Tujuan Pembuatan Model Distribusi Risiko

Tabel 24 Rekapitulasi nilai harga jual tingkat petani lanjutan Pelaku rantai pasok Efisiensi WR F F Y Rp F Fi Rp ρ I Rp FP Fi Rp Petani 14 0,50 0,74 100.000 36.800 0,50 18.400,00 55.200 Petani 15 0,50 0,74 100.000 36.800 0,50 18.576,92 55.376,92 Petani 16 0,50 0,74 100.000 36.800 0,50 18.302,65 55.102,65 Petani 17 0,78 0,74 100.000 36.800 0,22 28.750,00 65.550,00 Petani 18 0,72 0,74 100.000 36.800 0,28 26.496,00 63.296,00 Petani 19 1,00 0,74 100.000 36.800 0,00 36.800,00 73.600,00 Petani 20 1,00 0,74 100.000 36.800 0,00 36.800,00 73.600,00 Sumber : Data primer 2012 Nilai harga finish good F y merupakan harga jual yang berlaku di tingkat distributor sebagai eksportir pada saat sekarang. Nilai ini dapat berubah sesuai dengan nilai harga jual kolektor kepada importir. Penetapan nilai harga finish good F y akan berlaku untuk perhitungan nilai harga jual untuk tingkat pelaku berikutnya yaitu prosesor dan kolektor. Jumlah pelaku tingkat petani yang mendapatkan nilai harga jual paling optimal FP yi sebanding dengan bobot risiko yang ditanggung pelaku di dalam rantai pasok WR i . Bobot risiko sebagai penentu harga jual secara umum untuk satu tingkatan hanya bersifat sebagai patokan dasar dalam model RS. Besarnya harga jual produk masing-masing pelaku di dalam satu sphere rantai pasok tetap tergantung dari pencapaian nilai kinerja masing-masing pelaku rantai pasok. Semakin baik capaian nilai kinerja semakin tinggi nilai harga jual yang diperoleh. Semua hipotesa dan kajian ini akan berbanding sama pada penetapan harga jual tingkat prosesor dan kolektor melaui model RS.

6.4.2. Penyeimbangan Risiko Tingkat Prosesor

Melalui model RS diketahui posisi harga jual optimal untuk kolektor berada pada harga Rp 3.121,63 yang merupakan nilai jual akibat proses pemberian nilai tambah diluar harga beli bahan baku kopi organik dari petani Tabel 25. sementara pada kondisi saat ini pelaku tingkat prosesor hanya menerima keuntungan rata-rata Rp 1.000,-. Penetapan harga jual untuk tingkat prosesor dan kolektor sedikit berbeda karena hanya dihitung berdasarkan nilai profit diluar pembelian harga bahan baku. Artinya, nilai keuntungan maksimal yang bisa diperoleh prosesor dari penjualan kopi organik adalah Rp 3.121.63. Tabel 25 Rekapitulasi nilai harga jual tingkat prosesor Pelaku Rantai Pasok Efisiensi WR P F y Rp F Pi Rp Ρ Rp I Rp FP Pi Rp Prosesor 1 0,97 0,03 100.000 1.560,82 0,03 1.513,45 3.074,27 Prosesor 2 0,83 0,03 100.000 1.560,82 0,17 1.290,00 2.850,82 Prosesor 3 0,94 0,03 100.000 1.560,82 0,06 1.466,38 3.027,20 Prosesor 4 0,94 0,03 100.000 1.560,82 0,06 1.473,82 3.034,64 Prosesor 5 0,69 0,03 100.000 1.560,82 0,31 1.080,57 2.641,38 Prosesor 6 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Prosesor 7 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Prosesor 8 0,93 0,03 100.000 1.560,82 0,07 1.445,45 3.006,26 Prosesor 9 0,95 0,03 100.000 1.560,82 0,05 1.488,14 3.048,96 Prosesor 10 0,84 0,03 100.000 1.560,82 0,16 1.312,72 2.873,53 Prosesor 11 0,98 0,03 100.000 1.560,82 0,02 1.524,34 3.085,16 Prosesor 12 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Prosesor 13 0,91 0,03 100.000 1.560,82 0,09 1.418,67 2.979,49 Prosesor 14 0,63 0,03 100.000 1.560,82 0,37 990,25 2.551,06 Prosesor 15 0,91 0,03 100.000 1.560,82 0,09 1.423,60 2.984,41 Prosesor 16 0,94 0,03 100.000 1.560,82 0,06 1.467,95 3.028,77 Prosesor 17 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Prosesor 18 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Prosesor 19 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Prosesor 20 1,00 0,03 100.000 1.560,82 0,00 1.560,82 3.121,63 Sumber : Data primer 2012 6.4.3. Penyeimbangan Risiko Tingkat Kolektor Analisa yang sama berlaku untuk penetapan nilai harga jual tingkat kolektor. Pada penentuan harga jual tingkat kolektor melalui mekanisme model RS, diketahui bahwa posisi harga jual yang optimal adalah pada harga Rp 9774,55,- diluar pembelian harga bahan baku pada tingkatan pelaku sebelumnya Tabel 26. Melalui mekanisme penetapan harga jual dengan pendekatan model RS diketahui bahwa nilai harga jual tingkatan pelaku prosesor dan kolektor adalah nilai keuntungan kotor diluar pembelian bahan baku.