memiliki “kesadaran kritis” Nasdian, 2006. Payne 1979 dalam Nasdian 2006 menjelaskan bahwa pemberdayaan ditujukan untuk membantu klien memperoleh
daya kuasa untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang harus ia lakukan yang terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi efek hambatan
pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia
miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya.
2.1.2.1 Definisi Partisipasi
Terdapat banyak definisi mengenai partisipasi diantaranya adalah sebagai berikut Masril,2011:
1. Partisipasi dapat didefinisikan sebagai keterlibatan mentalpikiran dan emosiperasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya
untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan Davis dalam
Sastropoetro, 1988:13. 2. Partisipasi masyarakat adalah berbagai kegiatan orang seorang, kelompok atau
badan hukum yang timbul atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat, untuk berminat dan bergerak di penyelenggaraan penataan ruang
UU 241992. 3. Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan masyarakat sesuai dengan hak dan
kewajibannya sebagai subyek dan obyek pembangunan; keterlibatan dalam tahap pembangunan ini dimulai sejak tahap perencanaan sampai dengan
pengawasan berikut segala hak dan tanggung jawabnya Kamus Tata Ruang,1998:79.
Sistem pemerintahan yang demokratis, konsep partisipasi masyarakat merupakan salah satu konsep yang penting karena berkaitan langsung dengan
hakikat demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang berfokus pada rakyat sebagai pemegang kedaulatan. Partisipasi masyarakat sangat erat kaitannya
dengan kekuatan atau hak masyarakat, terutama dalam pengambilan keputusan dalam tahap identifikasi masalah, mencari pemecahan masalah sampai dengan
pelaksanaan berbagai kegiatan. Ada tiga alasan utama mengapa partisipasi
masyarakat mempunyai sifat sangat penting. Pertama, partisipasi masyarakat merupakan suatu alat guna memperoleh informasi mengenai kondisi, kebutuhan
dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadirannya program pembangunan serta proyek-proyek akan gagal. Kedua, masyarakat akan lebih mempercayai
proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan dalam proses persiapan dan perencanaannya, karena mereka akan lebih mengetahui seluk beluk proyek
tersebut dan akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek tersebut. Ketiga, timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak demokrasi bila masyarakat
dilibatkan dalam pembangunan masyarakat mereka sendiri. Dapat dirasakan bahwa merekapun mempunyai hak untuk turut memberikan saran dalam
menentukan jenis pembangunan yang akan dilaksanakan. Hal ini selaras dengan konsep man-centreddevelopment suatu pembangunan yang dipusatkan pada
kepentingan manusia, yaitu jenis pembangunan yang lebih diarahkan demi perbaikan nasib manusia dan tidak sekedar sebagai alat pembangunan itu sendiri.
2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi