Manfaat Penelitian bagi Agorindustri

37 Gambar 17. Total emisi N 2 O selama 14 hari dari setiap jenis pupuk

4.6 Manfaat Penelitian bagi Agorindustri

Penelitian mengenai aplikasi kompos bungkil jarak untuk mereduksi emisi gas rumah kaca memberikan beberapa manfaat bagi bidang agroindustri. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi kompos jarak pagar menghasilkan emisi CH 4 yang lebih rendah 621 mgCm 2 dibandingkan dengan aplikasi pupuk urea 630 mgCm 2 dan slow release urea 638 mgCm 2 . Dengan demikian, salah satu cara yang dapat digunakan untuk mereduksi emisi gas rumah kaca dari lahan pertanian adalah dengan aplikasi kompos. Berdasarkan karakteristiknya, kompos mengandung unsur hara lengkap yang diperlukan tanaman seperti C organik, nitrogen dan berbagai mineral penting Tabel 5. Kompos juga dapat mempertahankan kelembaban tanah, mengendalikan pertumbuhan gulma serta memperbaiki tampilan tanah Bass et al., 1992. Oleh karena itu selain dapat mereduksi emisi gas rumah kaca, aplikasi kompos di lahan pertanian juga dapat meningkatkan kualitas dan tekstur tanah dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Bahan baku utama pembuatan kompos yang digunakan dalam penelitian adalah bungkil jarak pagar 100. Bungkil merupakan salah satu limbah yang dihasilkan dalam proses pengolahan minyak jarak pagar. Dengan memanfaatkan bungkil sebagai kompos, selain dapat mengatasi masalah limbah juga mengurangi biaya produksi untuk pembelian pupuk. Dengan demikian, pemanfaatan bungkil jarak pagar sebagai kompos secara langsung dapat meningkatkan nilai tambah dalam pemanfaatan jarak pagar. 350 380 410 440 470 Urea Kompos SRU N 2 O m g N m 2 Pupuk 38

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan hasil pengukuran diurnal change, konsentrasi CO 2 mencapai maksimum pada pukul 18.00 WIB 354 ppm, CH 4 pada pukul 05.00 WIB 5.4 ppm dan N 2 O pada pukul 16.00 WIB 5.5 ppm. Rata-rata konsentrasi gas CO 2 dan CH 4 lebih tinggi pada malam hari sedangkan untuk N 2 O lebih tinggi pada siang hari. Total emisi gas rumah kaca selama 24 jam untuk gas CO 2 adalah 48 380 ppm 7 649 mgCm 2 , CH 4 sebesar 701 ppm 111 mgCm 2 dan N 2 O sebesar 565 ppm 104 mgNm 2 . 2. Konsentrasi CH 4 yang dihasilkan dari kompos bungkil jarak pagar lebih rendah dibandingkan urea pada 3, 5 dan 7 HSAP. N 2 O yang dihasilkan dari aplikasi kompos lebih tinggi dibandingkan urea pada 3 dan 14 HSAP, sementara pada 5 dan 7 HSAP konsentrasinya lebih rendah. Dibandingkan dengan slow release urea SRU, CH 4 yang dihasilkan dari aplikasi kompos lebih tinggi pada 3, 5 dan 14 HSAP. N 2 O yang dihasilkan dari kompos lebih rendah dibandingkan SRU pada 5 dan 14 HSAP, sementara pada 3 dan 7 HSAP konsentrasinya lebih rendah. 3. Berdasarkan perhitungan total emisi selama 14 hari, CH 4 yang dihasilkan dari kompos bungkil jarak pagar lebih rendah 621 mgCm 2 dibandingkan urea 630 mgCm 2 dan SRU 638 mgCm 2 . Sebaliknya, N 2 O yang dihasilkan dari kompos lebih tinggi 455 mgNm 2 dibandingkan urea 391 mgNm 2 dan SRU 384 mgNm 2 . Penambahan kompos ke dalam tanah dapat menyebabkan defisiensi oksigen sehingga mampu meningkatkan aktivitas pembentukan N 2 O. Selain itu, unsur N yang terkandung dalam bungkil jarak pagar adalah N organik sehingga lebih mudah dimanfaatkan oleh mikroorganisme.

5.2 Saran

Penelitian ini menjelaskan emisi CO 2 , CH 4 dan N 2 O selama 14 hari dari aplikasi kompos bungkil jarak pagar. Dengan demikian, hasil penelitian belum dapat menggambarkan perubahan emisi yang terjadi setelah 14 hari. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai emisi CO 2 , CH 4 dan N 2 O dalam jangka waktu yang lebih panjang. Selain itu, pengamatan parameter lingkungan terutama temperatur dan pH juga perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap emisi yang dihasilkan.