PELA PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 87 k A g b a a b a u a gs a g g p b k a A d n g n s u n k g n a k a A T u k u ng 4 g u l m n e k m a m a A gk a s r b m g a a a a p a ; m 3 a S k t e a n g b e b p u n i s ; m m 3 a E r a n g d e g g i n a 3 H R i u gga e a n a e tt l o g a p s e e o g d b a g p 11 masyarakat; iv peningkatan kondisi sosial, dan ekonomi; dan v peningkatan fungsi pelayanan publik dan pemerintahan, dengan menerapkan aspek pengurangan risiko bencana dan mengutamakan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam setiap tahapan pelaksanaan kegiatannya. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dijelaskan bahwa, kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi merupakan tanggungjawab Pemerintah danatau Pemerintah Daerah yang terkena bencana. Di tingkat Pusat, kegiatan teknis rehabilitasi dan rekonstruksi dilaksanakan oleh KementerianLembaga teknis terkait dan dikoordinasikan oleh BNPB, sedangkan di tingkat Daerah kegiatan teknis dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pemerintah Daerah teknis terkait dan dikoordinasikan BPBD. Mempertimbangkan kondisi rentang kendali BNPB kepada Pemerintah Kabupaten penerima dana bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi, maka BNPB menetapkan Pemerintah Provinsi untuk malaksanakan tugas supervisi dan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten yang berada di wilayahnya. Khususnya untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk sektor permukiman dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk membangun sendiri rumahnya dengan skema REKOMPAK. Program REKOMPAK yang merupakan Bantuan Langsung Masyarakat adalah proses pembelajaran kepada masyarakat untuk membangun kembali rumahnya dengan struktur tahan gempa. Pada setiap kelurahandesa lokasi sasaran akan dilakukan serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat dan disediakan stimulan praktek membangun struktur rumah tahan gempa melalui pembangunan model rumah. Untuk melaksanakan Program REKOMPAK di wilayah sasaran digunakan pendekatan dasar pemberdayaan manusia sebagai pintu masuk pemberdayaan komunitas. Pelaksanaan proyek REKOMPAK harus selalu memperhatikan ketentuan dasar sebagai berikut : Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 88 1. Memenuhi persyaratan kelayakan teknik untuk wilayah gempa. 2. Calon penerima manfaat pemanfaat dilibatkan sebagai pelaku utama dalam proses pengambilan keputusan pada saat perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dari proyek rehabilitasi dan rekonstruksi rumah 3. Pemilihan bahan bangunan, teknologi konstruksi dan penyelenggaraan prasarana harus menerapkan kriteria environmental governance 4. Mengutamakan pemanfaatan struktur dan lembaga lokal yang telah berfungsi dengan baik. 5. Masyarakat pada satuan kampung yang mendapat bantuan rekonstruksi struktur rumah tahan gempa harus bersedia menata kembali rumah dan lingkungan mereka sesuai dengan norma dan standar yang disepakati bersama antara pemerintah dan masyarakat. 6. Kegiatan rekonstruksi model struktur rumah tahan gempa diletakkan sebagai landasan bagi pembangunan jangka menengah dan panjang yang lebih baik. Siklus pelaksanaan program REKOMPAK dapat dilihat pada Gambar 5.4. Gambar 5.4 Siklus Pelaksanaan Program REKOMPAK Penyusunan RPP ± 1 minggu Sosialisasi Re-Kompak ± 1 minggu Pembentukan TPKBKM Penyiapan Masyarakat Pengorganisasian Relawan Survei Swadaya ± 1-2 minggu Review PJMRPJMDes Pembuatan DTPL ± 1-2 minggu Pembangunan Lingkungan ± 6-10 minggu Pengajuan, Pencairan Penyaluran BDL Pembentukan KP ± 1 minggu Pembuatan DTPP ± 1-2 minggu Pengajuan, Pencairan Penyaluran BDR Pembangunan Perumahan ± 6-7 minggu Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 89 Penyusunan RPP ± 1 minggu Sosialisasi Re-Kompak 1 minggu Pembentukan TPKBKM Penyiapan Masyarakat Pengorganisasian Relawan Survei Swadaya ± 1-2 minggu Review PJMRPJMDes Pembuatan DTPL ± 1-2 minggu Pembangunan Lingkungan ± 6-10 minggu Pengajuan, Pencairan Penyaluran BDL Pembentukan KP ± 1 minggu Pembuatan DTPP 1-2 minggu Pengajuan, Pencairan Penyaluran BDR Pembangunan Perumahan ± 6-7 minggu Proses pengadaan barang dan jasa dilaksanakan mengacu kepada peraturan yang berlaku umum yaitu Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. Pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah akan dilaksanakan dalam periode tahun anggaran 2013 sampai dengan tahun anggaran 2014 dengan jadwal sebagaimana terdapat pada Tabel 5.5. Setelah tahun 2014, akan dilanjutkan dengan rencana pembangunan reguler pada setiap Pemerintah Kabupaten terdampak bencana. Tabel 5.5 Jadwal Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana pada Kab. Aceh Tengah dan Kab.Bener Meriah

D. KELEMBAGAAN PELAKSANA REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi adalah tanggungjawab Pemerintah danatau pemerintah daerah yang terkena bencana. Dengan pertimbangan bahwa fungsi pemerintah di daerah tidak terpengaruh signifikan oleh kejadian bencana 2 Juli 2013, maka pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah yang terdampak bencana di Kabupaten Aceh Tengah dan Kabupaten Bener Meriah dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Jul Jun Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des 1 Penanganan Darurat Bencana 2 Inventarisiasi Kerusakan 3 Penilaian Kerusakan dan Kerugian serta Pengkajian Kebutuhan Pemulihan Kemanusiaan 4 Penyusunan Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi 5 Persiapan Operasional 6 Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi: 6.1 Sektor Perumahan dan Permukiman 6.2 Sektor Infrastruktur 6.3 Sektor Sosial 6.4 Sektor Ekonomi 6.5 Litas Sektor Tahun 2013 Tahun 2014 No Kegiatan Pasca Tahun 2014 Rencana Aksi rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa bumi Aceh Tanggal 2 Juli 2013 90 Bencana Kabupaten BPBK Aceh Tengah dan BPBK Bener Meriah, berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Badan Penanggulangan Bencana Aceh BPBA. Sebagai pelaksana rehabilitasi dan rekonstruksi, pemerintah daerah berkewajiban untuk: 1. Melaksanakan koordinasi lintas sektor pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di tingkat Kabupaten yang di koordinasikan oleh BPBK . 2. Melaporkan hasil pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh. 3. Berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten dalam menyusun RKPD penanggulangan bencana sesuai peraturan dan perundang-undangan. Mengingat Rencana Aksi yang memuat kegiatan dan pendanaan pada berbagai KementerianLembaga yang terkait, maka koordinasi pelaksanaan maupun pelaporan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi menjadi komponen yang perlu diatur dengan baik. Pertemuan pada suatu rapat koordinasi akan dilaksanakan maksimal satu kali dalam sebulan dengan pelibatan seluruh KementerianLembaga yang terkait, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Aceh. Mekanisme koordinasi dan pelaporan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi akan diatur lebih lanjut berdasarkan kesepakatan semua pihak yang terkait. Secara sederhananya, maka organisasi pelaksana rehabilitasi dan rekonstruksi atas kegiatan yang didanai dari DIPA BNPB adalah sebagaimana terdapat pada Gambar 5. 5.