Pengaruh Tingkat Kemampuan Terhadap Tingkat Partisipasi

dalam mendapatkan tambahan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, dengan adanya tingkat kemauan yang tinggi dari para peserta menyebabkan partisipasi yang tinggi juga di dalam program. Tabel 6.3 Hubungan Antara Motivasi terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Tingkat Partisipasi Motivasi Sedang Tinggi Rendah 2748,21 250 Sedang 2951,79 250 Jumlah 56100 4100 Berdasarkan Tabel 6.3, diketahui bahwa perempuan peserta program memiliki motivasi sedang memiliki tingkat partisipasi sedang yaitu 51,79 persen dan mengalami penurunan tingkat partisipasi menjadi rendah sebesar 50 persen pada motivasi yang tinggi. Data tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa semakin perempuan peserta program PNPM-MP memiliki motivasi yang tinggi maka tingkat partisipasinya semakin rendah, sementara dengan motivasi yang sedang tingkat partisipasinya justru semakin tinggi. Hal ini dikarenakan perempuan peserta yang memiliki motivasi yang tinggi beranggapan bahwa, mereka tidak harus mengikuti kegiatan bimbingan maupun rapat evaluasi dari pihak PNPM dikarenakan mereka sudah menyadari dan langsung termotivasi dalam program dana bergulir tanpa merasa perlu terlalu berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan yang telah disediakan.

