Persepsi dan Pemahaman Informan tentang Substansi Bagian Kedua
Lanjutan Tabel 35
No. Pelaku
Faktor-faktor dalam Aspek Sosial
Bobot Preferensi
Prioritas
5. Praktisi
• Keadilan • Rasa Aman
• Menghargai Perbedaan • Kesetaraan
0,29 0,25
0,25 0,14
1 2
2 3
6. DPRD
• Keadilan • Rasa Aman
• Kesetaraan • Menghargai Perbedaan
0,41 0,32
0,23 0,04
1 2
3 4
7. Tokoh
Masyarakat • Rasa Aman
• Keadilan • Kesetaraan
• Menghargai Perbedaan 0,38
0,27 0,20
0,12 1
2 3
4
Sumber : Hasil Analisis,2011.
Tabel 36 Sintesis Bobot Pertimbangan tiap Informandalam Aspek Ekonomi
No. Pelaku
Faktor-faktor dalam Aspek Ekonomi
Bobot Preferensi
Prioritas
1. Bappeda 1
• Pendapatan Masyarakat • Kesempatan Kerja
• Pendapatan Daerah • Investasi
0,36 0,26
0,22 0,13
1 2
3 4
2. Bappeda 2
• Pendapatan Masyarakat • Pendapatan Daerah
• Investasi • Kesempatan Kerja
0,31 0,29
0,20 0,13
1 2
3 4
3. Setda
• Kesempatan Kerja • Investasi
• Pendapatan Masyarakat • Pendapatan Daerah
0,44 0,31
0,25 0,06
1 2
3 4
4. Akademisi
• Pendapatan Masyarakat • Kesempatan Kerja
• Investasi • Pendapatan Daerah
0,27 0,27
0,24 0,24
1 1
2 2
5. Praktisi
• Pendapatan Masyarakat • Kesempatan Kerja
• Pendapatan Daerah • Investasi
0,28 0,25
0,25 0,21
1 2
2 3
6. DPRD
• Pendapatan Masyarakat • Kesempatan Kerja
• Investasi • Pendapatan Daerah
0,35 0,29
0,20 0,12
1 2
3 4
7. Tokoh
Masyarakat • Pendapatan Masyarakat
• Kesempatan Kerja • Pendapatan Daerah
• Investasi 0,35
0,29 0,20
0,12 1
2 3
4
Sumber : Hasil Analisis,2011
Dari Tabel 36 terlihat bahwa hampir sebagian besar informan memberikan bobot pertimbangan terbesar pada pendapatan masyarakat sebagai faktor yang
berpengaruh pada aspek ekonomi dalam pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan pelaku dari Setda memilih kesempatan kerja sebagai
faktor yang paling berpengaruh terhadap aspek sosial dalam pembangunan berkelanjutan.
Tabel 37Sintesis Bobot Pertimbangan tiap Informan dalam Aspek Kelembagaan
No. Pelaku
Faktor-faktor dalam Aspek Kelembagaan
Bobot Preferensi
Prioritas
1. Bappeda 1
• Partisipasi dan hak-hak publik • Komunikasi dan koordinasi
• Kepemimpinan 0,50
0,33 0,17
1 2
3 2.
Bappeda 2 • Partisipasi dan hak-hak publik
• Komunikasi dan koordinasi • Kepemimpinan
0,41 0,33
0,25 1
2 3
3. Setda
• Partisipasi dan hak-hak publik • Komunikasi dan koordinasi
• Kepemimpinan 0,37
0,33 0,29
1 2
3 4.
Akademisi • Partisipasi dan hak-hak publik
• Komunikasi dan koordinasi • Kepemimpinan
0,33 0,33
0,33 1
1 1
5. Praktisi
• Kepemimpinan • Partisipasi dan hak-hak publik
• Komunikasi dan koordinasi 0,36
0,32 0,32
1 2
2 6.
DPRD • Partisipasi dan hak-hak publik
• Komunikasi dan koordinasi • Kepemimpinan
0,43 0,33
0,22 1
2 3
7. Tokoh
Masyarakat • Kepemimpinan
• Partisipasi dan hak-hak publik • Komunikasi dan koordinasi
0,53 0,29
0,18 1
2 3
Sumber : Hasil Analisis,2011.
Dari Tabel 37 terlihat bahwa lima informan memilih partisipasi dan hak- hak publik sebagai faktor yang mempunyai bobot pertimbangan yang besar.
