Kependudukan Sosial dan Kependudukan

adalah penduduk yang bekerja sebagai TNI dan POLRI yakni hanya 1.122 orang. Apabila dibandingkan dengan data Tahun 2005 maka proporsi mata pencaharian penduduk sebagai petani yang paling banyak menurun terutama di Kecamatan Baros. Sedangkan proporsi jumlah penduduk menurut mata pencaharian sebagai PNS yang paling banyak bertambah terutama di Kecamatan Cikole seperti diperlihatkan pada Tabel 20. Tabel 20Perubahan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kota Sukabumi Tahun 2005 dan Tahun 2009 Kecamatan Perubahan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Baros 77 18,74 85,83 18,18 17,45 227,92 40,99 8,17 25,83 Citamiang 31 0,32 11,30 10,06 35,08 47,37 16,63 1,09 6,75 Warudoyong 5 6,50 5,05 7,53 8,87 5,09 22,95 7,82 2,27 Gunung Puyuh 8 12,38 37,26 122,30 112,18 29,56 12,51 16,94 5,61 Cikole 1 13,15 202,11 8,97 8,15 3,80 46 2,90 7,42 Lembursitu 4 4,23 13,66 78,13 1,90 17,70 16,21 5,21 6,15 Cibeureum 9 58,29 23,34 161,54 21,74 39,59 16,39 55,25 81,44 Kota Sukabumi 14 4 61 48 22 8 16 2 14 Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi,2011 Keterangan : 1 : Petani 2 : PNS 3 : Pegawai Swasta 4 : TNIPOLRI 5 : Pensiunan 6 : Pedagang 7 : Buruh 8 : PelajarMahasiswa 9 : Pengangguran Ibu Rumah Tangga

4.4.2 Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia, karena mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. a. Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah sebagian penduduk yang berusia 15 Tahun ke atas yang siap terlibat dalam kegiatan ekonomi produktif. Mereka yang dapat diserap oleh pasar kerja digolongkan sebagai bekerja, sedangkan yang tidak atau belum terserap oleh pasar kerja tetapi sedang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan digolongkan sebagai penganggur terbuka. Sementara itu yang bukan angkatan kerja, yaitu mereka yang kegiatan utamanya adalah mengurus rumah tangga, sekolah, atau mereka yang tidak mampu melakukan kegiatan. Untuk lebih jelasnya pada Tabel21ditampilkan kondisi ketenagakerjaan di Kota Sukabumi sebagai berikut : Tabel 21Kondisi Ketenagakerjaan di Kota Sukabumi Tahun 2009 No. Kegiatan Laki-laki Perempuan Laki-laki + Perempuan I Angkatan Kerja 77,54 40,68 57,81 1 - Bekerja 64,81 33,58 48,10 2 - Mencari Pekerjaan 12,73 12,22 9,71 II Bukan Angkatan Kerja 19,48 63,74 42,19 1 - Sekolah 11,81 7,86 9,70 2 - Mengurus Rumah Tangga 0,42 46,00 24,82 3 - Lain-lain 10,23 5,54 7,67 Jumlah 100,0 100,0 100,0 Sumber : Sakernas 2009 b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK Dan Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAKmerupakan perbandingan angkatan kerja terhadap penduduk berusia 15 Tahun ke atas. TPAK tersebut dapat menggambarkan partisipasi penduduk 15 Tahun keatas yang bekerja dan mencari pekerjaan. Atau dengan kata lain, keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi diukur dengan proporsi penduduk yang memasuki pasar tenaga kerja, dan mereka itu adalah penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan dan disebut tingkat partisipasi angkatan kerja. Gambaran TPAK Kota Sukabumi Tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 22. Dari data di atas, TPAK pada Tahun 2007 sebesar 56,91 persen, artinya proporsi penduduk yang produktif untuk bekerja yang harus terserap oleh pasar tenaga kerja sebanyak 56,91 persen. Pada Tahun 2009 terjadi peningkatan TPAK menjadi 57,81 persen. Jika dilihat secara gender, TPAK laki-laki lebih banyak dibanding TPAK perempuan, yaitu 77,54 persen berbanding 40,68 persen. Tingginya TPAK laki-laki ini dipengaruhi oleh penduduk yang bekerja yaitu sebanyak 67,48 persen sedangkan yang mencari pekerjaan sebanyak 13,04 persen Tabel 22Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja TPAK dan Tingkat Pengangguran Terbuka TPT di Kota Sukabumi Tahun 2009 persen Sumber : Sakernas 2009

4.5 Kebijakan

Dalam penelitian ini akan melihat sejauh mana prinsip pembangunan berkelanjutan yang ada dalam dokumen perencanaan di Kota Sukabumi. Oleh sebab itu dalam sub bahasan ini kebijakan yang akan dipaparkan adalah: 1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kota Sukabumi Tahun 2005-2025, 2 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Sukabumi Tahun 2008 – 2013, dan 3 Draft Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029.

4.5.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kota

Sukabumi Tahun 2005-2025 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Sukabumi adalah dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Sukabumi untuk periode 20 dua puluh tahun terhitung sejak Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kota Sukabumi Tahun 2005 – 2025 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pemberian pelayanan masyarakat serta sekaligus sebagai acuan bagi seluruh pelaku No. Indikator Ketenagakerjaan Laki-laki