6.2. Pengaruh Tingkat Kemampuan Terhadap Tingkat Partisipasi

Perempuan dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan Pengaruh tingkat kemampuan terhadap tingkat partisipasi perempuan dapat dilihat dari tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan perempuan peserta yang mengikuti program PNPM Mandiri Perkotaan. Tingkat pendidikan peserta yang menerima dana bergulir PNPM yang masuk kedalam kelompok Swadaya Masyarakat KSM di Kelurahan Semplak dapat dikelompokan bahwa 76,7 persen Lampiran 4. Tabel Frekuensi Tingkat Kemampuan Pendidikan tingkat pendidikannya tergolong sedang namun lebih cenderung ke rendah. Dengan kondisi tersebut menyebabkan peserta tidak memiliki pilihan maupun peluang yang besar dalam kesempatan kerja. Dengan kondisi tersebut akhirnya pendapatan atau gaji yang diterima dari pekerjaan tersebut relatif kecil sehingga untuk memenuhi kebutuhan hidup keluargannya menjadi tidak tercukupi. Adanya program PNPM terutama dalam kegiatan dana bergulir, peserta merasa terbantu dalam permasalahan ekonomi mereka. Kebanyakan dari mereka tidak teralu merasa harus memiliki pendidikan yang yang cukup dalam berpartisipasi dalam program PNPM, karena dalam program PNPM lebih diperlukan niat serta kreativitas yang tinggi dalam membuka usaha dari pinjaman dana bergulir. Namun mereka tidak menyangkal bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang akan mereka dapatkan dalam program ini. Program PNPM ini diharapkan dapat meningkatkan pendidikan masyarakat terutama masyarakat miskin. Sehingga penting melakukan upaya – upaya dalam pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan tingkat pendidikanmya sehingga dalam jangka panjang dapat diperoleh kualitas manusia yang dapat bersaing dan berkompetisi dalam memperebutkan sumberdaya dan pada akhirnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat meningkat, dengan ini partisipasi masyarakat dalam program pun akan meningkat. Berikut ini merupakan tabel yang menjelaskan hubungan antara tingkat pendidikan terhadap tingkat partisipasi. Tabel 6.4 Hubungan Antara Tingkat Pendidikan terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Tingkat Partisipasi Pengaruh Tingkat Pendidikan yang ditamatkan Rendah Sedang Tinggi Rendah 1372,22 1843,90 Sedang 527,78 2356,10 1100 Jumlah 18100 41100 1100 Dari tabel 6.4 tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan cenderung menunjukkan semakin tinggi tingkat partisipasi. Tingkat pendidikan yang rendah sebesar 72,22 persen memiliki tingkat partisipasi yang rendah. Semakin tingginya tingkat pendidikan cenderung meningkatkan tingkat partisipasi yang ditunjukkan dengan angka sebesar 56,10 dan 100 persen. Tingkat pendidikan yang cukup tinggi membuat para peserta banyak yang memilih pekerjaan lain selain mengikuti program dana bergulir ini. Kebanyakan dari mereka bekerja sebagai pegawai negeri. Hubungan antara tingkat pendapatan terhadap tingkat partisipasi perempuan peserta dalam program PNPM Mandiri Perkotaan, dijelaskan pada Tabel 6.5. Tabel 6.5 Hubungan Antara Tingkat Pendapatan terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Tabel ini menunjukkan bahwa perempuan peserta program dengan pendapatan rendah cenderung memiliki partisipasi rendah, sementara perempuan dengan pendapatan tinggi cenderung memiliki partisipasi rendah dan sedang. Terdapat kecenderungan semakin tinggi pendapatan perempuan peserta program maka semakin tinggi partisipasi sedang Dari tabel 6.5 perempuan peserta pada program PNPM Mandiri Perkotaan memiliki tingkat pendapatan rendah sebesar 100 persen yang memiliki partisipasi yang juga tergolong rendah. Namun pendapatan peserta perempuan menurun menjadi 51,85 persen dalam tingkatan pendapatan yang rendah dan kembali naik menjadi 50 persen pendapatannya dalam tingkat partisipasi yang tergolong sedang. Rendahnya pendapatan suami para perempuan peserta program ini serta dengan ketidakadanya penghasilan yang diperoleh perbulannya menyebabkan para perempuan peserta akhirnya memutuskan untuk berpartisipasi dalam program PNPM untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari mereka. Pendapatan yang mereka peroleh sebesar 88,3 persen Lampiran4. Tabel Frekuensi Tingkat Kemampuan Pendapatan tergolong tingkat pendapatan dalam kategori sedang di dalam lingkungan masyarakat Kelurahan Semplak. Namun tetap masih dibawah rata-rata cukup, sehingga para peserta akhirnya berpartisipasi dalam program PNPM. Peserta telah mengakui bahwa dengan menjadi peserta perempuan maka mereka mendapatkan tambahan pendapatan saat mengikuti program PNPM. Bukan itu saja namun pendapatan yang mereka terima dapat dijadikan sebagai modal dalam mereka berwirausaha. Hal ini tentu sangat mempengaruhi tingkat partisipasi, kerena semakin tinggi tingkat kemampuan Tingkat Partisipasi Pengaruh Tingkat Pendapatan per bulan Rendah Sedang Tinggi Rendah 2100 2851,85 250 Sedang 2648,15 250 Jumlah 2100 54100 4100 pserta dalam pendidikan dan pendapatan maka para perempuan peserta pun semakin yakin dan percaya diri dalam mengikuti program PNPM Perkotaan. 6.3. Pengaruh Tingkat Kesempatan terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan Tingkat kesempatan terbagi menjadi tingkat keterdedahan informasi dan tingkat pendampingan yang diterima oleh peserta terhadap program. Tingkat keterdedahan informasi perempuan peserta di Kelurahan Semplak tergolong tinggi yaitu sebesar 96,7 persen Lampiran1. Tabel Frekuensi Tingkat Kesempatan Keterdedahan Informasi. Bagi mereka, informasi yang disampaikan dari pihak PNPM Mandiri Perkotaan pemerintah kepada masyarakat sudah sangat jelas. Mereka mengerti bahwa program PNPM Mandiri Perkotaan yang ada di Kelurahan Semplak merupakan sebuah program yang memiliki tujuan dalam mengentaskan kemiskinan di daerah sekitar rumah mereka dengan proyek – proyek tertentu dan salah satunya adalah pemberian dana bergulir BLM Bantuan Langsung Mandiri. Mereka sebagai peserta perempuan program telah mengetahui bahwa dana tersebut adalah merupakan dana pinjaman bergulir yang harus mereka gunakan dalam membuka atau mengembangkan usaha dan dana pinjaman tersebut pun harus dikembalikan dalam jangka waktu tertentu. Jika jangka waktu pengembalian terlambat maka mereka akan dapatkan sangsi sesuai dengan alasan mereka masing-masing mengapa dapat terjadi keterlambatan. Biasanya ketepatan waktu pengembalian dana bergulir mempengaruhi jumlah dana BLM yang akan dipinjamkan untuk selanjutnya. Informasi seperti ini sangat penting diketahui para peserta. Dengan adanya informasi yang tepat dan jelas maka mereka akan dengan yakin berpartisipasi dalam program. Berikut ini merupakan tabel yang memaparkan hubungan antara keterdedahan informasi dengan tingkat partisipasi perempuan peserta dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan. Tabel 6.6 Hubungan Antara Keterdedahan Informasi terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Tingkat Partisipasi Keterdedahan Informasi Sedang Tinggi Rendah 2850 Sedang 28 50 4 100 Jumlah 56100 4100 Data tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa semakin perempuan peserta program PNPM-MP memiliki tingkat keterdedahan informasi yang tinggi maka tingkat partisipasinya meningkat. , sementara pada yang peserta dengan tingkat keterdedahan informasi yang sedang ada penurunan kembali tingkat partisipasinya Tingkat pendampingan yang diterima masyarakat Kelurahan Semplak cukup tinggi yaitu sebesar 95 persen Lampiran4. Tabel Frekuensi Tingkat Pendampingan. Mereka mengakui bahwa fasilitator kelurahan telah memberikan saran yang bermanfaat dalam penyusunan rencana usaha mereka serta melakukan diskusi seputar bidang usaha yang mereka jalani sehari – hari. Berikut ini merupakan tabel yang memaparkan hubungan antara pendampingan dengan tingkat partisipasi peserta. Tabel 6.7 Hubungan Antara Pendampingan yang Diterima terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Tingkat Partisipasi Pendampingan yang diterima Sedang Tinggi Rendah 2850 Sedang 28 50 4100 Jumlah 56100 4100 Hal ini menunjukkan kecenderungan bahwa semakin perempuan peserta program PNPM-MP memiliki pendampingan yang tinggi maka tingkat partisipasinya meningkat, sementara pada peserta yang hanya mendapatkan tingkat pendampingan sedang terdapat penurunan kembali tingkat partisipasinya Pihak PNPM Mandiri Perkotaan memberikan pelatihan dan keterampilan bagi KSM seputar usaha mereka serta memberikan saran yang membangun dan memantau perkembangan usaha para peserta secara rutin. Hal – hal ini meyakinkan para peserta bahwa program PNPM Perkotaan merupakan program yang kompeten karena memiliki pendampingan serta pengawasan yang jelas. Dengan ini tingkat partisipasi peserta pun menjadi semakin tinggi karena semakin percaya terhadap kesempatan yang diberikan pihak PNPM Perkotaan terhadap perkembangan usaha mereka.

6.4. Pengaruh Faktor Demografi terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan Kendana Kabupaten Labuhan Batu)

15 92 101

Pengaruh Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam Usaha Ekonomi Mikro Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

12 121 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146

Tingkat partisipasi perempuan terhadap simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM M) perdesaan

0 15 110