Analisis Isi Content Analysis

Ada beberapa pertanyaan tipikal yang dapat dijawab dengan menggunakan metode Analisis Isi, yaitu: 1 Pertanyaan tentang prioritas hal penting dari isi teks, seperti frekuensi, dimensi,aturan dan jenis-jenis citra atau cerita dari peristiwa yang direpresentasikan. 2 Pertanyaan tentang “bias” informasi dalam teks, seperti komparasi relatif tentang durasi, frekuensi, prioritas, atau hal yang ditonjolkan dalam berbagai representasi. 3 Perubahan historis dalam modus representasi. Prosedur Analisis Isi Penelitian Analisis Isi berusaha melihat konsistensi makna dalam sebuah teks. Konsistensi ini dapat dijabarkan dalam pola-pola terstruktur yang dapat membawa peneliti kepada pemahaman tentang sistem nilai dibalik teks itu. Metode Analisis Isi menuntut beberapa persyaratan: objektif, sistematis, dan dapat digeneralisasikan. Objektif berarti prosedur dan kriteria pemilihan data, pengkodean serta cara interpretasi harus didasarkan pada aturan yang telah ditentukan sebelumnya. Sistematis berarti inklusi dan ekslusi atau kategori harus berdasarkan aturan yang konsisten. Dapat digeneralisasikan, berarti tiap temuan harus memiliki relevansi teoretis Neuman dalam Ekomadyo 2006 menyebutkan langkah-langkah dalam meneliti dengan metode Analisis Isi, yaitu 1 menentukan unit analisis misalnya jumlah teks yang ditetapkan sebagai kode, 2 menentukan sampling, 3 menentukan variabel dan menyusun kategori pengkodean, dan 5 menarik kesimpulan. Bell 2001 lebih detail menjelaskan proses mengkodekan isi dengan menentukan variabel variables dan nilai values. Sebuah variabel isi adalah macam-macam dimensi ukuran, jangkauan range warna, posisi dalam sebuah halaman atau dalam sebuah buletin berita. Sebuah variabel terdiri atas nilai-nilai values yang dapat disubstitusikan satu sama lain karena mereka mempunyai kelas yang sama. Nilai yang didefinisikan dalam setiap variabel sebaiknya juga saling ekslusif dan mendalam. Hasil kuantitatif dari Analisis Isi berupa perbandingan comparison dan tabulasi silang cross tabulations dapat digunakan untuk menguji eksplisitas ketegasan hipotesis komparatif, serta kualifikasi kategori-kategori dari manifestasi wujud isi. Prosedur Analisis Isi yang disusun oleh beberapa pakar di atas sebenarnya menunjukkan prinsip-prinsip yang tidak terlalu berbeda satu sama lain, hanya varian yang bisa diterapkan dengan menyesuaikan objek dan lingkup penelitian. Secara umum, Ekomadyo 2006 menegaskan langkah-langkah umum dalam metode Analisis Isi yang akan dikembangkan dalam suatu penelitian penelitian, yaitu: 1 menentukan topik penelitian, 2 menentukan objek yang akan diteliti dan sampel penelitiannya, 3 menetukan hipotesis secara jelas agar dapat dibuktikan secara terukur. Hipotesis sebaiknya diturunkan dari sebuah teori yang berlaku, 4 menenentukan unit analisisnya variabel dan nilai yang bisa dikodekan, 5 Analisis secara kuantitatif tiap variabel dan nilainya, dan 6 Penyimpulan, interpretasi dari hasil kuantitatif. Reliabilitas dan Validitas Analisis Isi Menurut Bell 2001 pendekatan kuantitatif mensyaratkan suatu penelitian, termasuk metode Analisis Isi, memiliki keandalan reliability dan kesahihan validity yang baik. Analisis Isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi kesimpulan yang dapat diulang replicble dan sahih data dengan memperhatikan konteksnya. Tingkat keandalan reliablility metode Analisis Isi mengacu pada tingkat konsistensi yang ditampilkan oleh satu atau lebih pengkode coders dalam mengklasifikasi isi menurut nilai tertentu dalam variabel spesifik. Reliabilitas dapat didemonstrasikan dengan mengkaji hubungan antara penilaian dari sampel yang sama untuk butir yang relevan, oleh pengkode yang berbeda inter-coder reliability, atau oleh pengkode yang sama dalam saat yang berbeda intra-coder reliability. Untuk mencapai tingkat reliabilitas kepercayaan yang tinggi, peneliti harus: 1 Mendefinisikan variabel dan nilai secara jelas dan tepat dan menjamin bahwa semua pengkode dapat memahami definisi ini dalam cara yang sama. 2 Melatih pengkode dalam menerapkan kriteria terdefinisi untuk setiap variabel dan nilai. 3 Mengukur konsistensi inter-coder di mana dua atau lebih pengkode menerapkan 4 Kriteria definisi-definisi dengan menggunakan kumpulan contoh serupa. 5 Analisis Isi tidak berpotensi untuk menunjukkan bagaimana pengamat memahami atau menilai apa yang mereka lihat atau dengar. Analisis Isi hanya menunjukkan apa yang diberikan prioritas atau dianggap penting dan apa yang tidak. Tingkat validitas pada Analisis Isi ditentukan oleh penarikan kesimpulan dan kesesuaian dengan teori yang berlaku. Jika reliabilitas merujuk pada konsistensi internal dari metode Analisis Isi, maka validitas merujuk pada konsistensi eksternal dari keseluruhan riset atau teori yang terkait. Analisis Isi bisa menyajikan deskripsi dimensi- dimensi kuantitatif dan representasi suatu teks. Metode ini dapat digunakan untuk menyajikan peta latar belakang background-map dari representasi teks itu. Setelah menggunakan Analisis Isi, Philip Bell menyarankan peneliti dapat menginterpretasikan teks dengan metode kualitatif, seperti metode Semiotik atau interpretasi teks individual Bell, 2001: 24.

