Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 78
Gambar 5.1 Kedudukan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
dalam sistem Perencanaan Pembangunan
RRRN : Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nasional RRRD : Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Daerah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana, Pemerintah menyediakan dana dari sumber
APBN sebagai berikut: 1. Dana kontijensi untuk kegiatan kesiapsiagaan pada tahap prabencana;
2. Dana siap pakai yang ditempatkan dalam anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB untuk kegiatan pada saat tanggap darurat;
3. Dana bantuan sosial berpola hibah disediakan untuk kegiatan pada tahap pascabencana
Sumber pendanaan utama pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah APBN dan APBD, namun tidak menutup kemungkinan alokasi dari sumber
pendanaan lainnya, seperti dana masyarakat, dan bantuanhibah dari lembaga atau negara donor. Penggunaan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi yang
bersumber dari APBN dan APBD dilakukan sesuai dengan peraturan dan perundang-
RPJM Daerah
RPJP Daerah
RKP RPJM
Nasional RPJP
Nasional
RKP Daerah
Renstra KL
Renja - KL
Renstra SKPD
Renja - SKPD
RAPBN
RAPBD RKA-KL
RKA - SKPD
APBN Rincian
APBN
APBD
Rincian APBD
Peme rintah
Pusat
Peme rintah
Daerah RRRN
RRRD
Sumber: Bappenas, 2013
Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 79
Sumber: Bappenas, 2013
undangan yang berlaku. Pemerintah dapat memberikan bantuan untuk pembiayaan pemulihan pascabencana kepada pemerintah daerah yang terkena bencana melalui
Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB berdasarkan usulan kebutuhan dari Pemerintah Daerah yang telah dievaluasi, diverifikasi oleh BNPB.
Pendanaan penanggulangan bencana dari sumber APBD Provinsi KabupatenKota, baik sistem perencanaan dan penganggarannya maupun
pelaksanaan, penatausahaan keuangan dan pertanggungjawabannya perlu disesuaikan dengan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah APBD:
1. Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 junto nomor 13 Tahun 2006 junto nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah 3. Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan APBD
diterbitkan tiap tahun anggaran 4. Peraturan lainnya yang terkait dengan sistem dan prosedur pengelolaan
keuangan daerah. Besarnya kebutuhan pendanaan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi
ditetapkan berdasarkan hasil Penilaian Kerusakan dan Kerugian Damages and
Losses Assessment yang dipadukan dengan hasil Pengkajian Kebutuhan Pemulihan Kemanusiaan
Human Recovery Need Assesment, yang meliputi sektor: a Perumahan dan prasarana permukiman, b Infrastruktur, c Sosial, d Ekonomi, dan
e Lintas Sektor. Berdasarkan hasil pengkajian kebutuhan yang dikoordinasikan oleh BNPB, maka kebutuhan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi adalah sebesar Rp.1,011
triyun, dengan rincian sebesar Rp.862,788 miliar untuk kebutuhan pemulihan di Kabupaten Aceh Tengah dan sebesar Rp.148,345 miliar untuk pemulihan Kabupaten
Bener Meriah sebagaimana sudah diuaraikan di Bab III. Dalam penyusunan kebutuhan pendanaan tersebut, dilakukan secara
bottom-up dan partisipatif, yang disinkronkan dengan usulan-usulan dari KementerianLembaga dan pemerintah daerah, yang dikonsolidasikan oleh BNPB
dan BPBD. Proses ini dilakukan, antara lain bertujuan untuk:
Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 80
1. Mengurangi potensi duplikasi kegiatan dan pembiayaan 2. Menganalisa prioritas pemulihan masing-masing sektor berdasarkan kebijakan
rehabilitasi dan rekonstruksi. Sumber pendanaan rehabilitasi dan rekonstruksi berasal dari APBN yang
teralokasikan pada DIPA BNPB, DIPA KementerianLembaga teknis terkait dan APBD pada pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing yang akan
dilaksanakan dalam 2 dua tahun anggaran dari tahun 2013 – 2014. Sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden yang menginstruksikan
untuk mensinergikan programkegiatan yang terdapat pada KementerianLembaga terkait dengan rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa
bumi untuk wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah, maka pengidentifikasian potensi sumber pendanaan ditempuh dengan cara
pendayagunaan anggaran pemerintah sebagai berikut: 1. Rupiah murni APBN, APBA dan APBK pada tahun 2013 didayagunakan secara
optimal untuk kegiatan di daerah yang terkena dampak bencana melalui realokasi jika dimungkinkan kegiatan berdasarkan pedoman dan peraturan
yang berlaku. 2. Anggaran perubahan APBN, APBA dan APBK pada tahun 2013 didayagunakan
secara optimal untuk upaya rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terkena dampak bencana secara proporsional sesuai dengan prosedur perencanaan dan
penganggaran tahunan yang berlaku. 3. Anggaran pemerintah APBN, APBA dan APBK tahun 2014 didayagunakan
secara optimal untuk upaya lanjutan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di daerah yang terkena dampak bencana sesuai dengan prosedur perencanaan dan
penganggaran tahunan yang berlaku. Berdasarkan upaya tersebut, maka indikasi pendanaan kegiatan rehabilitasi
dan rekonstruksi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah adalah sebagaimana terdapat masing-masing pada Tabel 5.1 dan Tabel 5.3.
Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 81
5 Sesuai dengan Tabel 5.1, bahwa dari total kebutuhan pendanaan kegiatan
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana pada wilayah Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.862,929 milyar. Pembiayaan dari APBN dan APBA Pemerintah Aceh,
sedangkan Kabupaten Aceh Tengah tidak dapat memberikan sharing pendanaan.
Tabel 5.1 Indikasi Sumber Pendanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pada Kabupaten Aceh Tengah ribu rupiah
Komposisi pendanaan APBN yang teralokasikan di Kementerianlembaga termasuk BNPB pada Kabupaten Aceh Tengah adalah sebagaimana terdapat pada
Tabel 5.2.
Tabel 5.2 Komposisi Alokasi APBN Pada Kabupaten Aceh Tengah
DIKNAS AGAMA
PERINDUS PU
PERTANIAN BNPB
Jumlah 1
PERUMAHAN PERMUKIMAN 441,152,701
- -
- -
- 350,601,534
350,601,534 90,551,167
- 441,152,701
1 Perumahan
424,482,701 -
- -
- -
333,931,534 333,931,534
90,551,167 -
424,482,701
a Rusak Berat
218,621,419 -
- -
- -
145,747,612 145,747,612
72,873,806 -
218,621,419 b
Rusak Sedang 88,386,802
- -
- -
- 70,709,442
70,709,442 17,677,360
- 88,386,802
c Rusak Ringan
74,183,069 -
- -
- -
74,183,069 74,183,069
- -
74,183,069 d
Pendampingan 43,291,411
- -
- -
- 43,291,411
43,291,411 -
- 43,291,411
2 Prasarana Lingkungan
16,670,000 -
- -
- -
16,670,000 16,670,000
- -
16,670,000 2
INFRASTRUKTUR 133,362,415
- -
- 31,518,000
- 101,844,415
133,362,415 -
- 133,362,415
1 Transportasi Darat
126,677,417 -
- -
30,450,000 -
96,227,417 126,677,417
- -
126,677,417 2
Sumber Daya Air 6,297,128
- -
- 1,068,000
- 5,229,128
6,297,128 -
- 6,297,128
3 HRNA
387,870 -
- -
- -
387,870 387,870
387,870
3 SOSIAL
224,428,333 159,440,736
1,399,210 -
- -
63,588,388 224,428,333
- -
224,428,333
1 Kesehatan
45,901,500 -
- -
- -
45,901,500 45,901,500
- -
45,901,500 2
Pendidikan 168,249,400
159,440,736 -
- -
- 8,808,664
168,249,400 -
- 168,249,400
3 Agama
7,602,500 -
1,399,210 -
- -
6,203,290 7,602,500
- -
7,602,500 4
HRNA 2,674,933
- -
- -
- 2,674,933
2,674,933 -
- 2,674,933
4 EKONOMI PRODUKTIF
27,896,625 -
- 7,187,198
- 1,369,125
19,340,302 27,896,625
- -
27,896,625
1 Pertanian
1,369,125 -
- -
- 1,369,125
- 1,369,125
- -
1,369,125 2
Perindustrian 26,527,500
- -
7,187,198 -
- 19,340,302
26,527,500 -
- 26,527,500
5 LINTAS SEKTOR
35,948,855 35,948,855
35,948,855 35,948,855
1 Pemerintahan
34,522,500 -
- -
- -
34,522,500 34,522,500
- -
34,522,500 2
Ketertiban Polri 990,000
- -
- -
- 990,000
990,000 -
- 990,000
3 HRNA
436,355 -
- -
- -
436,355 436,355
436,355 862,788,929
159,440,736 1,399,210
7,187,198 31,518,000
1,369,125 571,323,494
772,237,762 90,551,167
- 862,788,929
JUMLAH
TOTAL APBN 2013 dan 2014
NO SEKTOR
SUBSEKTOR TOTAL
KEBUTUHAN APB
Kabupaten Aceh Tengah
APB Pemerintah
ACEH
Rp.000
1 BNPB
571,323,494 73.98
2 Kementerian Pendidikan Nasional
159,440,736 20.65
3 Kementerian Pekerjaan Umum
31,518,000 4.08
4 Kementerian Perindustrian
7,187,198 0.93
5 Kementerian Agama
1,399,210 0.00
6 Kementerian Pertanian
1,369,125 0.18
772,237,762 100
TOTAl APBN No
Kementerian Lembaga Rencana Alokasi
Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 82
