Prinsip Pembangunan Berkelanjutan dalam Draft RTRW

Adapun bahasan setiap bab dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 yang berkaitan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 54. Gambar 26 memperlihat persentase isi pesan yang berkaitan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan pada RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029. Tabel 54 Bahasan dalam RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 yang Terkait dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan No. Bahasan dalam draft RTRWKota Sukabumi Tahun 2009-2029 Urutan Aspek Pembangunan Berkelanjutan Faktor-faktor dalam Pembangunan Berkelanjutan yang Banyak Diulas 1. Bab I Pendahuluan 1. Lingkungan 2. Kelembagaan 3. Sosial 4. Ekonomi 1. Neraca SDA 2. Potensi SDA 3. Degradasi Lingkungan 1. Komunikasi dan Koordinasi 2. Kepemimpinan 1. Keadilan 2. Kesetaraan 1. Investasi 2. Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi 1. Lingkungan 2. Ekonomi 3. Sosial Kelembagaan 1. Potensi SDA 2. Neraca SDA Lingkungan 3. Degradasi Lingkungan 1. Pendapatan Masyarakat dan Pendapatan Daerah 2. Investasi 1. Menghargai Perbedaan 2. Keadilan dan Rasa Aman 1. Komunikasi dan Koordinasi 3. Bab III Rencana Struktur Ruang 1. Ekonomi 2. Sosial 3. Kelembagaan 1. Pendapatan Masyarakat 2. Investasi dan Pendapatan Daerah 1. Keadilan dan Menghargai Perbedaan 1. Komunikasi dan Koordinasi serta Kepemimpinan 4. Bab IV Rencana Pola Ruang 1. Lingkungan Sosial 2. Kelembagaan 1. Potensi SDA 2. Degradasi Lingkungan Neraca SDA 1. Keadilasn dan Menghargai Perbedaan 1. Kepemimpinan 2. Komunikasi dan Koordinasi 5. Bab V Penetapan Kawasan Strategis 1. Ekonomi 2. Lingkungan 3. Sosial Kelembagaan 1. Pendapatan Daerah 2. Pendapatan Masyarakat dan Kesempatan Kerja 1. Potensi SDA 1. Keadilan 1. Kepemimpinan 6. Bab VI Arahan Pemanfaatan Ruang 1. Ekonomi 2. Kelembagaan 1. Investasi 2. Pendapatan Daerah 1. Komunikasi dan Koordinasi 7. Bab VII Ketentuan Pengendalian Ruang 1. Lingkungan Kelembagaan 2. Sosial Ekonomi 1. Potensi SDA 2. Neraca SDA Lingkungan 1. Komunikasi Koordinasi dan Kepemimpinan 1. Kesetaraan 1. Pendapatan Masyarakat Sumber : Hasil Analisis, 2011. Gambar 26Persentase Isi Pesan yang Berkaitan dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan dalam RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 Keterangan : Bab I : Pendahuluan Bab II : Tujuan, Kebijakan dan Strategi Bab III : Rencana Struktur Ruang Bab IV : Rencana Pola Ruang Bab VI: Penetapan Kawasan Strategis Bab VI : Arahan pemanfaatan Ruang Bab VII : Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Adapun dilihat pada faktor yang mempengaruhi aspekdimensi dari pencapaian pembangunan berkelanjutan, maka faktor kesetaraan dalam aspekdimensi sosial yang paling banyak diulas dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 14,49. Sedangkan untuk setiap aspek maka hasil interprestasi pada Analisis Isi Draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 dapat dilihat pada Tabel 55. Tabel 55 Interprestasi Hasil Analisis Isi Content Analysis Draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 No. Kode Perincian Kode Persentase Interprestasi 1. Kode 1 Kode 1a Kode 1b Kode 1c 1,45 4,35 9,42 Pada aspek lingkungan dalam prinsip pembangunan berkelanjutan, faktor neraca SDA dan lingkungan paling banyak di ulas dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009- 2029. 