Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Substansi Bagian Pertama
d. Persepsi dan pemahaman informan tentang kebutuhan generasi masa yang akan datang
Informan memandang bahwa ada beberapa aspek yang penting dalam memenuhi kebutuhan generasi mendatang. Aspek tersebut yaitu aspek
lingkungan, aspek sosial, aspek ekonomi dan aspek kelembagaan. Aspek lingkungan tersebut mencakup lingkungan hidup yang berkualitas, konsistensi
kawasan hijau maupun potensi sumberdaya alam. Selanjutnya informan memandang bahwa aspek sosial yang merupakan
kebutuhan generasi yang akan datang yaitu terpenuhinya kebutuhan dasar, akhlak, dan pendidikan. Perekonomian yang bersumber pada potensi daerah dipandang
sebagai kebutuhan generasi yang akan datang dari aspek ekonomi. Sedangkan kelembagaan pemerintah, keterkaitan antar wilayah serta penegakan hukum
merupakan kebutuhan generasi yang akan datang dalam aspek kelembagaan. Adapun hasil persepsi mengenai kebutuhan generasi yang akan datang dapat
dilihat pada Tabel 28.
Tabel 28Hasil Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Kebutuhan Generasi Mendatang
No. Pelaku
Persepsi
1. Setda
Lingkungan yang baik dan berkualitas, pendidikan yang berkualitas, kesehatan yang berkualitas dan
pemenuhan kebutuhan dasar. 2.
Bappeda 1 Kebutuhan akan air, kebutuhan akan udara dan
kebutuhan akan tanah. 3.
Bappeda 2 Lingkungan hidup,kualitas sumber daya manusia,
kelembagaan pemerintah daerah dan keterkaitan antar wilayah internal kota dan juga antar kota.
4. Unsur Legislatif
Konsistensi kawasan hijau, pembatasan kepemilikan lahan, konsistensi pemanfaatan lahan dan ruang,
pengendalian alih fungsi lahan. 5.
Praktisi Konsultan Kualitas lingkungan hidup,pendidikan yang
berkualitas,ekonomi yang bersumber dari potensi daerah, dan penegakan hukum.
6. Akademisi
Jaminan ketersediaan lapangan kerja, jaminan pemenuhan hak-hak dasar warga kota, jaminan
pemeliharaan lingkungan yang kondusif untuk kehidupan dan jaminan keberlangsungan usaha warga
kota.
7. Tokoh Masyarakat
Akhlak, pendidikan, lapangan kerja, dan perekonomian kesejahteraan.
Sumber : Hasil Analisis, 2011.
e. Persepsi dan pemahaman informan tentang contoh kasus kebutuhan generasi mendatang
Pada umumnya informan memandang bahwa contoh kasus kebutuhan generasi masa yang akan datang yaitu mencakup aspek lingkungan, aspek
ekonomi, dan aspek sosial. Adapun hasil persepsi informan tentang contoh kasus kebutuhan generasi masa yang akan datang dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29Hasil Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Contoh Kasus Kebutuhan Generasi Mendatang
No. Pelaku
Persepsi
1. Setda
Kebutuhan air bersih yang terus meningkat. 2.
Bappeda 1 Tingkat pencemaran lingkungan yang meningkat.
3. Bappeda 2
Kekeringan dan keterbatasan lahan. 4.
Unsur Legislatif Lahan produktif yang beralih fungsi sehingga
meningkatnya jumlah kemiskinan. 5.
Praktisi Konsultan Siklus air yang tidak terkendali, degradasi moral dan
ketergantungan ekonomi terhadap wilayah lain. 6.
Akademisi Lapangan kerja yang tidak mencukupi kebutuhan,
ketidakadilan pemenuhan hak-hak dasar warga kota, tidak adanya kemudahan usaha bagi masyarakat.
7. Tokoh Masyarakat
Terjadinya tawuran, premanisme, banyaknya pengemis sehingga berkurangnya rasa keamanan.
Sumber : Hasil Analisis, 2011.
f. Persepsi dan pemahaman informan tentang pewarisan prinsip pembangunan
berkelanjutan di Kota Sukabumi
Hampir sebagian besar informan 71,42 menyebutkan bahwa generasi terdahulu di Kota Sukabumi telah mewariskan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan terutama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup serta cara untuk hidup bermasyarakat, walaupun pada prakteknya mulai tidak terlihat di
Kota Sukabumi. Cara atau konsep untuk melestarikan adat istiadat atau budaya yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan tersebut yaitu
‘pamali’ atau tidak boleh.
g. Persepsi dan pemahaman informan tentang ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi
Informan menyebutkan bahwa bidang jasa pelayanan kesehatan, pendidikan dan perdagangan merupakan indikator pembangunan berkelanjutan yang
ketercapaiannya menonjol di Kota Sukabumi seperti yang diperlihatkan pada Tabel 30.
Tabel 30Hasil Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Ketercapaian Indikator Pembangunan Berkelanjutan di Kota Sukabumi
No. Pelaku
Persepsi
1. Setda
Bidang jasa pelayanan kesehatan 2.
Bappeda 1 Bidang jasa pelayanan pendidikan, perdagangan dan
kesehatan 3.
Bappeda 2 Bidang jasa pelayanan perdagangan
4. Unsur Legislatif
Pendidikan 5.
Praktisi Konsultan Tidak tahu
6. Akademisi
Bidang jasa pelayanan kesehatan 7.
