28
4.4 Diurnal Change
4.4.1 Karbon Dioksida CO
2
Pola perubahan diurnal CO
2
selama 24 jam dapat dilihat pada Gambar 8. Rata-rata gas CO
2
yang terukur adalah 336 ppm 319 mgCm
2
jam dengan total emisi selama 24 jam sebesar 48 380 ppm 7 649 mgCm
2
. Konsentrasi CO
2
tertinggi terjadi pada pukul 18.00 sebesar 354 ppm 335 mgCm
2
jam sedangkan terendah terjadi pada pukul 10.00 sebesar 314 ppm 298 mgCm
2
jam. Rata-rata CO
2
yang terukur pada siang hari sebesar 333 ppm 316 mgCm
2
jam sedangkan pada malam hari sebesar 339 ppm 321 mgCm
2
jam. Analisis ragam menunjukkan jam pengambilan berpengaruh nyata terhadap konsentrasi CO
2
dengan nilai p=0.0002 dan R
2
=0.63 Lampiran 9.
Gambar 8. Pola perubahan diurnal emisi CO
2
selama 24 jam Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi CO
2
yang terukur cenderung meningkat saat siang, mencapai maksimum menjelang malam, relatif stabil pada malam hari kemudian menurun hingga
mencapai konsentrasi terendah pada pagi hari dengan rata-rata CO
2
yang terukur pada siang hari lebih rendah dibandingkan malam hari. Hasil tersebut berbeda dengan hasil penelitian Yunshe et
al . 2000 yang menunjukkan emisi CO
2
justru lebih besar pada siang hari dibandingkan malam hari dengan emisi maksimum terjadi pada pukul 12.00. Rata-rata konsentrasi CO
2
pada malam hari yang lebih tinggi dibandingkan siang hari disebabkan oleh peningkatan respirasi mikroorganisme
dan respirasi akar pada malam hari. Medina dan Zelwer 1972 diacu dalam Rastogi et al. 2002 menyatakan respirasi tanah pada malam hari selalu lebih tinggi dibandingkan siang hari karena
kelembaban relatif Rh dan temperatur tanah yang tinggi menjelang malam. Rastogi et al. 2002 menyatakan beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan
emisi CO
2
pada temperatur antara 20-40°C. Sedangkan di atas 50°C evolusi CO
2
menurun dengan cepat karena respirasi mikroorganisme terhambat. Selain itu, peningkatan temperatur juga dapat
meningkatkan respirasi akar dan dekomposisi bahan organik sehingga emisi CO
2
dari tanah meningkat. Dalam penelitian ini konsentrasi CO
2
mencapai maksimum pada saat temperatur tanah 30°C.
Variasi emisi CO
2
dari lahan pertanian dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan budidaya seperti temperatur, pH dan aplikasi pupuk. Menurut Rastogi et al. 2002, faktor-faktor yang
mempengaruhi emisi CO
2
dari tanah meliputi temperatur, kelembaban, variasi diurnal, musim dan tempat, tekstur tanah, pH tanah, salinitas, tekanan atmosfer, aplikasi pupuk organik dan anorganik,
penggunaan inhibitor nitrifikasi, tanaman dan pengolahan tanah. Dalam penelitian ini, parameter lingkungan yang diamati meliputi temperatur tanah, temperatur udara, kadar air tanah, radiasi
300 320
340 360
380 400
6 7
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1
2 3
4 5
C O
2 p
p m
waktu pukul Rata-rata CO
2
= 336 ppm 319 mgCm
2
jam Total emisi CO
2
= 48 380 ppm 7 649 mgCm
2
29 matahari dan curah hujan Lampiran 4. Konsentrasi CO
2
hanya berkorelasi nyata dan negatif dengan radiasi matahari p=0.0017, r=-0.61 Lampiran 11. Selama pengambilan sampel gas
untuk diurnal change, radiasi matahari di lokasi penelitian sangat berfluktuasi dengan nilai maksimum 842.5 wm
2
dan minimum 0.6 wm
2
.
4.4.2 Metana CH