Lintas Sektor Kabupaten Bener Meriah

Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 52 28 Tabel 3.14 Rekapitulasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Di Kabupaten Bener Meriah Sektor Lintas Sektor Dalam Ribu Rupiah Nilai kerusakan dan kerugian sektor sosial adalah akumulasi dari nilai kerusakan dan kerugian subsektor di bawah ini : 1 Subsektor Pemerintah Subsektor pemerintahan terjadi kerusakan sedang dan ringan pada Kantor Kecamatan dan Balai Desa beserta peralatan yang ada didalamnya. Penilaian kerugian subsektor pemerintahan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk pembersihan puing dari gedung yang rusak. Dampak bencana di subsektor pemerintahan, kerusakan sebesar Rp.384 Juta dan kerugian sebesar Rp.26,800 Juta. Total dampak bencana kerusakan dan kerugian sebesar Rp.410,800 Juta. 2 Subsektor Keamanan Dampak bencana gempa bumi pada subsektor ini berupa kerusakan fisik terjadi terhadap gedung Kantor Koramil di Kecamatan Permata, dan kerugian yang ditimbulkan akibat pengeluaran biaya tambahan untuk pembersihan puing. Nilai kerusakan yang diperoleh sebesar Rp.144 Juta sedangkan nilai kerugian yang didapat sebesar Rp.15,8 Juta, total dampak bencana berupa penjumlahan nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp.159,800 Juta. Pemerintah Swasta

5 Lintas Sektor

5.1 Pemerintahan

384,000 26,800 410,800 410,800 - 5.2 Keamanan TNI 144,000 15,800 159,800 159,800 - 5.3 Ketertiban Polri - - - - - 5.4 Perbankan - 9,262,000 9,262,000 - 9,262,000 528,000 9,304,600 9,832,600 570,600 9,262,000 JUMLAH No. SektorSubsektor Kerusakan Kerugian Kerusakan dan Kerugian Kepemilikan 29 Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 53 28 29 3 Subsektor Perbankan Hasil pendataan di lapangan tidak ditemukan kerusakan fisik pada bangunan perbankan, namun menurut laporan Bank Indonesia dampak gempa bumi membuat pembayaran kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi tersendat dan sejumlah bank di Kabupaten Bener Meriah mengalami kerugian finansial sebesar Rp.9,262 Miliar. Rincian hasil penilaian kerusakan dan kerugian pascabencana gempa bumi untuk Kabupaten Aceh Tengah disajikan di Lampiran 1 dan untuk Kabupaten Bener Meriah disajikan di Lampiran 2.

B. Kajian Kebutuhan Pemulihan Pasca Bencana

Penilaian kebutuhan pemulihan pascabencana gempa bumi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dilakukan melalui koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah serta dengan melibatkan kementerian lembaga terkait serta dukungan dari lembaga internasional. Penilaian kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah dimulai dari analisis terhadap data kerusakan dan kerugian serta analisis dampak terhadap kemanusiaan akibat gangguan terhadap akses, fungsi proses dan peningkatan risiko pascabencana gempa bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah. Berdasarkan analisis terhadap kerusakan dan kerugian serta dampak terhadap kemanusian pascabencana Gempa Bumi Aceh Tengah dan Bener Meriah tersebut, yang meliputi sektor permukiman, sektor infrastruktur, sektor ekonomi produktif, sektor sosial, dan lintas sektor. Diperkirakan kebutuhan pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.862,788 Miliar dan Bener Meriah sebesar Rp.148,345 Miliar sehingga total kebutuhan untuk kedua Kabupaten tersebut diatas sebesar Rp.1.011,133 Miliar. Urutan besarnya kebutuhan pendanaan diperuntukkan bagi pemulihan di Sektor Permukiman sebesar Rp.530,951 Miliar, Sektor Sosial sebesar Rp.266,854 Miliar, Sektor Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 54 30 Infrasruktur sebesar Rp.143,970 Miliar, Lintas Sektor Rp.36,787 Miliar dan Sektor Ekonomi sebesar Rp.32,569 Miliar. Besar Kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi untuk Kabupaten Aceh Tengah bagi pemulihan di Sektor Permukiman sebesar Rp.441,152 Miliar, Sektor Infrastruktur Rp.133,362 Miliar, Sektor Sosial Rp.224,428 Miliar, Sektor Ekonomi Rp.27,896 Miliar dan Lintas Sektor sebesar Rp.35,948 Miliar. Untuk Kabupaten Bener Meriah besar Kebutuhan rehabilitasi dan rekonstruksi