Akses dan Kontrol Peserta Perempuan Program Terhadap

VII. TINGKAT KEBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN

7.1 Akses dan Kontrol Peserta Perempuan Program Terhadap

Sumberdaya Tingkat keberdayaan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan program PNPM Mandiri Perkotaan yang ditandai oleh akses dan kontrol perempuan peserta terhadap hasil program . Akses terdiri dari akses terhadap sumberdaya merupakan akumulasi dari akses terhadap keuangan mikro, pendapatan, aset produktif dan kepemilikan rumahtangga, akses terhadap pasar. Kontrol terdiri dari beberapa hal yang mencangkup akses dan kontrol terhadap sumberdaya yang terdiri dari keuangan mikro, akses terhadap pendapatan, akses terhadap aset-aset produktif dan kepemilikan rumahtangga, akses terhadap pasar serta memiliki kontrol atas penggunaan pinjaman dan tabungan serta keuntungan yang dihasilkan adalah responden dapat menggunakan pinjaman modal dari program untuk membuka usaha dan mengembangkannya serta mampu mengembalikan dana pinjaman secara teratur dan tepat waktu. Berikut ini merupakan tabel frekuensi dari akses dan kontrol peserta perempuan terhadap sumberdaya dalam program PNPM Mandiri Perkotaan. Tabel 7.1 Jumlah dan Persentase Perempuan Peserta PNPM menurut Akses terhadap Sumberdaya di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Akses Frekuensi Persen Sedang Tinggi 60 100 Total 60 100 Dari tabel 7.1 dapat dilihat bahwa terdapat 100 persen atau semua perempuan peserta program dalam PNPM Mandiri Perkotaan Semplak memiliki akses penuh terhadap sumberdaya. Mereka mendapat akses terhadap keuangan mikro yang berupa pinjaman modal dari bank atau lembaga keuangan sejenis untuk berwirausaha. Di Kelurahan Semplak, perempuan peserta yang mengikuti program dana bergulir yang diselenggarakan oleh PNPM Mandiri perkotaan memiliki akses yang kuat terhadap keuangan mikro, hal ini dapat dilihat dari mereka yang bebas dalam memperoleh pinjaman modal dari beberapa lembaga keuangan untuk dapat membuka usaha. Usaha yang mereka tekuni pun bermacam-macam tergantung kepada hobi dan minat mereka sendiri. Kebanyakan dari peserta sebelum membuka usaha nya masing-masing meminta saran yang tepat terlebih dahulu kepada pihak faskel PNPM untuk menentukan usaha yang cocok mereka jalani. Akses terhadap pendapatan yaitu peserta perempuan memperoleh penghasilan dari usaha yang dijalankan yang modalnya berasal dari program. Kisaran pendapatan perbulan yang diperoleh perempuan peserta program adalah sebesar 4 juta atau lebih. Mereka menggunakan pendapatan tersebut untuk akhirnya digunakan dalam tambahan pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka. Penghasilan suami perbulan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari sehingga para perempuan peserta dalam program ini berusaha mendapatkan penghasilan tambahan untuk pemenuhan kebutuhan. Selain mendapatkan penghasilan tambahan, peserta juga memiliki akses dalam menjual barang atau jasa dari usaha mereka di pasar. Masyarakat Kelurahan Semplak menyambut baik dan antusias terhadap usaha para peserta dari dana bergulir tersebut. Usaha yang paling diminati ialah usaha pengelolaan makanan dan minuman. Mereka berjualan di berbagai tempat, seperti pekarangan rumah, warung milik pribadi maupun di sekolah. Banyak hal postif yang peserta dapatkan dalam mengikuti kegiatan program dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan ini. Bukan hanya dalam segi finansial namun juga dalam penurunan beban dalam pekerjaan domestik, yaitu pengurangan intensitas pekerjaan rumah setelah penerimaan program. Kegiatan rumah tangga yang mereka lakukan sehari – hari sangatlah padat mulai dari memasak,membersihkan rumah sampai dengan mengasuh anak. Semua itu mereka lakukan dengan teratur setiap hari, namun semenjak mereka membuka usaha, mereka jadi dapat melakukan kegiatan diluar rumah yang memberikan dampak yang baik dalam pekerjaan rumah tangga mereka. Terjadi pembagian tugas keluarga dalam penurunan beban dalam pekerjaan domestik, termasuk perawatan anak. Pada saat ibu sedang menjalankan program, anak diurus oleh suami atau saudara kandung ibu. Tabel 7.2 Jumlah dan Persentase Perempuan Peserta PNPM-MP menurut Kontrol terhadap Sumberdaya di Kelurahan Semplak Tahun 2012 Kontrol Frekuensi Persen Sedang 11 18,33 Tinggi 49 81,66 Total 60 100 Dari Tabel 7.2 dapat dilihat bahwa terdapat 81,66 persen perempuan peserta yang memiliki kontrol terhadap sumberdaya. Hal ini berkaitan dengan bagaimana mereka dapat mengelola penggunaan pinjaman dan tabungan serta keuntungan yang dihasilkan. Perempuan peserta program dapat memutuskan untuk menggunakan pinjaman modal dari program untuk membuka usaha dan mengembangkannya serta mampu mengembalikan dana pinjaman secara teratur dan tepat waktu. Di dalam program PNPM Mandiri Perkotaan terutama di Semplak biasanya mereka memiliki batas waktu pengembalian pinjaman dana bergulir dan para perempuan peserta program biasanya mengembalikan dama disetiap minggu pertama awal bulan atas kehendak dan pengaturan mereka sendiri. Serta akan dijatuhkan sanksi apabila terjadi keterlambatan pengembalian pinjaman dengan alas an yang kurang akurat. Selain itu, dalam hal kontrol atas alokasi tenaga kerja keluarga, perempuan peserta program dapat mengontrol dan membagi alokasi waktu antara bekerja nafkah dan bekerja mengurus rumah tangga secara teratur dan tepat waktu. Mereka telah memiliki jadwal kegiatan sehari – hari yang mereka susun sedemikian rupa sehingga dapat secara teratur dalam mengontrol kegiatan rumah tangga seperti mengurus anak maupun suami, membereskan rumah serta dalam menjalankan program dana bergulir ini. Namun ada beberapa hambatan yang ditemukan dalam hal ini yaitu perolehan izin suami untuk bekerja diluar rumah. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas, masih ada 18,33 persen yang harus izin agar dapat bekerja diluar rumah dan mengikuti program PNPM Mandiri Perkotaan.

7.2 Hubungan Tingkat Partisipasi dengan Akses dan Kontrol Perempuan

Dokumen yang terkait

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan (studi kasus : Pinjaman Bergulir di Kelurahan Bantan Kecamatan Tembung)

4 79 75

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mandiri Pedesaan terhadap Pembangunan Desa di desa Suka Damai.

12 108 132

Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Kesehatan Masyarakat (Studi Kantor kelurahan Kendana Kabupaten Labuhan Batu)

15 92 101

Pengaruh Tingkat Partisipasi Perempuan Dalam Usaha Ekonomi Mikro Terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas Kota Medan

12 121 132

Partisipasi Masyarakat dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Nasional (PNPM) Mandiri Perdesaan (Studi Deskriftif di Kelurahan Aek Simotung, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara)

0 62 148

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP)Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

4 84 264

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Desa Dolok Hataran Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

0 55 76

Efektivitas Pelaksanaan Program Simpan Pinjam Perempuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di Kecamatan Bangun Purba Kabupaten Deli Serdang

5 58 146

Tingkat partisipasi perempuan terhadap simpan pinjam kelompok perempuan (SPP) program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM M) perdesaan

0 15 110