Sesuai dengan Tabel 5.3, bahwa dari total kebutuhan pendanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana pada wilayah Kabupaten Bener Meriah
sebesar Rp.148,345 milyar, sebesar Rp.109,770 milyar dibiayai dari APBN, Rp.16,965 milyar dibiayai oleh APB Aceh dan Rp.21,610 milyar dibiayai APB
Kabupaten Bener Meriah.
Tabel 5.3 Indikasi Sumber Pendanaan Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruski pada Kabupaten Bener
Meriah ribu rupiah
Komposisi pendanaan yang teralokasikan di KementerianLembaga dan Pemerintah Kabupaten Bener Meriah adalah sebagaimana terdapat pada Tabel 5.4.
KPDT DIKNAS
AGAMA PERINDUS
BNPB Jumlah
1 PERUMAHAN PERMUKIMAN 89,798,834
- -
- -
51,223,834 51,223,834
16,965,000 21,610,000
89,798,834 1 Perumahan
88,903,000 -
- -
- 50,328,000
50,328,000 16,965,000
21,610,000 88,903,000
a Rusak Berat 38,880,000
- -
- -
25,920,000 25,920,000
12,960,000 -
38,880,000 b Rusak Sedang
20,025,000 -
- -
- 16,020,000
16,020,000 4,005,000
- 20,025,000
c Rusak Ringan 21,610,000
- -
- -
- -
- 21,610,000
21,610,000 d Pendampingan
8,388,000 -
- -
- 8,388,000
8,388,000 -
- 8,388,000
2 Prasarana Lingkungan 895,834
- -
- -
895,834 895,834
- -
895,834 2 INFRASTRUKTUR
10,608,570 8,020,422
- -
- 2,588,148
10,608,570 -
- 10,608,570
1 Transportasi Darat 4,385,000
2,165,000 -
- -
2,220,000 4,385,000
- -
4,385,000 2 Sumber Daya Air
5,855,422 5,855,422
- -
- -
5,855,422 -
- 5,855,422
3 HRNA 368,148
- -
- -
368,148 368,148
- -
368,148 3 SOSIAL
42,426,494 4,502,660
30,639,264 440,790
- 6,843,779
42,426,494 -
- 42,426,494
1 Kesehatan 6,136,000
4,045,500 -
- -
2,090,500 6,136,000
- -
6,136,000 2 Pendidikan
32,332,000 457,160
30,639,264 -
- 1,235,576
32,332,000 -
- 32,332,000
3 Agama 2,395,000
- -
440,790 -
1,954,210 2,395,000
- -
2,395,000 4 HRNA
1,563,494 -
- -
- 1,563,494
1,563,494 -
- 1,563,494
4 EKONOMI PRODUKTIF 4,672,500
2,722,500 -
- 812,802
1,137,198 4,672,500
- -
4,672,500
1 Pertanian 742,500
742,500 -
- -
- 742,500
- -
742,500 2 Perindustrian
3,000,000 1,050,000
- -
812,802 1,137,198
3,000,000 -
- 3,000,000
3 Perdagangan 930,000
930,000 -
- -
- 930,000
- -
930,000 5 LINTAS SEKTOR
838,625 -
- -
- 838,625
838,625 838,625
1 Pemerintahan 384,000
- -
- -
384,000 384,000
- -
384,000 2 Keamanan TNI
144,000 -
- -
- 144,000
144,000 -
- 144,000
3 HRNA 310,625
- -
- -
310,625 310,625
- -
310,625 148,345,023
15,245,582 30,639,264
440,790 812,802
62,631,584 109,770,023
16,965,000 21,610,000
148,345,023 TOTAL
TOTAL APBN 2013 dan 2014
NO SEKTOR
SUBSEKTOR TOTAL
KEBUTUHA N
APB Pemerintah
ACEH APB. Kab
BENER MERIAH
Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 83
Tabel 5.4 Komposisi Alokasi APBN pada Kabupaten Bener Meriah
Selain itu, dalam tahun 2013 disediakan dana APBN dari DIPA Kementerian Sosial sebesar Rp.2 milyar untuk pemberian Jadup jaminan hidup kepada setiap KK
pada saat membangun kembali rumahnya dan dana berupa cash for work dari DIPA
BNPB sebesar Rp.40,352 milyar yang dialokasikan untuk Kabupaten Aceh Tengah sebesar Rp.32,664 milyar dan untuk Kabupaten Bener Meriah sebesar Rp.7,589 milyar.