Sedangkan dua responden lainnya memilih faktor kepemimpinan sebagai unsur terpenting karena diberi bobot pertimbangan yang besar.
2. Sintesis Bobot Pertimbangan Seluruh Informan Tujuan dari perhitungan pendapat seluruh informan atau pertimbangan
gabungan adalah untuk membentuk suatu matriks yang mewakili matriks-matriks pendapat individu yang ada.Menurut Faletehan 2009 matriks gabungan
merupakan trik baru yang elemen-elemennya berasal dari rata-rata geometrik elemen matriks pendapat individu yang nilai rasio konsistensinya CR memenuhi
syarat yang telah disebutkan pada bahasannya sebelumnya.Adapun sintesis bobot pertimbangan seluruh responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 38.
Tabel 38 Sintesis Bobot Pertimbangan Seluruh Informan
No. Aspek
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Bobot Preferensi
Seluruh Responden
Persentase Preferensi
Prioritas
1. Lingkungan
• Degradasi Lingkungan • Neraca
SDAdan Lingkungan
• Potensi SDA 0,52
0,31 0,34
52,17 31,29
33,59 1
3 2
2. Sosial
• Keadilan • Kesetaraan
• Rasa Aman • Menghargai
Perbedaan 0,32
0,15 0,29
0,20 32,13
14,68 29,10
20,38 1
4 2
3
3. Ekonomi
• Pendapatan Masyarakat
• Kesempatan Kerja • Investasi
• Pendapatan Daerah 0,31
0,27 0,20
0,19 31,01
27,45 20,49
19,86 1
2 3
4
4. Kelembagaan
• Komunikasi dan koordinasi
• Partisipasi dan hak- hak publik
• Kepemimpinan 0,31
0,38 0,31
30,88 37,96
31,16 3
1 2
Sumber : Hasil Analisis, 2011.
Dari Tabel 38 terlihat bahwa apabila bobot pereferensi informan digabungkan dan dibagi dengan jumlah keseluruhan informan 7 informan akan
menghasilkan persentase bobot yang berbeda dengan bobot persentase tiap individu. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi aspek lingkungan dalam
mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan ternyata persentase bobot preferensi informan sebesar 52,17 memilih degradasi lingkungan sebagai prioritas
pertama. Sedangkan untuk faktor yang mempengaruhi aspek sosial dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, bobot preferensi hampir merata,
akan tetapi faktor keadilan merupakan prioritas tertinggi dengan persentase preferensi sebesar 32,13.
Menurut pendapat responden secara keseluruhan dengan persentase preferensi sebesar 31,01, faktor pendapatan masyarakat merupakan faktor yang
mempengaruhi tujuan pembangunan berkelanjutan.Sedangkan dalam aspek
kelembagaan, perhitungan bobot preferensi seluruh responden memberikan bobot terbesar 37,96 pada faktor partisipasi dan hak-hak publik sebagai faktor yang
mempengaruhi tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
3. Pengolahan Horizontal Pekerjaan selanjutnya dari analisis AHP yaitu adanya pengolahan horizontal
yang digunakan untuk menyusun prioritas elemen keputusan pada hirarki keputusan yang dilakukan dengan empat tahap. Adapun empat tahap tersebut
yaitu perkalian barisz,perhitungan vektor prioritas atau eigen vektor, perhitungan nilai eigen max dan perhitungan nilai indeks konsistensi.
Teknomo dkk 1999 menyebutkan jika aij mewakili derajat kepentingan faktor iterhadap faktor j dan ajk menyatakan kepentingan dari faktor j terhadap
faktor k,maka agar keputusan menjadi konsisten,kepentingan dari faktor i terhadap faktor k harussama dengan aij.ajkatau jika aij.ajk= aikuntuk semua i,j,k
maka matrix tersebut konsisten. Permasalahan didalam pengukuran pendapat manusia, konsistensi tidak dapat dipaksakan. Jika AB misalnya 2 1 dan CB
misalnya 31, tidak dapat dipaksakan bahwa CA dengan angka 61 meskipun hal itu konsisten.
