III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Manajemen risiko rantai pasok melalui pendekatan distribusi risiko Risk Sharing
merupakan proses yang kompleks. Kompleksitas lingkungan tempat keputusan strategis dibuat merupakan pertimbangan utama untuk menentukan
kerangka pikir model distribusi risiko yang akan dirancang. Terdapat beberapa alasan adanya kompleksitas ini yaitu : 1 Perancangan model dibatasi spesifik
masalah yang berkaitan dengan standarisasi organik mutu produk; 2 Model yang akan dirancang melibatkan parameter pengukuran yang belum pernah digunakan
pada model terdahulu yaitu kinerja pelaku rantai pasok; 3 Output dari model tidak hanya dirancang untuk menjaga keberlanjutan rantai pasok kopi organik di
Aceh Tengah, akan tetapi sekaligus meningkatkan total profit pelaku di saat yang bersamaan; 4 Model dirancang untuk mediasi kontradiksi pandangan mengenai
mekanisme mitigasi risiko rantai pasok melalui mekanisme distribusi risiko. Pengukuran risiko di dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif
melalui pendekatan metode statistik dengan keluaran berupa peluang risiko. Kerangka kerja yang dilakukan di dalam penelitian ini disusun secara sitematis
berdasarkan tujuan perancangan model distribusi risiko rantai pasok kopi organik di Aceh Tengah. Tujuan dari model ini adalah melakukan peningkatan terhadap
kualitas pasokan, kuantitas pasokan, total profit pelaku rantai pasok serta menjamin kontinuitas pasokan kopi organik. Sistematika penyusunan kerangka
pikir model desain rantai pasok kopi organik terdiri atas beberapa sub model yang saling berkaitan satu sama lain sehingga bisa menghasilkan suatu model yang
utuh untuk menyeimbangkan risiko balancing risk pelaku rantai pasok kopi organik di Aceh Tengah. Kekuatan model didapatkan melalui pendekatan yang
berbeda dalam rangka menghasilkan sebuah rancangan model distribusi risiko. Rancangan model bertujuan untuk dapat meningkatkan total profit pelaku dan
keberlanjutan pasokan disaat bersamaan. Perbedaan model dalam studi ini terdapat pada pemahaman yang berbeda dari model sebelumnya dalam proses
justifikasi perspektif pelaku yang akan berbagi profit. Pergeseran cara pandang risiko dan motivasi yang berbeda dari setiap pelaku dengan jenis organisasi yang
beragam memaksa mekanisme model distribusi risiko tidak lagi terbatas pada output berupa perspektif keberlanjutan rantai pasok. Detail dari kerangka pikir
penelitian manajemen risiko rantai pasok dapat dilihat pada Gambar 10.
START Penentuan tujuan manajemen risiko rantai pasok
Evaluasi risiko rantai pasok
Kinerja pelaku rantai pasok
Perlakuan risiko rantai pasok
Risk balancing Rancangan struktur
kontrak
Rantai pasok berkelanjutan
STOP Identifikasi risiko rantai
pasok
Implikasi manajerial
Sub model analisis risiko Sub model pengukuran kinerja
Sub model Risk Sharing
Risiko terkendali
Simulasi implementasi model
Gambar 10 Kerangka pikir penelitian desain rantai pasok agroindustri kopi organik untuk optimalisasi balancing risk.
3.2. Sub Model Distribusi Desain Rantai Pasok Untuk Optimalisasi balancing risk
Model kerangka pikir desain rantai pasok kopi organik diuraikan menjadi beberapa sub model untuk memberikan alur yang jelas dalam mengoptimalkan
keseimbangan risiko antar pelaku rantai pasok. Tujuan manajemen risiko yang telah didefinisikan sebelumnya diuraikan secara bertahap dari satu sub model ke
sub model berikutnya sehingga penyelesaian lebih tersusun secara sitematis. Secara keseluruhan sistematika penyusunan model desain rantai pasok kopi
organik bertujuan untuk menjaga kontinuitas pasokan dan profitabilitas pelaku rantai pasok sehingga keberlanjutan rantai pasok tetap terjamin.
3.2.1. Sub Model Analisis risiko
Model analisis risiko dirumuskan berdasarkan tujuan manajemen risiko rantai pasok yaitu: meningkatkan kualitas pasokan, meningkatkan kuantitas
pasokan, meningkatkan total profit pelaku rantai pasok serta menjamin ketersediaan pasokan yang stabil. Tujuan manajemen risiko rantai pasok menjadi
tolak ukur dalam mendefinisikan dan menentukan risiko pelaku rantai pasok. Risiko pelaku rantai pasok dibagi menjadi empat faktor risiko yaitu : faktor
pasokan, faktor proses, faktor permintaan dan faktor harga. Setiap faktor risiko terdiri atas beberapa variabel risiko sehingga proses pengukuran risiko dapat
dilakukan secara lebih jelas. Secara lebih detail tahapan proses analisis risiko dapat dilihat pada Gambar 11.
Risiko petani
Risiko processor
Risiko Colector
Risiko Koperasi
Risiko pasokan
Risiko proses
Risiko permintaan
Risiko harga
Risiko standarisasi proses dan budidaya organik
Peluang risiko Agregasi nilai peluang risiko rantai pasok
STOP START
Tujuan Manajemen risiko rantai pasok Identifikasi risiko
Gambar 11 Tahapan analisis risiko rantai pasok kopi organik