Tokoh Masyarakat Pendidikan
Sumber : Hasil Analisis, 2011.
h. Persepsi dan pemahaman informan tentang ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan dan hubungannya dengan program-program
pembangunan di Kota Sukabumi
Respon informan mengenai ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan dan hubungannya dengan program-program pembangunan di Kota
Sukabumi bermacam-macam. Ada yang memandang bahwa indikator pembangunan berkelanjutan dapat tercapai apabila program pemerintah
ditekankan pada program lingkungan hidup, sistem perijinan dan peraturan yang diperketat, sertifikasi pelayanan, manajemen transportasi maupun penekanan pada
program pemerintah dalam bidang pendidikan. Adapun persepsi informan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 31.
i. Persepsi dan pemahaman informan tentang pelibatan masyarakat
perencanaan partisipatif Informan menyebutkan 57,14 bahwa masyarakat sudah dilibatkan
dalam proses perencanaan, akan tetapi belum maksimal. Selanjutnya mereka menjelaskan bahwa di Kota Sukabumi perlu diadakannya public hearing,
memperbanyak ruang yang memungkinkan proses partisipasi terjadi, memperbanyak kesempatan dan waktu untuk terjadinya perencanaan yang
partisipatif. Proses perencanaan partisipatif di Kota Sukabumi belum dipraktekan
secara menyeluruh sehingga perlu diperluas keterlibatan pihak lain dan harus sering dilakukannya ‘turun’ ke lapangan.
Tabel 31Hasil Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Ketercapaian Indikator Pembangunan Berkelanjutan dan Hubungannya dengan Program-
program Pembangunan di Kota Sukabumi
No. Pelaku
Persepsi
1. Setda
Program peningkatan kualitas lingkungan hidup dan program pengelolaan persampahan.
2. Bappeda 1
Sistem perijinan yang diperketat, Koordinasi antar SKPD melalui kantor yang menangani perijinan.
3. Bappeda 2
Antisipasi kesenjangan antara prioritas usulan masyarakat dalam pembangunan dengan anggaran
daerah yang tersedia. 4.
Unsur Legislatif Beberapa kawasan dipertahankan untuk tidak dialih-
fungsikan. 5.
Praktisi Konsultan Manajemen transportasi.
6. Akademisi
Terkait dengan program pembangunan daerah karena ISO Manajemen mutu menjamin keberlanjutan.
7. Tokoh Masyarakat
Adanya program pendidikan sd kelas 12
Sumber : Hasil Analisis, 2011.
j. Persepsi dan pemahaman informan tentang definisi pembangunan
berkelanjutan Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan menekankan definisi
pembangunan berkelanjutan menurut pemahaman mereka sendiri pada proses tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan dan hasil dari tercapainya tujuan
pembangunan berkelanjutan tersebut. Untuk lebih jelasnya definisi pembangunan berkelanjutan menurut informan dapat dilihat pada Tabel 32.
k. Hasil gabungan persepsi dan pemahaman informan tentang prinsip
pembangunan berkelanjutan Adapun hasil gabungan persepsi dan pemahaman informan tentang prinsip
pembangunan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel32 Definisi Pembangunan Berkelanjutan menurut Informan
No. Pelaku
Persepsi
1. Setda
Pembangunan berkelanjutan tidak hanya diarahkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup ataupun konservasi
lingkungan hidup, tapi juga pembangunan yang dilaksanakan melalui tahapan yang jelas tahunan5 tahun secara
konsisten untuk menuju misi dan visi kota.Pembangunan berkelanjutan harus juga concern pada aspek sosial,iptek,
budaya dan ekonomi.
2. Bappeda 1
Pembangunan yang memperhatikan dampak-dampak yang akan terjadi di masa yang akan datang, sehingga dampak
yang akan merugikan dapat diantisipasi. 3.
Bappeda 2 Pembangunan yang dilakukan saat ini harus
memperhitungkan kebutuhan generasi yang akan datang. 4.
Praktisikonsultan Proses pembangunan yang memperhatikan kebutuhan masa
depan generasi, yang tidak tercerabut dari potensi daerahnya, yang selalu diwariskan kepada generasi penerusnya dengan
prinsip partisipasi.
5. Akademisi
Pembangunan yang terencana untuk mencapai target yang telah ditetapkan, memperhatikan aspek lingkungan dan
menjamin tetap menyediakan ruang pengembangan untuk generasi mendatang.
6. Unsur Legislatif
Pembangunan berkelanjutan dapat dilakukan untuk mempertimbangkan kebutuhan generasi mendatang.
Perencanaannya harus seluas mungkin dengan melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan misalnya dengan
public hearing.
7. Tokoh Masyarakat
Untuk menata supaya Kota Sukabumi lebih tertata baik dan masyarakat sejahtera baik lahir maupun bathin.
Sumber : Hasil Analisis, 2011.
Tabel 33 Hasil Gabungan Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
No. Aspek
Faktor-faktor yang mempengaruhi
1. Lingkungan
1. Lingkungan hidup yang berkualitas 2. Kebutuhan akan air, udara dan tanah
3. Konsistensi kawasan hijau 4. Jaminan pemeliharaan lingkungan yang
kondusif 2.
Sosial 1. Akhlak
2. Kesehatan yang berkualitas 3. Pendidikan yang berkualitas
4. Sumberdaya manusia yang berkualitas 5. Kesejahteraan rakyat
3. Ekonomi
1. Ekonomi yang bersumber pada daerah 2. Jaminan ketersediaan lapangan pekerjaan
3. Pendapatan masyarakat 4. Jaminan keberlangsungan warga kota
4. Kelembagaan
1. Kelembagaan pemerintah daerah 2. Keterkaitan antar wilayah
3. Pengendalian alih fungsi lahan 4. Penegakan hukum
5. Jaminan pemenuhan hak-hak dasar warga kota
Sumber : Hasil Analisis, 2011.