2. Kode 2 Kode 2a Kode 2b Kode 2c Kode 2d 7,97 5,07 3,62 14,49 Pada aspek sosial dalam prinsip pembangunan berkelanjutan, faktor kesetaraan paling banyak di ulas dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029. 0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII 20,0 25,5 13,6 20,9 8,2 2,7 9,1 Persentase Pesan Yang Berkaitan dengan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan Lanjutan Tabel 55 No. Kode Perincian Kode Persentase Interprestasi 3. Kode 3 Kode 3a Kode 3b Kode 3c Kode 3d 10,14 7,25 5,07 7,97 Pada aspek ekonomi dalam prinsip pembangunan berkelanjutan, faktor pendapatan masyarakat paling banyak di ulas dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029. 4. Kode 4 Kode 4a Kode 4b Kode 4c 10,87 4,35 7,97 Pada aspek kelembagaan dalam prinsip pembangunan berkelanjutan, faktor partisipasi dan hak-hak publik paling banyak di ulas dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009- 2029. Sumber : Hasil Analisis,2011. Apabila ditelaah lebih lanjut, urutan aspek pembangunan berkelanjutan yang ada dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 yang banyak diulas yaitu aspek lingkungan, aspek ekonomi dan kelembagaan serta aspek sosial. Adapun faktor-faktor pendukung tercapainya pembangunan berkelanjutan yang banyak diulas pada dokumen ini yaitu faktor potensi SDA pada aspek lingkungan, faktor keadilan pada aspek sosial, faktor komunikasi dan koordinasi pada aspek kelembagaan dan faktor pendapatan daerah pada aspek ekonomi. Untuk lebih jelasnya urutan faktor-faktor pendukung tercapainya prinsip pembangunan berkelanjutan yang banyak diulas dalam draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 dapat dilihat pada Tabel 56. Tabel 56 Prinsip Pembangunan Berkelanjutan dalam Draft RTRW Kota Sukabumi Tahun 2009-2029 No. Urutan Aspek Pembangunan Berkelanjutan Faktor-faktor dalam Pembangunan Berkelanjutan yang Banyak Diulas 1. Lingkungan 1. Potensi SDA 2. Neraca SDA dan Lingkungan 3. Degradasi Lingkungan 2. Ekonomi 1. Pendapatan Daerah 2. Pendapatan Masyarakat 3. Investasi 4. Kesempatan Kerja Kelembagaan 1. Komunikasi Koordinasi dan Kepemimpinan 2. Partisipasi dan Hak-hak publik 3. Sosial 1. Keadilan 2. Menghargai Perbedaan 3. Kesetaraan 4. Rasa Aman Sumber : Hasil Analisis,2011.

BAB VII KETERCAPAIAN INDIKATOR PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DI KOTA SUKABUMI DAN ANALISIS KESENJANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi dan hasil dari Analisis Kesenjangan yang terjadi antara hasil penelitian sebelumnya. Dari hasil analisis ketercapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi maka dapat dilihat indikator- indikator pembangunan berkelanjutan apa saja yang menonjol dibandingkan dengan wilayah yang lebih luas, sedangkan dari hasil analisis kesenjangan dapat dilihat kesenjangan apa saja yang terjadi antara hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti.

