Konsep dan Teori Fisika

45

b. Konsep dan Teori Fisika

Fisika terdiri dari rangkaian konsep yang saling berkaitan, berkembang sebagai hasil eksperimen dan observasi. Kedudukan fisika dalam sains dan hubungannya dengan ilmu-ilmu lain dapat diuraikan dari filsafat ilmu, digambarkan seperti 2.1 sebagai berikut: Filsafat Alam Filsafat Moral Ilmu-Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu-ilmu Pengetahuan Sosial The Natural Sciences The Social Sciences Ilmu Alam The Physical Science Ilmu Hayat The Biological Science Fisika Kimia Astronomi Ilmu Bumi Mekanika Hidrodinamika Fisika Kimia Fisika Terapan Cahaya Panas Bunyi Listrik Magnet Nuklir Gambar 2.1. Kedudikan Fisika Dalam Sains dan Hubungannya Dengan Ilmu-ilmu Lain. 46 Perkembangan tidak hannya ditandai adanya kumpulam fakta tetapi oleh adanya metode ilmiah yaitu pola berpikir yang digunakan ilmuwan, sikap ilmiah yaitu meliputi minat, bakat, apresiasi, dalam berlatih untuk membentuk dasar pengetahuan dan ketrampilan Wahyana, 1986: 1-4. Pengertian konsep adalah ide atau gagasan yang digeneralisasi dari pengalaman-pengalaman tertentu dan relevan Wahyana, 1986: 1-3. Sedangkan menurut Sydelle Seiger-Ehrenberg dalam Costa, 1987: 161 Concept: the set of attributes or characteristics common to any all instances people, object, events, ideaof a givev class type, kind, category or characteristic that make certain items examples of a type of thing and that distinguish any and all examples from non examples. Konsep adalah seperangkat sifat tentang sesuatu benda, orang, gagasan atau kejadian yang menunjukan tingkatan-tingkatan tipe, jenis, kategori atau sifat yang berisi butir-butir contoh dari suatu macam benda dan menunjuk segala hal dari yang bukan contoh. Konsep berbeda dengan fakta. A fact is verifiable information about an individual item. Fakta adalah informasi tentang sesuatu yang dapat diperiksa kebenarannya. Prinsipa adalah generalisasi yang meliputi konsep-konsep yang berkaitan. Teori adalah generalisasi dari prinsip- prinsip yang berkaitan dan dapat menjelaskan gejala-gejala alam Wahyana, 1986:1. 4.

c. Materi Besaran dan Satuan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KECERDASANINTERPERSONALSISWA

0 58 270

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MENGGUNAKAN LAB RIIL DAN LAB VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 4 144

PEMBELAJARAN SAINS DENGAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD ( STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVITION ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN GAYA BELAJAR

0 6 149

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi

0 4 100

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Ditinjau dari Motivasi Belajar.

0 0 17

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Think Pair Share (TPS) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi

0 0 8