Sektor Permukiman Kabupaten Bener Meriah

Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 42 Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempabumi Aceh 2 Juli 2013 18 bersama dengan Kementerian Lembaga terkait dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah melakukan verifikasi lapangan. Terhadap jumlah populasi rumah terdampak yang cukup banyak dan sebarannya bervariasi, dilakukan verifikasi dengan metode uji petik. Lokasi pengujian diambil masing–masing 2 dua desa dari tiap kecamatan yang terdampak di Kabupaten Bener Meriah. Berdasarkan hasil verifikasi terhadap sampling terjadi perubahan kompisisi kategori rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan, adalah sebagai berikut: • Dari Jumlah Rumah Rusak Berat turun sebanyak 67 unit atau 48,55. • Jumlah Rumah Rusak Sedang meningkat sebesar 22 Unit atau 34,92. • Jumlah Rumah Rusak Ringan meningkat sebesar 45 unit atau 31,03. Hasil verifikasi adalah angka yang akan digunakan sebagai dasar penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana, menjadi rumah rusak berat sebanyak 648 unit, rusak sedang 801 unit, dan rusak ringan 2.161 dengan total rumah rusak sebanyak 3.601 unit. Tipologi rumah di Bener Meriah berdasarkan informasi Dinas Cipta Karya, komposisi kerusakan pada rumah permanen sebesar 72, rumah semi permanen sebesar 16, rumah non permanen sebesar 12. Kerusakan rumah dihitung berdasarkan tipologi rumah dengan asumsi rumah type 36 m². Tingkat kerusakan diasumsikan, untuk rusak berat sebesar 90, rusak sedang 50 dan rusak ringan 20. Dimana: X1 = Jumlah rumah dalam Unit X2 = Harga satuan dalam meter persegi X3 = Tipe rumah 36 m2 X4 = Tingkat kerusakan Dalam melakukan estimasi tersebut diatas diperlukan tenaga ahli bangunan dari Direktorat Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Nilai Kerusakan = X1 X2 X3 X4 19 Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 43 18 • • • Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempabumi Aceh 2 Juli 2013 19 Nilai kerugian dihitung berdasarkan biaya pembersihan puing : Dimana: Y1 = Jumlah orang per hari Y2 = Jumlah hari Y3 = Jumlah unit rumah Y4 = Harga upah per orang per hari Diasumsikan untuk rumah yang mengalami rusak berat membutuhkan waktu pembersihan selama 10 hari, rusak sedang selama 7 hari, rusak ringan 3 hari yang didukung oleh 3 orang untuk rusak berat, 2 orang untuk rusak sedang, dan 1 hari untuk rusak ringan, dengan ongkos per orangnya sebesar Rp.50.000hari. Untuk wilayah dengan jumlah rumah rusak berat lebih dari 200 unit, diasumsikan pembersihan puing rumah menggunakan alat berat, sehingga diperlukan biaya sewa dan mobilisasi alat berat selama maksimal 14 hari dengan biaya sesuai standar biaya daerah yang berlaku. Hasil perhitungan penilaian dampak bencana terhadap sektor permukiman menimbulkan kerusakan sebesar Rp.118,721 Miliar dan kerugian yang ditimbulkan sebesar Rp.1,735 Miliar total dampak bencana adalah penjumlahan nilai kerusakan dengan nilai kerugian sebesar Rp.120,457 Miliar. Kerusakan dan kerugian di sektor permukiman seluruhnya di pihak swasta. Secara rinci sebagaimana disajikan dalam tabel 3.10 Tabel 3.10 Rekapitulasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Di Kabupaten Bener Meriah Sektor permukiman Dalam Ribu Rupiah Nilai Kerugian = Y1 Y2 Y3 Y4 Pemerintah Swasta

1 Permukiman

1.1. Perumahan 118,721,679 1,735,400 120,457,079 - 120,457,079 118,721,679 1,735,400 120,457,079 - 120,457,079 JUMLAH No. SektorSubsektor Kerusakan Kerugian Kerusakan dan Kerugian Kepemilikan Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 44 20

b. Sektor Infrastruktur

Infrastruktur merupakan sarana penting dalam menunjang mobilitas aktivitas sosial dan ekonomi penduduk. Terjadinya gempa mengakibatkan rusaknya berbagai infrastruktur yang mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu dan secara tidak langsung berdampak terhadap aliran ekonomi masyarakat setempat. Penilaian dampak bencana pada sektor infrastruktur dilakukan terhadap kerusakan infrastruktur akibat bencana yang diantaranya di bidang transportasi jalan dan jembatan dan sumber daya air serta dampak kerugian yang ditimbulkannya. Tingkat kerusakan infrastruktur diasumsikan rusak berat sebesar 80, rusak sedang sebesar 50 dari rusak berat, rusak ringan sebesar 20 dari rusak berat. Dimana: X1 = Tingkat kerusakan X2 = Harga satuan X3 = Volume kerusakan Kerugian pada sektor infrastruktur dapat dihitung terhadap bertambahnya biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian bahan bakar minyak BBM dan pembersihan longsoran serta untuk perbaikan darurat meliputi jalan, tebing sungai, dan jaringan irigasi, serta potensi penurunan hasil produksi padi di wilayah setempat. Hasil perhitungan dampak bencana pada sektor infrastruktur menghasilkan nilai kerusakan sebesar Rp.3,673 Miliar dan kerugian akibat rusaknya sarana umum sebesar Rp.3,449 Miliar. Total dampak bencana adalah hasil penjumlahan nilai kerusakan dan kerugian sebesar Rp.7,123 Miliar. Nilai Kerugian = ƒ BBM, Longsoran, Perbaikan Darurat, dll Nilai Kerusakan = X1 X2 X3 21 Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 45 20 21 Kerusakan dan kerugian di sektor infrastruktur seluruhnya di pihak pemerintah. Secara rinci sebagaimana dijelaskan dalam table 3.11. Tabel 3.11 Rekapitulasi Penilaian Kerusakan dan Kerugian Di Kabupaten Bener Meriah Sektor Infrastuktur Dalam Ribu Rupiah Nilai total dampak bencana sektor infrastruktur merupakan kumpulan nilai kerusakan dan kerugian dari subsektor sebagai berikut: 1 Subsektor Tansportasi Darat Gempa bumi di Tanah Gayo menimbulkan rusaknya sejumlah jalan dan jembatan di Kabupaten Bener Meriah, sebanyak 5 ruas jalan dan 1 talud jalan serta dua buah jembatan mengalami kerusakan. Nilai kerusakan jalan dan jembatan di Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.2,916 Miliar nilai kerugian yang ditimbulkan sebesarRp.3,344 Miliar, sehingga total dampak bencana pada bidang jalan sebesar Rp.6,261 Miliar. 2 Subsektor Sumber Daya Air Sumber daya air merupakan salah satu sarana masyarakat yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa bumi. Sejumlah saluran irigasi dan intake mengalami kerusakan, gempa bumi juga mengakibatkan beberapa sungai menjadi rusak tidak berfungsi dikarenakan tertimbun longsoran tanah dalam volume yang besar sehingga air sungai tidak dapat mengalir sesuai dengan alurnya. Pemerintah Swasta

2 Infrastruktur

2.1 Transportasi Darat 2.916.800 3.344.225 6.261.025 6.261.025 - 2.2 Sumber Daya Air 756.846 105.375 862.221 862.221 - 3.673.646 3.449.600 7.123.246 7.123.246 - Kepemilikan No. SektorSubsektor Kerusakan Kerugian Kerusakan dan Kerugian JUMLAH