3.4.6.1 Penerapan Analisis Isi pada Penelitian

Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam dokumen perencanaan yang dipilih tersebut yaitu Analisis Isi Content Analysis, Analisis isi dipilih karena telah sesuai dengan syarat-syarat penerapannya yaitu data yang tersedia sebagian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi,ada keterangan pelengkap sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut dan peneliti memiliki kemampuan teknis untuk mengolah data yang dikumpulkan karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khasspesifik Penelitian ini menggunakan Analisis Isi untuk mendeskriftifkan isi-isi komunikasi tentang prinsip pembangunan berkelanjutan pada dokumen perencanaan terpilih. Menemukenali isi-isi komunikasi ini dilakukan dengan memperbandingan pesan sehingga dapat memberikan kesimpulan mengenai kecenderungan isi komunikasi. Menurut Yuris 2009 terdapat pada tahapan proses Penelitian Analisis Isi terdapat tiga langkah strategis yaitu, pertama, penetapan desain atau model penelitian. Di sini ditetapkan berapa media, analisis perbandingan atau korelasi, objeknya banyak atau sedikit dan sebagainya. Kedua, pencarian data pokok atau data primer, yaitu teks itu sendiri. Sebagai analisis isi maka teks merupakan objek yang pokok bahkan terpokok. Pencarian dapat dilakukan dengan menggunakan lembar formulir pengamatan tertentu yang sengaja dibuat untuk keperluan pencarian data tersebut. Ketiga, pencarian pengetahuan kontekstual agar penelitian yang dilakukan tidak berada di ruang hampa, tetapi terlihat kait- mengait dengan faktor-faktor lain. Selanjutnya Yuris 2009 menjelaskan tahapan prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan pelaksanaan studi analisis isi terdiri atas 6 tahapan langkah, yaitu 1 merumuskan pertanyaan penelitian dan hipotesisnya, 2 melakukan sampling terhadap sumber-sumber data yang telah dipilih, 3 pembuatan kategori yang dipergunakan dalam analisis, 4 pendataan suatu sampel dokumen yang telah dipilih dan melakukan pengkodean, 5 pembuatan skala dan item berdasarkan kriteria tertentu untuk pengumpulan data, dan 6 interpretasi penafsiran data yang diperoleh. Adapun prosedur tahapan Analisis Isi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 11.

