika terjadi kebakaran. b. Kontrak Sistem kontrak adalah mekanisme untuk mengurangi atau menghilangkan risiko dan ketidakpastian harga dengan penentuan harga yang harus dibayar setelah panen atau pada saat hasil panen tersebut siap untuk dijual. The future market merupakan salah satu kontrak yang dilakukan oleh petani selama penjualan komoditas yang spesifik berada pada harga yang spesifik pula untuk pengiriman waktu yang akan datang. 30 c. Fasilitas dan Perlengkapan yang Fleksibel Fasilitas akan memungkinkan petani memiliki perencanaan jangka panjang. Petani lebih memilih untuk membangun fasilitas dan perlengkapan yang disesuaikan dengan penggunaannya untuk mencegah timbulnya ketidakpastian. d. Diversifikasi Diversifikasi adalah strategi yang digunakan petani dengan mengusahakan beberapa macam komoditas. Diversifikasi bertujuan untuk menghindari kerugian yang ditimbulkan dari jenis usahakomoditas lainnya. 3.2 Kerangka Pemikiran Operasional PT. Istana Alam Dewi Tara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang tanaman hias dan bibit tanaman buah dengan lahan seluas + 3 Ha yang digunakan untuk memproduksi berbagai jenis tanaman hias dan bibit tanaman buah. PT. Istana Alam Dewi Tara menghadapi risiko dalam menjalankan usahanya, terutama dalam kegiatan produksi. Risiko produksi tersebut dapat disebabkan karena adanya perubahan cuaca atau iklim dan kelembaban yang sulit untuk diprediksi dan dikendalikan, terserang hama dan penyakit, kurang terampilnya tenaga kerja dalam melakukan kegiatan perbanyakan tanaman pada proses produksi serta kondisi peralatan dan bangunan yang kurang memadai. Risiko produksi yang ditimbulkan menyebabkan hasil produksi serta kualitas tanaman hias dan bibit tanaman buah menjadi rendah, seperti pada tanaman hias quisqualis dan mandevilla serta bibit tanaman buah lengkeng dan rambutan. Indikasi adanya risiko produksi pada Istana Alam Dewi Tara dilihat dari adanya fluktuasi produksi. Adanya fluktuasi produksi ini akan berpengaruh terhadap penerimaan dan pendapatan yang diperoleh perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya untuk mengatasi risiko produksi. Upaya untuk mengatasi risiko tersebut adalah dengan melakukan strategi pengelolaan risiko untuk memperkecil terjadinya risiko produksi dengan. Penelitian ini mengkaji analisis risiko produksi yang dilakukan oleh PT. Istana Alam Dewi Tara, yaitu dengan pendekatan diversifikasi untuk menganalisis risiko lebih dari satu komoditas. Komoditas yang dikaji terdiri dari empat komoditas yaitu tanaman hias quisqualis, mandevilla dan bibit tanaman buah lengkeng, rambutan. Penelitian ini akan mengkaji penyebab terjadinya risiko 31 produksi, kemudian menganalisis risiko produksi untuk mengetahui tingkat risiko pada spesialisasi dan diversifikasi dengan menggunakan variance, standard deviation , dan coefficient variation. Hasil analisis akan digunakan untuk mencari alternatif manajemen risiko yang dapat dijadikan pertimbangan dalam mengatasi risiko pada PT. Istana Alam Dewi Tara. Hasil analisis tersebut juga digunakan untuk mencari strategi agar dapat meminimalkan risiko produksi yang disebabkan oleh sumber-sumber risiko yang ada. Alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Alur Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Risiko Produksi Tanaman Hias dan Bibit Tanaman Buah pada PT Istana Alam Dewi Tara Sawangan Depok Alternatif strategi manajemen risiko Tujuan PT. Istana Alam Dewi Tara : memaksimumkan keuntungan dan meminimalkan risiko Risiko Produksi tanaman hias dan tanaman buah “PT Istana Alam Dewi Tara” Fluktuasivariasi Produksi Identifikasi Sumber Risiko Produksi: • Cuaca atau klim • Hama dan penyakit • Tenaga Kerja • Teknologi Analisis Risiko Spesialisasi dan Portofolio dengan pendekatan kuantitatif: Variance, Standard Deviation, Coefficient Variation 32 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian