Dengan ini tingkat partisipasi peserta pun menjadi semakin tinggi karena semakin percaya terhadap kesempatan yang diberikan pihak PNPM Perkotaan terhadap
perkembangan usaha mereka.
6.4. Pengaruh Faktor Demografi terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan
dalam Program PNPM Mandiri Perkotaan
Faktor demografi terbagi manjadi dua yaitu usia dan status perkawainan. Di Kelurahan Semplak, usia mepengaruhi kinerja dalam proyek PNPM tersebut.
Dalam usia yang produktif kerja para peserta terlihat lebih maksimal dibanding usia non produktif. Usia produktif terbagi menjadi tiga kategori produktif muda
berkisar antara 18-25 tahun dengan jumlah sebesar 11,66 persen. Produktif menengah berkisar antara 26-45 tahun dengan jumlah 73,33 persen dan produktif
tua sebesar 15 persen. Peserta yang tergolong kelompok umur produktif sedang berpartisipasi tinggi di dalam program. Selain usia, status perkawinan juga
mempengaruhi tingkat partisipasi, ada 85 persen perempuan peserta yang memiliki status menikah yang mengikuti program PNPM ini, walaupun mereka
telah menikah namun mereka dapat membagi waktunya dengan baik dalam berumah tangga dan dalam menjalankan usaha setiap hari.
Kebanyakan dari mereka dalam 24 jam melaksanakan seperempat dalam waktu produktifnya dengan menjalankan usaha program PNPM yang mereka
minati untuk menambah penghasilan mereka, namun setelah melaksanakan usah amereka tetap melaksanakan kewajiban rumahtangga sebagaimana mestinya
seperti memasak,mencuci baju,membersihkan rumah, bahkan sampai menggurus anak dan berpasrtisipasi dalam kelembagaan lain misalnya pengajian, PKK dan
kepengurusan puskesmas semuannya mereka lakukan dengan rutin setiap hari. Hal
– hal yang berbau rumahtangga tidak menghalangi mereka untuk tetap total dalam melaksanakan usaha program PNPM tersebut. Beban kerja ganda yang
mereka lakukan justru membuat mereka lebih dsiplin dan dapat membagi waktu dengan baik serta mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan adanya kesibukan
yang mendatangkan keuntungan yang didapat yang berupa penghasilan tambahan untuk pemenuhan kebutuhan setiap harinya. Oleh karena itu mereka tetap
berpartisipasi aktif dalam program ini.
Berikut ini merupakan tabel yang memaparkan hubungan antara usia terhadap tingkat partisipasi perempuan peserta.
Tabel 6.8 Hubungan Antara Usia terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Semplak
Tahun 2012
Tingkat Partisipasi Usia
Produktif Muda Produktif Menengah
Produktif Tua Rendah
5 55,56 19 44,19
4 50 Sedang
4 44,44 24 55,81
4 50 Jumlah
9 100 43 100
8 100
Data tersebut menunjukkan kecenderungan bahwa semakin perempuan peserta program PNPM-MP berada pada golongan usia produktif menengah 26-
45 tahun maka tingkat partisipasinya meningkat, sementara pada usia produktif tua relatif ada penurunan kembali tingkat partisipasinya. Sebesar 55,56 persen
perempuan peserta yang berada pada kategori usia produktif menengah ternyata memiliki tingkat partisipasi yang rendah dan mengalami peningkatan tingkat
partisipasi menjadi sedang menjadi 55,81 persen dan kembali mengalami penurunan menjadi 50 persen di tingkat partisipasi sedang terhadap program
PNPM Mandiri perkotaan yang diimplementasikan di Kelurahan Semplak. Dalam usia yang berkisar antara 26
– 45 tahun mereka yang tergolong usia produktif menengah dianggap telah matang dan berpengalaman dalam menjalani usaha dana
bergulir oleh karena itu mereka dapat cukup berpartisipasi dikarenakan mereka
diberikan kepercayaan oleh pihak PNPM dalam menjalani usaha.
Hubungan antara status pernikahan terhadap tingkat partisipasi perempuan peserta dalam program PNPM Mandiri Perkotaan dikemukakan secara detail pada
Tabel 6.9. Tabel 6.9
Hubungan Antara Status Pernikahan terhadap Tingkat Partisipasi Perempuan Peserta Program PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan
Semplak Tahun 2012
Tingkat Partisipasi Pengaruh Status Pernikahan
Menikah Belum Menikah
Janda Rendah
2251,16 433,33
4 80 Sedang
2148,84 866,67
1 20 Jumlah
43100 12100
5100
Dari data diketahui bahwa perempuan peserta program PNPM Mandiri Perkotaan sudah menikah memiliki partisipasi yang rendah. Sementara itu,
perempuan peserta program yang belum menikah cenderung memiliki tingkat partisipasi yang tinggi yaitu sebesar 66,67 persen. Jadi yang tinggi partisiasinya
hanya pada perempuan berstatus belum menikah. Hal ini dikarenakan banyaknya peserta perempuan yang sudah menikah lebih sulit membagi waktunya dalam
melaksanakan baban kerja ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai peserta dalam pengelola usaha oleh dana bergulir dari program PNPM Mandiri
Perkotaan tersebut, selain itu hal yang harus dipikirkan lebih jauh adalah akses dan kontrol terhadap keuntungan yang dihasilkan dari usaha tersebut.
6.5 Uji Korelasi Faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Partisipasi