3.4.7 Analisis Kesenjangan Gap Analysis

Analisis kesenjangan gap analysis adalah suatu proses membandingkan dua hal dalam menentukan perbedaan atau ‘gap’ yang ada diantaranya. Setelah kesenjangangap tersebut dipahami, maka langkah berikutnya untuk menjembatani kesenjangan tersebut dapat ditentukan. Tabel 11 Tahapan Prosedur Analisis Isi Pertanyaan Penelitian Sumber Data Terpilih Kategori Analisis Pengkodean SkalaItem Berdasarkan kriteria tertentu Apakah ada pesanisi yang berkaitan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan? Dokumen perencanaan di Kota Sukabumi yaitu : 1. RPJPD Kota Sukabumi Tahun 2005-2025 2. Draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan yang terdiri dari empat aspek: 1. Aspek Lingkungan; a. Degradasi lingkungan b. Potensi SDA c. Neraca SDA dan lingkungan 2. Aspek Sosial; a. Keadilan b. Rasa aman c. Menghargai perbedaan d. Kesetaraan 3. Aspek Ekonomi; a. Pendapatan masyarakat b. Kesempatan kerja c. Investasi d. Pendapatan daerah 4. Aspek Kelembagaan a. Partisipasi dan hak-hak publik b. Kepemimpinan c. Komunikasi koordinasi Kode 1 ; • Kode 1a • Kode 1b • Kode 1c Kode 2 ; • Kode 2a • Kode 2b • Kode 2c • Kode 2d Kode 3 • Kode 3a • Kode 3b • Kode 3c • Kode 3d Kode 4 • Kode 4a • Kode 4b • Kode 4c Skala Nominal Apabila terdapat prinsip pembangunan berkelanjutan dalam text bernilai 1 dan apabila tidak terdapat prinsip pembangunan berkelanjutan dalam text bernilai 0. Sumber : Analisis Isi Content Analysis dalam Yuris, 2009. Analisi kesenjangan dapat dilakukan pada: 1. Suatu sistem – gambaran yang ada dalam sistem sekarang dibandingkan dengan gambaran yang dibutuhkan di masa yang akan datang. 2. Antar muka sistem System interface – data sekarang yang disediakan oleh suatu sistem untuk antar muka dibandingkan dengan data yang akan dibutuhkan di masa yang akan datang. 3. Proses bisnis – kegiatan dan langkah-langkah proses bisnis saat ini dibandingkan kegiatan dan langkah-langkah yang akan mendukung proses bisnis di masa depan. 4. Tujuan suatu bisnis dan metriknya; seberapa baik bisnis memenuhi tujuan dan ukuranmetrik sekarang dibandingkan dengan tujuan dan metrik yang ditargetkan di beberapa titik di masa depan. Model yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam Wakhinudin 2009 ini memiliki lima gap kesenjangan, yaitu: 1 kesenjangan antara persepsi manajemen atas ekspektasi konsumen dan ekspektas konsumen akan pelayanan yang seharusnya diberikan oleh perusahaan, 2 kesenjangan antara persepsi manajemen atas ekspektasi konsumen dan penjabaran persepsi tersebut menjadi spesifikasi kualitas pelayanan atau standar pelayanan, 3 kesenjangan antara standar pelayanan tersebut dan pelayanan yang diberikan, 4 kesenjangan antara pelayanan yang diberikan dengan informasi eksternal yang diberikan kepada konsumen atau pelayanan yang dijanjikan kepada konsumen, dan 5 kesenjangan antara tingkat pelayanan yang diharapkan oleh konsumen dengan kinerjapelayanan aktual. Kesenjangan 1 sampai kesenjangan 4 merupakan potensi kegagalan di pihak penyedia jasa, sementara kesenjangan 5 potensial terjadi di pihak konsumen.

3.4.7.1 Analisis Kesenjangan Gap Analysis dan Pengukuran Kinerja