Pengumpulan pendapat antara satu faktor dengan yang lain adalah bebas satu sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidakkonsistensi jawaban yang
diberikan informan. Walaupun demikian, terlalu banyak ketidakkonsistensi juga tidak diinginkan. Pengulangan wawancara pada sejumlah informan yang sama
kadang diperlukan apabila derajat tidak konsistennya besar.Selanjutnya Teknomo menjelaskan bahwa apabila nilai Indeks Konsistensi bernilai 0, berarti matriks
tersebut konsisten. Adapun batas ketidakkonsistenan dalam AHP telah ditetapkan oleh Saaty dengan Rasio Konsistensi CR yaitu perbandingan indeks konsistensi
dengan nilai pembangkit random. Adapun Indeks konsistensi pada penelitian ini untuk setiap faktor-faktor yang mempengaruhi aspek pembangunan berkelanjutan
mempunyai nilai 0, sehingga dapat dikatakan jawaban dari semua informan konsisten.Hasil perhitungan dari peneleitian ini dapat dilihat pada Tabel 39.
Tabel 39 Hasil Pengolahan Horizontal AHP
No. Aspek
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkalian baris
nilai z Vektor
Prioritas eigen
vektor Nilai
Eigen max
Indeks Konsistensi
CI
1. Lingkungan
• Potensi SDA • Degradasi
Lingkungan • Neraca SDA dan
Lingkungan 1,95
2,01 1,90
0,33 0,34
0,32 3,00
0,0005
2. Sosial
• Keadilan • Kesetaraan
• Rasa Aman • Menghargai
Perbedaan 1,67
1,37 1,66
1,60 0,26
0,21 0,26
0,25 4,02
0,005
3. Ekonomi
• Pendapatan Masyarakat
• Kesempatan Kerja • Investasi
• Pendapatan Daerah 1,62
1,57 1,46
1,45 0,26
0,25 0,24
0,24 4,01
0,004
4. Kelembagaan
• Komunikasi dan koordinasi
• Partisipasi dan hak- hak publik
• Kepemimpinan 1,89
2,03
1,99 0,32
0,34 0,32
3,00 0,0006
Sumber : Hasil Analisis,2011.
4. Prioritas Keputusan Menurut Barnad 2011 keputusan merupakan perilaku organisasi, berintisari
perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertiantingkah laku organisasi lebih penting dari pada
kepentingan perorangan. Sekaitan dengan hal tersebut Terry 2011 menyebutkan bahwa p
Tujuan akhir dari sub bab penelitian ini adalah mengetahui keputusan akhir dari ketujuh responden dalam menentukan urutan prioritas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi keempat aspekdimensi tujuan pembangunan berkelanjutan. engambilan keputusan dapat didefenis ikan sebaga i “pemilihan
alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
Walaupun nilai-nilai preferensi gabungan dalam pengolahan horizontal memperlihat nilai yang perbedaannya sangat kecil, namun penelitian
menunjukkan bahwa preferensi responden lihat Tabel 39 untuk keempat aspek yaitu :
1. Aspek Lingkungan, preferensi informan memilih faktor degradasi lingkungan sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap tercapainya
tujuan pembangunan berkelanjutan. 2. Aspek Sosial, preferensi informan memilih faktor keadilan sebagai faktor
yang paling berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
3. Aspek Ekonomi,preferensi informan memilih faktor pendapatan masyarakat sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap tercapainya
tujuan pembangunan berkelanjutan. 4. Aspek Kelembagaan, preferensi informan memilih faktor partisipasi dan
hak-hak publik sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan.
Adapun urutan prioritas dari gabungan preferensi informandan suasana pemberian informasi dari informan pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 40
dan Gambar 22.
Tabel 40 Urutan Preferensi Gabungan Informan
No. Aspek
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Hasil Pengolahan
Horizontal Urutan
Prioritas
1. Lingkungan
• Degradasi Lingkungan • Potensi SDA
• Neraca SDA dan Lingkungan 2,01
1,94 1,90
1 2
3 2.
Sosial • Keadilan
• Rasa Aman • Menghargai Perbedaan
• Kesetaraan 1,67
1,66 1,60
1,37 1
2 3
4
3. Ekonomi
• Pendapatan Masyarakat • Kesempatan Kerja
• Investasi • Pendapatan daerah
1,62 1,57
1,46 1,45
1 2
3 4
4. Kelembagaan
• Partisipasi dan Hak-hak Publik • Kepemimpinan
• Komunikasi dan Koordinasi 2,03
1,89 1,89
1 2
3
Sumber : Hasil Analisis,2011.
Sumber : Hasil Survey, 2011.
Gambar 22 Suasana Pengambilan Informasi dengan Informan