yang harus masing-masing pelaku dalam satu sphere rantai pasok α
x
; 2 persentase nilai tambah yang diberikan pelaku rantai pasok tingkat ke-x
β
x
serta probabilitas kegagalan komponen ke-i yang merupakan persentase variabel risiko
setiap pelaku rantai pasok yang telah dihitung pada pembahasan sebelumnya.
1. Konsekuensi risiko, dalam studi ini risiko kopi organik pada semua
tingkatan α adalah 1.0 karena pada pengunaannya tidak terdapat produk
pengganti kopi organik Arabika Gayo. Keberadaan kopi jenis Arabika dari daerah lain tidak dapat menggantikan posisi kopi organik Gayo dalam
fungsionalitas produk di negara tujuan ekspor. 2.
Persentase nilai tambah, dari pengukuran nilai tambah menggunakan
metode Hayami maka didapatkan persentase nilai tambah β pada setiap
tingkatan rantai pasok yang dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Persentase nilai tambah pelaku rantai pasok
Aktor Nilai tambah
Petani 100,00
Prosesor 1,51
Kolektor 43,19
Koperasi 33,11
Sumber : Data primer 2012 Dari persentase nilai tambah terlihat jelas bahwa kontribusi petani terhadap
persentase nilai tambah produk sangat tinggi dengan persentase hampir 100 . Faktor ini menyebabkan kompleksitas risiko di tingkat petani sangat tinggi
dengan banyaknya tahapan proses yang harus dilalui sebelum produk siap dijual. Sebaliknya Koperasi sebagai pelaku dengan nila total profit yang
paling tinggi hanya memberikan persentase nilai tambah 33,11 . Artinya koperasi menanggung risiko yang jauh lebih kecil dibanding petani karena
tahapan proses untuk pemberian nilai tambah terhadap produk lebih sedikit. Sehingga, probabilitas kegagalan atau risiko disepanjang tahapan proses jauh
lebih sedikit. Fungsi prosesor yang hanya sebagai perantara antara petani dengan kolektor tergambar dari persentase nilai tambah yang sangat kecil
yaitu 1,51 . 3.
Probabilitas variabel risiko, merupakan nilai variabel risiko setiap pelaku rantai pasok yang telah didefinisikan pada pembahasan sebelumnya
Berdasarkan hasil pengukuran pada variabel risiko indeks maka didapatkan nilai nilai risiko indeks untuk setiap tingkatan pelaku rantai pasok sebagai berikut
Tabel 14 Tabel 14 Rekapitulasi risiko indeks pelaku rantai pasok
Aktor Risiko indeks
Petani 0,99
Prosesor 0,02
Kolektor 0,43
Sumber : Data primer 2012
5.1.2. Biaya Total
Biaya total pelaku rantai pasok adalah total biaya yang dibutuhkan pelaku dalam melakukan material handling dari pemasok hingga ke konsumen mulai dari
pengolahan sampai dengan biaya pengiriman ke pelaku berikutnya di dalam struktur rantai pasok. Khusus untuk petani, tidak terdapat komponen biaya
pengiriman atau transportasi karena produk kopi organik diambil langsung ke lokasi petani. Tabel 14 menerangkan biaya total pelaku rantai pasok untuk setiap
DMU pengukuran. Sampel kolektor terdiri atas lima unit DMU pengukuran karena keterbatasan kepada wilayah yang memiliki prosesor sebagai bagian
pelaku rantai pasok. Untuk setiap DMU kolektor memiliki empat sampel prosesor dan petani.
Tabel 15 Rekapitulasi total biaya pelaku rantai pasok DMU
Petani Rphathn
Prosesor Rphathn
Kolektor Rphathn
1 10.600.000,00
2.000.000,00 21.781,43
2 10.410.000,00
2.160.000,00 16.260,02
3 10.460.000,00
1.920.000,00 39.495,12
4 10.560.000,00
2.000.000,00 40.530,42
5 10.560.000,00
1.300.000,00 50.585,14
6 10.560.000,00
1.600.000,00 -
7 10.760.000,00
1.520.000,00 -
8 10.410.000,00
1.680.000,00 -
9 10.293.333,00
3.200.000,00 -
10 10.226.667,00
2.000.000,00 -
11 10.360.000,00
3.600.000,00 -
12 10.360.000,00
4.400.000,00 -