Cash for work diberikan kepada KK yang rumahnya rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan sambil menunggu cairnya dana untuk persiapan membangunan rumah
kembali sebagaimana dijelaskan pada Bab III.
B. MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN
Sumber pendanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah
berasal dari APBN dan APBD. Mekanisme dan prosedur pendanaan pemerintah dalam rangka pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi
di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah mengikuti mekanisme dan prosedur baku pendanaan sebagaimana yang tertuang dalam
Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang- Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang tentang Perbendaharaan serta aturan
pelaksanaan yang terkait dengan undang undang dimaksud. Setiap KementerianLembaga sesuai dengan sharingnya akan langsung
menyampaikan bantuan pendanaannya kepada Pemerintah Kabupaten terkait
Rp.000
1 BNPB
62,631,584 57.06
2 Kementerian Pendidikan Nasional
30,639,264 27.91
3 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
15,245,582 13.89
4 Kementerian Perindustrian
812,802 0.74
5 Kementerian Agama
440,790 0.40
109,770,023 100
No Kementerian Lembaga
Rencana Alokasi
TOTAl APBN
Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 84
sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berkenaan dengan bentuk kegiatannya masing-masing dan alokasi pendanaannya.
Dalam kerangka situasi penanggulangan bencana, diperlukan langkah- langkah percepatan penyaluran dana sebagai berikut:
1. Percepatan penyelesaian administrasi dokumen anggaran, baik dalam kerangka penyusunan anggaran maupun revisi anggaran.
2. Percepatan pembayaran melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN.
3. Percepatan proses pengesahan anggaran di lembaga legislatif. Mekanisme pelaksanaan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi dari BNPB
sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 105PMK.052013 Tanggal 26 Juli 2013 tentang Pelaksanaan Anggaran Penanggulangan Bencana pada Tahap
Pasca Bencana yang dapat dilaksanakan dalam 3 bentuk, yaitu: 1. Swakelola atau Kontraktual yang dikerjakan oleh BNPB dengan atau tanpa
melibatkan BPBD. 2. Pemberian Bantuan Langsung kepada MasyarakatKelompok Masyarakat BLM.
3. Pemberian Bantuan kepada Pemerintah Daerah yang terkena bencana berupa Dana Bantuan Sosial Berpola Hibah.
Pertimbangan menggunakan mekanisme pelaksanaan anggaran yang dikerjakan sendiri oleh BNPB dengan atau tidak melibatkan BPBD di wilayah yang
terdampak bencana, dilakukan dalam hal BPBD ProvinsiKabupatenKota dinilai belum mampu baik dari sisi kondisi kelembagaan danatau sumber daya manusia
danatau karena sesuatu hal sehingga diputuskan dan disepakati untuk dikerjakan oleh BNPB. Namun apabila, BPBD daerah memiliki kemampuan yang cukup maka,
pelaksanaan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan dengan mekanisme pemberian bantuan kepada Pemerintah Daerah yang terkena bencana berupa dana
bantuan sosial berpola hibah. Pemberian bantuan langsung kepada masyarakatkelompok masyarakat BLM dapat dilaksanakan dengan melakukan
transfer dana dari KPPN Jakarta secara langsung ke rekening kelompok masyarakat atau melalui bankpos penyalur tergantung kepada kemudahan dan kepraktisan
dalam pelaksanaannya.