3.4.2 Statistika Deskriftif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Pengklasifikasian menjadi statistika deskriptif dan statistika inferensia dilakukan berdasarkan aktivitas yang dilakukan Walpole, 1995.
Statistika deskriptif hanya memberikan informasi mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun
tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering muncul adalah, tabel, diagram, grafik, dan besaran-besaran lain di majalah dan
koran-koran. Dengan statistika deskriptif, kumpulan data yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan informasi inti dari
kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran data, serta
kecenderungan suatu gugus data.
3.4.3 Analisis Persepsi dan Pemahaman
Persepsi adalah pengorganisasian, penginterprestasian terhadap stimulan yang diterima oleh panca indera, sehingga merupakan sesuatu yang berarti.
Persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam diri individu, oleh sebab itu apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif dalam persepsi. Hasil persepsi
terhadap stimulus dapat berbeda antara individu yang satu dengan yang lain. Persepsi dipengaruhi oleh perasaan, kemampuan berpikir serta pengelaman
individu yang berbeda satu dengan yang lain Daviddoff dalam Sagala 2009.
Gambar 12 Bagan Alir Tahapan Penelitian
Adapun pengertian pemahaman menurut Suharsimi dalam Abidin 2011 adalah suatu kemampuan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan,
menerjemahkan, atau menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya. Menurut Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.
Suharsimi dalam Abidin 2011 menyatakan bahwa pemahaman comprehension adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan,
menduga estimates, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan
memperkirakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi dan pemahaman
stakeholder dan masyarakat di Kota Sukabumi tentang prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Stakeholder mempunyai pengertian sebagai
aktorinstitusi yang bisamampu mempengaruhi proses pencapaian hasil dan tujuan program ataupun pihak-pihak yang terkena dampak dari implementasi
program Sebelum melakukan penyebaran kuisioner baik untuk stakeholder yang
berperan sebagai expert judgement maupun penyebaran kuisioner untuk masyarakat, maka peneliti melakukan wawancara terhadap 12 dua belas orang
stakeholder di Kota Sukabumi. Stakeholder tersebut berperan sebagai informan, yaitu sumber informasi yang memberikan pengetahuan dan pengalaman mereka
kepada peneliti khususnya tentang Kota Sukabumi. Adapun tugas peneliti adalah mendeskripsikan, memilah dan menarik kesimpulan terhadap hasil wawancara
tersebut. Wawancara ini dilakukan untuk membuat kerangka acuan dalam
menyusun pertanyaan maupun pernyataan yang akan diberikan dalam kuisioner yang akan diujikan. Adapun hasil wawancara tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.