7.1 Ketercapaian Indikator Pembangunan Berkelanjutan di Kota Sukabumi

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup,sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka konsep pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan masalah lingkungan,sosial,dan ekonomi. Pembangunan berkelanjutan harus bersifat holistik, yaitu mempertimbangkan segala aspek pembangunan, baik ekonomi,sosial, lingkungan, kelembagaan dan lainnya secara berimbang dan terintegrasi. Dengan demikian setiap indikator pembangunan saling terkait dengan indikator pembangunan yang lain. Dalam menghitung analisis pencapaian indikator pembangunan berkelanjutan, peneliti membandingkan pencapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi dengan wilayah yang lebih luas, yaitu Provinsi Jawa Barat yang kemudian ketercapaiannya tersebut akan divisualisasikan dengan grafik laba-laba. Pencapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi pada penelitian ini didasarkan pada indikator pembangunan berkelanjutan dari UNCSD United Nation Commission Sustainable Development yang terbagi menjadi 9 tema,16 sub tema dan 28 indikator. Adapun hasil pencapaian indikator pembangunan berkelanjutan di Kota Sukabumi diuraikan sebagai berikut. 1. Tema indikator pembangunan berkelanjutan povertykemiskinan Dalam sub tema pendapatan penduduk miskin, jumlah penduduk miskin di Kota Sukabumi masih dibawah nilai indikator terendah secara nasional. Akan tetapi persentase penduduk miskin di Kota Sukabumi 16,4 masih lebih besar daripada nilai indikator di Provinsi Jawa Barat, walaupun masih dibawah nilai indikator tertinggi nasional.Garis kemiskinan di Kota Sukabumi berkisar Rp.269.925kapitatahun yang lebih tinggi nilainya daripada nilai indikator di Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator terendah secara nasional. Indikator pembangunan berkelanjutan dalam sub tema sanitasi, nilai indikator persentase rumah tangga dengan penampungan akhir tinja dengan septic tank di Kota Sukabumi yaitu 49,28 yang berarti masih dibawah nilai indikator Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator tertinggi nasional,akan tetapi masih lebih tinggi dari nilai indikator terendah nasional.Sedangkan dilihat dari indikator pelayanan air minum, maka di Kota Sukabumi masih dibawah nilai indikator Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator tertinggi secara nasional. 2. Tema indikator pembangunan berkelanjutan healthkesehatan Pada tema tentang kesehatan, capaian Kota Sukabumi dalam indikator angka harapan hidup saat lahir yaitu 71,87 tahun dan nilai indikator angka kematian bayi yaitu 34 yang merupakan nilai yang lebih tinggi daripada nilai indikator Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator terendah secara nasional. 3. Tema indikator pembangunan berkelanjutan educationpendidikan Pada tema tentang pendidikan, nilai indikator persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang menamatkan pendidikan dasar di Kota Sukabumi yaitu 22,73 masih dibawah nilai indikator Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator terendah secara nasional. Akan tetapi apabila dilihat dari nilai indikator Angka Partisipasi Murni APM baik SD maupun SMP, Kota Sukabumi mempunyai nilai indikator yang lebih tinggi daripada Provinsi Jawa Barat ataupun nilai indikator tertinggi secara nasional.Untuk indikator persentase penduduk usia 25-64 tahun dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan minimal SMA, Kota Sukabumi mencapai nilai sebesar 28,19 yang lebih tinggi daripada nilai indikator di Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator terendah secara nasional. Walaupun nilai indikator ini masih dibawah nilai indikator tertinggi secara nasional 55,6. 4. Tema indikator pembangunan berkelanjutan demographickependudukan Pada tema indikator pembangunan ini, jumlah penduduk di Kota Sukabumi 282.228 jiwa masih dibawah nilai indikator di Provinsi Jawa Barat dan nilai terendah secara nasional. Akan tetapi dalam nilai indikator laju pertumbuhan penduduk, capaian nilai indikator di Kota Sukabumi yaitu 1,31tahun sehingga lebih tinggi daripada nilai indikator terendah secara nasional. Nilai indikator angka beban ketergantungan di Kota Sukabumi yaitu 41,64 sehingga lebih tinggi daripada nilai indikator terendah secara nasional.Walaupun nilai indikator ini masih dibawah nilai indikator Provinsi Jawa Barat. 5. Tema indikator pembangunan berkelanjutan atmosfhereatmosfer Pada tema ini nilai indikator perkiraan emisi CO 2 yang berasal dari kendaraan bermotor di Kota Sukabumi yaitu sebesar 11,237 ton per tahun. Nilai capaian indikator ini masih lebih rendah daripada nilai indikator di Provinsi Jawa Barat maupun nilai indikator secara nasional. 6. Tema indikator pembangunan berkelanjutan landlahan Dalam sub tema pertanian, indikator luas lahan sawah di Kota Sukabumi yaitu1.859 Ha masih dibawah nilai indikator di Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator tertinggi secara nasional, akan tetapi lebih tinggi daripada nilai indikator terendah secara nasional. Dalam pencapaian indikator sub tema hutan,nilai indikator persentase luas wilayah hutan terhadap wilayah di Kota Sukabumi 0,1 masih lebih rendah daripada nilai indikator di Provinsi Jawa Barat dan nilai indikator tertinggi secara nasional. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan nilai indikator terendah secara nasional maka pencapaian di Kota Sukabumi lebih tinggi.