Tahapan penelitian
Tahap 1. Idetifikasi resiko Pada tahapan ini dilakukan pengklasteran pelaku dengan harapan bisa diketahui
interaksi parameter-parmeter yang dianggap berpengaruh terhadap resiko yang nantinya akan timbul. Selanjutnya akan dilakukan identifikasi resiko di setiap elemen
level rantai pasok ditinjau dari sisi pasokan supply side, sisi proses process side dan sisi permintaan demand side dan harga pricing. Rincian dari setiap kategori
akan dituangkan dalam bentuk variabel yang dapat menimbulkan resiko karena kinerja efisiensi yang diinginkan tidak tercapai Probabilitas kegagalan.
Selanjutnya diidentifikasi variabel nilai tambah yang diberikan pelaku. Semua variabel tadi akan dirincikan melaui kuisioner untuk setiap pelaku rantai pasok.
Tahap
2. Penilaian resiko
Nilai probabilitas kegagalan dan nilai tambah akan menjadi acuan dalam perhitungan indeks resiko di masing-masing level rantai pasok dan untuk selanjutnya
menjadi dasar untuk pembagian resiko risk Sharing Tahap 3. Distribusi resiko
risk sharing balancing risk
Distribusi risiko berfungsi membagi risiko secara adil berdasarkan bobot dan proporsi dari masing-masing pelaku yang berada dalam setiap sphere rantai pasok.
Konsep ini akan mewujudkan capaian tujuan dari rantai pasok untuk meningkatkan keuntungan bagi setiap pelaku sehingga keberlanjutan dari rantai pasok akan tercipta
dengan sendirinya. Tahap 4 Rancangan kontrak
farming
Kontrak farming adalah salah satu bentuk cara dalam mengikat setiap pelaku yang berada didalam rantai pasok agar selalu mematuhi aturan-aturan yang disepakati
sebelumnya terutama sekali dalam konsep pemikiran yang sekarang ini dalam hal pembagian risiko. Penalti dan hukuman akan berlaku bagi setiap pelaku yang tidak
mematuhi aturan yang telah disepakati sebelumnya yang akan mengancam kontinuitas dan profitabilitas rantai pasok. Sangsi dan uturan yang dibuat dan
disepakati akan dituangkan dalam bentuk kontrak farming yang bertujuan untuk menguntungkan kedua belah pihak dalam hal ini petani dan agroindustri.
KUISIONER UNTUK PETANI KOMODITAS KOPI ORGANIK Identitas responden
1. Nama :……………………………………………………………….
2. Jenis kelamin : 3. Usia
:………………………………………………………………. 4. Pendidikan
: a. Formal
[ ] Tidak sekolah [ ] D-3
[ ] SD [ ] S-1
[ ] SLTP Tsanawiyah [
] lain-lain,
sebutkan……………………….. [ ] SMU MTSN
b. Non Formal : [ ] pernah
[ ] Tidak pernah
Jika pernah
sebutkan ……………………………………………………………..
5. Sejak kapan perkebunan organik ini dimulai di daerah anda tahunbulan …….
6. Sejak kapan anda menjalani usaha perkebunan organik ini bulantahun ……...
7. Luas kebun
yang anda
miliki saat
ini Ha
:…………………………………….. 8. Bagaimana status kepemilikan lahan anda tersebut : [ ] Milik sendiri [ ]
sewa 9. Jika sewa isilah pertanyaan dibawah ini :
a. bagaimana sistem pembayaran sewa lahan per Ha : [ ] Tahun [ ] lainnya,
sebutkan………………………………………………………………….... .
b. berapa ongkos
biaya sewa
per Hatahun
: Rp……………………………...
10. Jumlah Tenaga kerja…….orang :……dalam keluarga………luar
keluarga 11. Sistem upah :
[ ] Bulanan…………………………Rpbulan [ ] Bagi Hasil....................................
[ ] lainnya………………………….. 12. Apakah anda punya usaha lain : [ ] ya
[ ] Tidak Jika
ya, sebutkan
jenis usaha
: ………………………………………………….
KUISIONER NILAI TAMBAH
A. Musim panen raya
1. Berapa luas lahan yang anda garap Ha…………………………………
3. Berapa rata-rata panen kopi yang dihasilkan lahan anda a.
dalam satu hari ………Kg b.
satu kali periode pengiriman……Kg c.
satu kali musim panen……..Kg d.
lainnya……… 4. Berapa lama waktu yang digunakan tenaga kerja yang anda dalam satu hari
jamhari ……………………………….
5. Berapa biaya tenaga kerja yang digunakan hari a.
Tenaga kerja untuk menggarap lahan Rp…………………………….. b.
Tenaga kerja untuk memanen Rp…………………………………….. c. Tenaga
kerja untuk
proses lainnya
jika ada
Rp ………………………...
6. Berapa harga jual kopi yang anda hasilkan Rpkg ………………………….
7. Berapa total harga bahan baku utama yang anda gunakan untuk menanami lahan yang digarap
bibit Rp……………………..